Setelah dihajar keluarga ZT (13), guru ngaji cabul ini diseret ke Polrestabes Palembang.
AKP Irene selaku Kasubag Humas Polrestabes Palembang juga sudah mengonfirmasi tentang maslah tersebut.
Pihaknya sudah menerima laporan tentang kasus pencabulan yang dilakukan oleh WH kepada murid ngajinya.
"Sekarang belaka, korban adalah muridnya sendiri yang belajar mengaji," ujar Irene.
Dikutip Tribunnewswiki dari Kompas.com, kasus pencabulan ini sudah meningkat oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Palembang saat ini.
Baca: Anak SMP Hamil 7 Bulan Dicabuli Ayah Tiri, Bermula karena Uang Kurang saat Bayar Barang Online
Baca: Pencabulan 5 Bocah di Bawah Umur di Demak Jawa Tengah, Pelaku Mengaku Tak Bisa Tahan Nafsu
Kasus pencabulan ini bermula saat korban dikriimi pesan singat untuk datang mengaji ke rumah WH di daerah di Kecamatan Sematang Borang, Palembang, melalui pesan singkat.
ZT yang tak menaruh rasa curiga pada guru ngajinya itu datang ke rumah WH yang saat itu sedang sepi.
"Saya bilang mau latih pernapasan biar ngajinya bagus. Saat saya cabuli," ujar WH.
Aksi pencabulan itu terjadi pada Selasa (13/10/2020) sekitar pukul 08.00 WIB di rumah pelaku.
Kemudian WH menyuruh korban untuk pulang setelah melakukan aksi cabulnya itu.
Setelah sampai di rumah, korban mulai menceritakan pada keluarganya tentang apa yang dialaminya.
Sontak keluarga korban langsung mencari pelaku dan menghajarnya di depan minimarket tak jauh dari rumah WH.
Setelah jadi bulan-bulanan, pelaku diseret keluarga korban ke pihak berwajib.
Pelaku juga mngaku khilaf telah melakukan hal tersebut.
"Kalau belajar mengaji dengan saya sudah dua bulan. Baru kali ini saya lakukan karena khilaf," kata WH.
Seorang guru ngaji, FS (54) melakukan tindak pencabulan pada tiga anak yang merupakan murid-muridnya.
Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Arie Ardian mengatakan, FS melakuka aksi pencabulan tesebut pada Minggu (16/8/2020), sekitar pukul 14.30.
Dikutip Tribunnewswiki dari Kompas.com, pelaku berprofesi marbot masjid.
FS juga mengajar tiga anak yang jadi korban pencabulannya.
Mereka adalah RNR (10), FA (9), dan SS (9).
Guru cabul ini melakukan aksinya di tengah-tengah kegiatannya mengajar.
FS melakukan aksi cabulnya pada setiap anak yang diajarnya.
Baca: Dua Bocah Perempuan di Palopo Jadi Korban Pencabulan Ayah Kandung Sendiri, Ini Motif Pelaku
Baca: Baru Sehari Ditahan, Tersangka Pencabulan Anak Kandung Tewas Dikeroyok Tahanan Lain
FS pun juga sempat mengatakan pada tiga anak kecil yang jadi korbannya itu supaya tak bercerita pada siapa pun tentang hal tersebut pada siapa-siapa karena takut salah paham.
Dia mengatakan hal itu usai melancarkan aksi cabulnya.
"Pelaku bilang 'jangan bilang siapa-siapa soalnya takut salah paham'," ujar Arie Ardian.
FS berdalih ingin melatih pernafasan korban ketika membaca ayat dengan memegang dada dan bagian intim korban.
Arie mengimbuhkan, supaya saat membaca pernapasannya jadi panjang.
"Agar pada saat membaca Qori pernapasannya jadi panjang," kata Arie.
Pihak korban langsung mengambil langkah dengan membuat laporan kejadian tersebut pada Polres Metro Jakarta Timur dengan nomor laporan 1479/VIII/Res.Jt, tanggal 20 Agustus 2020.
Pihak keluarga merasa ternodai atas apa yang sudah FS lakukan pada tiga korban tersebut.
Atas perbuatan tak senonohnya itu, FS harus berurusan dengan polisi.
Arie Ardian mengungkapkan, guru ngaji yang melakukan hal yang tak semestinya tersebut sudah diamankan oleh pihaknya.
Pelaku juga tidak melakukan perlawanan pada petugas ketika diamankan.
Bahkan Arie mengatakan, pelaku juga mengakui semua perbuatannya ketika diperiksa.
"Pelaku telah diamankan oleh Satreskrim Polres Metro Jaktim saat ini dalam pemeriksaan dan pelaku telah mengakui semua perbuatannya," kata Arie Ardian, Selasa (25/8).
Artikel initelah tayang di Kompas.com dnegan judul Modus Ajarkan Pernapasan, Seorang Guru Ngaji Cabuli Muridnya