Adalah Churchill Owaci yang menjadi korban atas kekerasan ini saat sedang bermain di Liga Distrik Lamwo, di Uganda, Afrika.
Ia melakukan blunder saat bertahan yang membuat lawannya mampu mencetak gol.
Bek tengah ini ditengarai mengonsumsi minuman keras pada malam sebelum pertandingan.
Saat blunder terjadi, rekan-rekan satu tim dilaporkan mengeroyoknya di tengah jalannya pertandingan.
Baca: Beredar Kabar Hoax di Rusia, Vaksin Covid-19 Bisa Mengubah Manusia Jadi Monyet
Baca: Selain Hilangkan Centang Biru, Begini Cara Baca Chat di Whatsapp Tanpa Ketahuan Sedang Online
Buntunya, wasit harus meniup peluit menghentikan konflik satu-tim ini.
Pemain berusia 22 tahun tersebut kemudian ditarik keluar lapangan akibat penyerangan.
Ia mengalami cedera yang cukup parah , menurut Denis Onyon, pimpinan sebuah klub di desa Agoro, perbatasan distrik di Uganda.
Saat pertandingan selesai, Owaci masih dipukuli oleh rekan satu timnya.
Ia dipukuli lantaran mendorong seorang rekannya saat naik sepeda, mencoba membalas dendamnya di lapangan.
Baca: Demo Anti-Pemerintah Tak Kunjung Reda Meski Telah 6 Tahun Berlalu, Ini Tuntutan Rakyat Thailand
Baca: Bawa Karikatur Nabi Muhammad ke Kelas, Guru di Paris Dibunuh dan Dipenggal, Pelaku Ditembak Mati
Namun, insiden itu justru memicu perkelahian dengan pemain lain sesama timnya.
"Almarhum pingsan beberapa meter dari lokasi perkelahian dan dilarikan ke Puskersma Agoro III. Di tempat ini ia dinyatakan meninggal dunia," kata Onyon, dilansir Daily Star, Jumat (16/10/2020).
Kepolisian setempat mengumumkan penyelidikan atas insiden tersebut.
Jubir Kepolisian Daerah, Jimmy Okema mengatakan telah menetapkan sejumlah tersangka, diantaranya seorang pemain rekan satu timnya sendiri.
Tersangka saat ini telah ditahan di kantor polisi terdekat.
Baca: Bisa Hadirkan Hal Negatif, Jangan Lakukan 4 Hal Ini Saat Mendekorasi Dapur Menurut Feng Shui