Peringatan Hari Pangan Sedunia tahun 2020 sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Mengingat dunia saat ini dilanda pandemi Covid-19.
Lalu bagaimana sejarah Hari Pangan Sedunia?
Hari Pangan Sedunia diadakan setiap tahun pada 16 Oktober untuk memperingati berdirinya Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tang diluncurkan tahun 1945.
Kini, setiap tahun setidaknya ada lebih dari 150 negara yang memperingati Hari Pangan Sedunia.
Baca: Hari Ini Dalam Sejarah: 16 Oktober Hari Pangan Sedunia
Baca: BEM SI Demonstrasi ke Istana Negara, Presiden Jokowi Pilih Kunjungi Kalimantan Tengah
Sejarah
FAO bertujuan untuk meningkatkan tingkat nutrisi di seluruh dunia, meningkatkan produktivitas pertanian di semua tingkatan, meningkatkan kehidupan penduduk pedesaan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dunia.
Ini juga memberikan bantuan kepada negara-negara yang mengubah kebijakan pertanian mereka.
Untuk membantu daerah keluar dari situasi kelaparan, untuk membantu menerapkan teknologi tepat guna dan memfasilitasi lingkungan yang netral untuk membahas masalah seputar produksi pangan.
Pada sesi ke-20 FAO di Roma, Italia, pada bulan November 1979 konferensi menyerukan peringatan Hari Pangan Sedunia pada 16 Oktober 1981, dan pada tanggal yang sama setiap tahun.
Majelis Umum PBB meratifikasi keputusan ini pada 5 Desember 1980, dan mendesak pemerintah serta organisasi internasional, nasional dan lokal untuk berkontribusi dalam memperingati Hari Pangan Sedunia.
Hari Pangan Sedunia diadakan setiap tahun sejak tahun 1981.
Penyelenggaraan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) merupakan konsekuensi keikutsertaan Indonesia sebagai anggota FAO.
Acara diselenggarakan lintas departemen dan sebagai vocal point FAO di Indonesia, Menteri Pertanian menetapkan Departemen Pertanian sebagai departemen utama (leading institution) penyelenggara HPS.
Baca: Terungkap Alasan Ambulans Ditembaki Polisi saat Demo Tolak UU Cipta Kerja, Bawa Batu untuk Perusuh
Baca: Jangan Pernah Makan Mi Goreng dengan 2 Bahan Tambahan Ini, Efeknya Mengerikan
Pandemi yang terjadi menyingkapkan rapuhnya sistem pangan dan pertanian global serta memicu resesi ekonomi dunia.
Diprediksikan, 132 juta orang akan menderita kelaparan sampai akhir tahun ini karena resesi.
Sebelum pandemi, lebih dari dua miliar orang tidak memiliki akses yang tetap untuk makanan yang aman dan bergizi. Hampir 700 juta orang berangkat tidur dalam keadaan lapar.
Sistem pangan dan pertanian global pun tidak berjalan seimbang.
Dunia mampu memproduksi makanan yang cukup, namun hal itu saja tidak cukup.
Sampai hari ini kelaparan masih terjadi, angka kegemukan cukup tinggi, lingkungan rusak, pemborosan makanan cukup marak, serta kurangnya proteksi pekerja sepanjang rantai pangan merupakan ironi di tengah kemampuan memproduksi pangan yang cukup.
Pandemi menambah kekhawatiran baru di area pangan dan pertanian. Namun di saat yang sama, Pandemi memberikan kesempatan untuk membangun kembali sistem pangan dan pertanian.
Tema Hari Pangan Sedunia tahun 2020 “Tumbuhkan, Pelihara, Lestarikan Bersama. Tindakan kita adalah Masa Depan kita” menyerukan untuk membangun kembali dengan sistem pangan yang lebih baik dan pertanian yang lebih tangguh dan kuat.
“Lebih dari sebelumnya, kita membutuhkan inovasi dan kemitraan yang kuat. Setiap orang memiliki peran untuk dilakukan mulai dari pemerintah, swasta hingga individu untuk memastikan makanan sehat dan bergizi tersedia untuk semua,” ungkap Victor Mol, Perwakilan FAO di Indonesia seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Hari Pangan Sedunia tahun ini juga memberikan kesempatan untuk berterima kasih kepada Pahlawan Pangan –petani, nelayan, komunitas hutan dan pekerja di seluruh rantai pasokan makanan- yang dalam keadaan apa pun, terus menyediakan makanan untuk komunitas mereka dan sekitarnya.
Pahlawan Pangan terus bekerja dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang berubah. Hal ini menunjukkan ketangguhan para pahlawan pangan dan pentingnya menjaga rantai pangan tetap hidup.
Memperingati Hari Pangan Sedunia ini, FAO Indonesia mengadakan serangkaian kegiatan di bulan Oktober bertajuk “Food Heroes Festival” yang berpusat pada kegiatan-kegiatan virtual.
Baca: Alasan Shin Tae-yong Tunjuk Pratama Arhan, Ahli Lemparan Jauh sebagai Kapten Timnas Indonesia U-19
Baca: Punya Efek Samping, 5 Jenis Sayuran Ini Enggak Boleh Dimakan Setiap Hari
Bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia ini, FAO berusia 75 tahun. FAO berdiri pada 16 Oktober 1945 -beberapa hari sebelum Perserikatan Bangsa-Bangsa didirikan- untuk membangun pertanian dan menyediakan makanan yang cukup dan bergizi bagi semua orang.
Kehancuran massif perang Dunia II yang menimbulkan jutaan korban meninggal dunia baik karena perang maupun kelaparan merupakan latar belakang berdirinya FAO.
“FAO lahir di tengah bencana. Situasi saat Pandemi COVID-19 semakin menjelaskan bahwa misi FAO hari ini tak berubah sejak FAO berdiri 75 tahun lalu. Pandemi COVID-19 mengingatkan kita bahwa kecukupan dan keamanan pangan bergizi dan pola makan yang sehat penting untuk semua orang," tegas Victor.
Saat ini, FAO memiliki 194 negara anggota dan bekerja di lebih dari 130 negara di seluruh dunia.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Hari Pangan Sedunia 2020, FAO: Pandemi Jadi Kesempatan Bangun Kembali Sistem Pangan dan Pertanian"