Saat dikonfirmasi, politisi Partai Golkar itu membenarkan apa yang dialaminya di Gelora Bung Karno (GBK).
"Iya, jatuh sedikit di GBK," kata Azis melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (16/10/2020).
Namun ia menuturkan bahwa cedera yang dialaminya tidak terlalu parah.
"Enggak juga kok," ujar Azis.
Baca: Ingat Reynhard Sinaga? Kemungkinan Tak Akan Pernah Bebas, Bakal Dihukum Total Seumur Hidup
Baca: KPAI: Aparat Diminta Hukum Siapa Saja yang Gunakan Anak dalam Demo UU Cipta Kerja
Kecelakaan tersebut terjadi saat Azis Syamsuddin sebelumnya dijadwalkan akan menggelar pertemuan dan silaturahim dengan sejumlah wartawan di Tangerang Selatan.
Namun, beberapa jam menjelang pertemuan tersebut kecelakaan tersebut terjadi.
Diwartakan sebelumnya di TribunnewsWiki.com, Azis Syamsuddin adalah politisi Partai Golkar yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024.
Lahir di Jakarta pada 31 Juli 1970, Azis Syamsuddin merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti dan Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana.
Baca: Polisi Tak Perbolehkan Gatot Nurmantyo dkk Jenguk Petinggi KAMI di Gedung Bareskrim
Baca: 6 Rekomendasi Variety Show Korea di Viu untuk Akhir Pekanmu, Running Man hingga Knowing Brothers
Azis Syamsuddin meraih gelar masternya di bidang Finance dari University of Western Sydney, Australia dan magister hukum dari Universitas Padjajaran.
Azis Syamsuddin diketahui pernah aktif di beberapa organisasi.
Terakhir, Azis Syamsuddin tercatat sebagai Ketua Umum KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) pada 2008 hingga 2011.
Sebelumnya, Azis Syamsuddin juga aktif sebagai Sekretaris Umum Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Trisakti dan Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti.
Azis Syamsuddin mengawali kariernya sebagai seorang konsultan di American International Assurance (AIA).
Baca: 5 Rekomendasi Tayangan Romantis di Netflix untuk Menemani Akhir Pekanmu, Mau Nonton yang Mana?
Baca: Dikira Meninggal, Kakek Disimpan 20 Jam di Freezer Tunggu Pemakaman: Saat Dibuka Keluarga Syok
Setelah setahun bekerja di AIA, Azis Syamsuddin kemudian bekerja di Bank Panin sebagai Officer Development Programme.
Berhenti dari Bank Panin, Azis Syamsuddin kemudian bergabung dengan salah satu firma hukum di Jakarta.
Azis Syamsuddin juga sempat menduduki posisi Managing Partner.
Azis Syamsuddin terjun ke dunia politik dengan bergabung dengan Partai Golkar.
Pada 2004, Azis Syamsuddin maju sebagai calon legislatif dari dapil Lampung II yang meliputi Kabupaten Lampung Utara, Lampung Tengah, Tulang Kanan, Way Kanan dan Kota Metro.
Baca: Video Viral Emak-emak Ngaku Istri Jaksa Saat Razia Masker, Nekat Lawan dan Bentak Petugas
Baca: Ramalan Zodiak Karier Besok Sabtu 17 Oktober 2020, Cancer Jangan Mudah Menyerah dalam Persaingan
Azis Syamsuddin kemudian dimasukkan ke dalam Komisi III DPR RI dan ditunjuk sebagai wakil ketua.
Azis Syamsuddin kemudian kembali mencalonkan diri dan terpilih untuk periode 2009-2014. (2)
Dalam kariernya sebagai wakil rakyat, nama Azis Syamsuddin pernah dikait-kaitkan dalam dugaan kasus korupsi proyek pembangunan di Kejaksaan Agung yang dilakukan oleh Nazaruddin, tersangka kasus suap Wisma Atlet Sea Game XXVI Palembang.
Nama Aziz Syamsuddin juga tercatat dalam dokumen perusahaan milik Nazaruddin, PT Anak Negeri yang dibukukan dengan judul "All Azis" dengan perincian U$250 ribu (sekitar Rp 2,3 miliar) untuk anggota Komisi Hukum DPR dan US$ 50 ribu (Rp 460 juta) untuk Azis.
Pada tanggal 5 Oktober 2020, Azis Syamsuddin mengesahkan rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja menjadi undang-undang pada sidang paripurna pada Senin (5/10/2020).
Baca: VIRAL Video Seorang Ibu Dicekik dan Dibanting Oleh Satpol PP hingga Pingsan, Korban Bukan Cuma Satu
Mayoritas anggota menyetujui Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja.
Dalam siaran TV Parlemen kanal Youtube DPR RI, Azis Syamsuddin mengesahkan RUU Cipta Kerja sebagai undang-undang.
"Kepada seluruh anggota, saya memohon persetujuan dalam forum rapat peripurna ini, bisa disepakati?" tanya Azis Syamsuddin selaku pemimpin sidang paripurna dikutip dari siaran TV Parlemen kanal YouTube DPR RI.
"Setuju," ungkap mayoritas anggota yang hadir.