Gianis Paraskasis (28), kepada polisi dirinya mengaku melakukan hal itu karena mendapat perintah dari hal yang disebutnya sebagai 'setan'.
Pria yang bekerja sebagai petani di Yunani ini menyebut dirinya seorang 'satanis'.
Ia mengaku menabrak korban Suzanne Eaton (59) menggunakan mobilnya dengan sadar.
Sebelum memperkosa, ia mengaku mempunyai gairah seksual yang tinggi terhadap jenazah korban.
Baca: Rekam Jejak Pollycarpus, Terpidana Kasus Pembunuhan Munir, yang Meninggal karena Covid-19
Diketahui Paraskasis merupakan anak seorang pendeta.
Bertentangan dengan ajaran keluarga, Paraskasis sempat diburu polisi sebelum pengejaran terhadapnya berakhir.
Seorang aparat kepolisian menyatakan bahwa pengadilan telah menggelar kasus ini dengan putusan penjara seumur hidup bagi pelaku.
Putusan diajtuhkan oleh pengadilan di Chania, Kreta, Yunani.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 18 Oktober: Thomas Alva Edison Meninggal, Inventor & Pemilik 1.093 Hak Paten
Baca: Suami Istri Ini Nonton Film Porno untuk Foreplay, Alangkah Kagetnya Pemain Filmnya Putrinya Sendiri
PERINGATAN: Tulisan ini mengandung kalimat yang dapat mengganggu kenyamanan pembaca.
Di depan pengadilan pelaku membeberkan kronologi saat ia menabrak lalu memperkosa korban.
Saat itu, dirinya sedang mengendarai sebuah mobil.
Di tengah jalan, dirinya melihat seorang perempuan lansia sedang berjalan kaki di pinggir jalan.
Baca: Minta Kematian Pollycarpus Diselidiki Lebih Dalam, Sekjen KASUM: Untuk Hindari Kecurigaan
Baca: Beredar Kabar Hoax di Rusia, Vaksin Covid-19 Bisa Mengubah Manusia Jadi Monyet
Saat itu keadaan sekitar sedang sepi.
Mengaku mendapat perintah dari 'Setan', seketika ia menancapkan gasnya ke wanita tersebut hingga korban jatuh tersungkur.
Tahu korban masih hidup, pelaku menggencetnya kembali dengan ban depan mobil.
Setelah korban tewas, ia mengambil jasad di bawah mobil dan memasukkannya ke bagasi.
Ia masuk ke mobil dan membawa tubuh korban ke sebuah bunker di dekat kebun miliknya.
Baca: Kabar Baik! Bioskop XXI di Kubu Raya Kalbar dan Sejumlah Kota Lain Sudah Buka Kembali Hari Ini
Baca: Lakukan Blunder di Lapangan, Seorang Pemain Sepakbola Dihajar Sampai Mati oleh Rekan Timnya Sendiri
Di sanalah ia memerkosa jasad korban.
Setelahnya, ia menaruh jenazah korban di pinggir terowongan yang jarang dilewati orang.
Pelaku dibekuk polisi setelah ditemukan potongan kuku di dekat jenazah korban.
Potongan kuku milik pelaku ini telah dicek DNAnya oleh dokter dan membawanya ke jeruji besi.
Di dalam tahanan, kepada media lokal, pelaku masih yakin dirinya melakukan hal tersebut karena dapat bisikan dari hal yang ia anggap sebagai setan atau makhluk halus.
Baca: Tak Hanya Benjolan, Waspadai 8 Gejala Awal Kanker Payudara yang Jarang Diketahui
Baca: Lakukan Blunder di Lapangan, Seorang Pemain Sepakbola Dihajar Sampai Mati oleh Rekan Timnya Sendiri
Paraskakis membuat pengakuan setelah enam jam diinterogasi oleh Kepolisian Yunani.
Di depan hakim -saat sidangnya digelar- ia sempat berdoa sambil menutup matanya.
Jasad korban ditemukan setelah sejumlah polisi melakukan pencarian di sejumlah titik.
Tubuh korban ditemukan enam hari di sebuah terowongan bekas NAZI di Perang Dunia ke-2.
Baca: Kecelakaan Beruntun di Puncak Bogor Berawal dari Rem Blong, Libatkan 6 Kendaraan, 5 Orang Tewas
Sebelumnya, korban yang merupakan ibu dua anak dilaporkan menghilang pada tahun lalu di Kreta, Yunani.
Korban ternyata merupakan seorang peneliti di Institut Max Planck di Universitas Dresden, melansir Daily Star, (15/10/2020).
Korban merupakan seorang ahli biologi molekuler 'kelas dunia' yang berguna dalam perjuangan melawan virus corona.
Dokter autopsi menyebut korban menderita patah tulang serius di bagian rusuk, tulang wajah, dan sejumlah luka di kedua tangan.