Tak disangka, kejadian mengerikan itu terjadi.
Seorang kakek berusia 74 tahun di India ini diyakini telah meninggal dunia oleh keluarganya dan memasukkan jenazahnya ke dalam lemari es untuk menunggu pemakamannya.
Namun, tanpa diduga 20 jam kemudian, sang kakek ternyata masih hidup dan membuat keluarganya yang melihatnya menjadi syok.
Peristiwa itu terjadi di Desa Kandhampatti, Tamil Nadu, India, 12 Oktober 2020.
Menurut media lokal, yang dikutip eva.vn, Jumat (16/10/2020), Balasubramanian Kumar, nama sang kakek, yang telah lama sakit dan terbaring di tempat tidur, dikonfirmasi oleh kematian keluarganya setelah mengetahui bahwa tubuhnya tidak bergerak dan sudah berhenti bernapas.
Baca: Viral Penyelamatan Nenek 87 Tahun, Masih Hidup Meski Terkubur dalam Lumpur Selama 3 Hari
Dalam adat setempat, biasanya, keluarga akan menempatkan jenazah di lemari es untuk disimpan sebelum upacara keagamaan berlangsung.
Freezer ini memang khusus mengawetkan jenazah, memiliki kaca di atasnya dan berbentuk seperti peti mati.
Balasubramanian terbaring di lemari es itu sekitar 20 jam sebelum hal aneh terjadi.
Baca: Berniat Bunuh Diri di Lintasan Kereta Api, Pria di Tambora Masih Hidup dan Sadar Saat Dievakuasi
Seorang karyawan perusahaan freezer datang ke keluarga tersebut keesokan harinya pada 13 Oktober untuk mengirimkan freezer.
Tanpa diduga, lelaki ini kaget saat melihat tubuh Balasubramanian bergerak melalui kaca transparan di atas.
Dalam klip yang direkam oleh staf, pria itu bertanya: "Tangannya masih gemetar? Bagaimana ini bisa terjadi?".
Tak percaya melihat tangan mayat masih bergerak, saudara Balasubramanian, bernama Saravanan, menjawab: "Oh, mungkin dia kejang".
Ketika ditanya bagaimana hal ini terjadi ketika Balasubramanian meninggal dunia, saudaranya Saravanan melanjutkan dengan berkata: "Jiwanya belum meninggalkan tubuh".
Cerita ini pertama kali diterbitkan di saluran berita Tamil dan dengan cepat menjadi viral di seluruh negeri.
Kebanyakan orang percaya bahwa Balasubramanian belum sepenuhnya meninggal, tetapi keluarga menyimpulkan terlalu tergesa-gesa dan lalai, menyebabkan tragedi yang mengerikan.
Saat ini, polisi setempat telah mendatangi keluarga ini untuk menyelidiki karena mereka yakin tidak melakukan pemeriksaan kesehatan yang tepat sebelum mengumumkan bahwa Balasubramanian telah meninggal dunia.
Rajasekaran, Kepala Inspektur Departemen Kepolisian Regional, berbagi di The Independent bahwa tindakan di atas dapat diklasifikasikan kelalaian dan membahayakan nyawa manusia dan perilaku berbahaya bagi kehidupan atau keselamatan pribadi orang lain di bawah KUHP India.
Peristiwa yang mirip juga menimpa seorang nenek berusia 99 tahun di Zimbabwe.