Hal diungkapkan oleh Anggota Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, dalam konferensi pers, Rabu (14/10/2020).
"Semua yang ada di 12 kabupaten/kota ini di bawah nasional (dan) di bawah dunia juga," ujar Dewi dikutip dari Kompas.
Kabupaten Bogor mencatat persentase angka kematian paling sedikit, yakni 0,59 persen.
Kabupaten ini diikuti Kota Abon dengan 1,05 persen dan Kota Jayapura dengan 1,55 persen.
Di peringkat keempat dan kelima secara berurutan ada Kota Bekasi dengan 1,88 persen dan Kota Padang dengan 1,91 persen.
Baca: Pelajaran dari China, 4,2 Juta Warga Ikut Swab Test Covid-19 Hanya dalam Waktu Dua Hari
Peringkat selanjutnya adalah Kota Depok 1,96 persen, Jakarta Utara 2,05 persen, Jakarta Selatan 2,14 persen, Kota Pekanbaru 2,40 persen, Jakarta Timur 2,41 persen, Jakarta Pusat 2,62 persen dan Jakarta Barat 2,72 persen.
Kendati cukup banyak persentase angka kematian yang berada di bawah dua persen, Dewi tetap meminta masyarakat tidak berpuas diri dan merasa aman.
Sebab, persentase tersebut didapatkan dengan membandingkan jumlah kematian dengan total jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Ia pun mengingatkan bahwa persentase tersebut harus dijaga agar tidak ada lagi penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
"Jadi yang harus kita pastikan justru dengan angka ini adalah, jangan sampai terjadi penambahan kematian yang tinggi," ucap dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut jajarannya berhasil menekan presentase angka kematian akibat virus corona (Covid-19).
Baca: Bamsoet Desak Pemerintah Segera Sosialisasikan Vaksin Covid-19, Pastikan Masyarakat Dapat Semua
"Kita juga sudah bisa menekan angka rata-rata kematian di 3,55 persen. Ini lebih baik dibandingkan dua minggu yang lalu yang berada di angka 3,77 persen," kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/10/2020).
Meski presentase angka kematian terus menurun ke angka 3,55 persen, tetapi Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa angka tersebut masih lebih tinggi dari rata-rata dunia.
"Masih lebih tinggi, sekali lagi, dari rata-rata kematian dunia yang berada di angka 2,88 persen," kata Kepala Negara.
Ada lebih dari seratus demonstran penolak RUU Cipta Kerja yang hasil tesnya reaktif.
Oleh karena itu, kasus Covid-19 baru diperkirakan meningkat pada dua hingga tiga pekan mendatang.
Baca: Pandemi Covid-19 Belum Usai, Kini China Dihadapkan dengan Norovirus Ditandai dengan Diare dan Muntah
Hal ini dikatakan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring yang ditayangkan di kanal YouTube BNPB, Selasa (13/10/2020).
"Ini adalah cerminan puncak gunung es dari hasil pemeriksaan yang merupakan contoh kecil saja bahwa virus ini dapat menyebar dengan cepat dan luas," kata Wiku.
Peluang penularan Covid-19 dari demonstran yang hasil tesnya reaktif, kata Wiku, kemudian menjadi positif Covid-19 sangat mungkin terjadi.
Sebelumnya, Wiku juga mengatakan adanya data potensi penularan virus corona dari klaster demonstrasi.
Hal itu berdasarkan laporan dari hasil pemeriksaan terhadap para demonstran di berbagai daerah.
Para demonstran tersebut diketahui mengikuti rangkaian aksi demonstrasi menolak pengesahan UU Cipta Kerja pada pekan lalu.
Baca: Gegara Tersinggung, Dua Pasien Covid-19 Saling Adu Jotos di Bangka Belitung
"Terkait antisipasi penularan Covid-19 dari aksi unjuk rasa, yakni dari massa yang diamankan oleh TNI dan kepolisian yang mengawal jalannya aksi di beberapa provinsi, " ujar Wiku.
"Kondisinya sangat memprihatinkan," lanjutnya.
Secara rinci, dia lantas menjelaskan temuan data dari sejumlah provinsi.
Pertama, di Sumatera Utara dari sebanyak 253 demonstran yang diamankan, tercatat 21 orang reaktif Covid-19.
Kedua, dari 1.192 demonstran yang diamankan di DKI Jakarta, sebanyak 34 orang di antaranya reaktif Covid-19.
Ketiga, dari 650 demonstran yang ditangkap di Jawa Timur, sebanyak 24 orang di antaranya berstatus reaktif Covid-19.
Keempat, dari 261 demonstran yang diamankan di Sumatera Selatan, tercatat 30 orang di antaranya terkonfirmasi reaktif Covid-19.
Kelima, dari 39 orang demonstran yang diamankan di Jawa Barat ada 13 orang di antaranya terkonfirmasi reaktif Covid-19.
Baca: Azis Syamsuddin Sebut Ada 18 Anggota DPR Positif Covid-19 Saat Sidang Paripurna RUU Cipta Kerja
Keenam, dari 95 demonstran yang diamankan di DIY, satu orang di antaranya dipastikan reaktif Covid-19.
Adapun jika ditotal, jumlah demonstran yang berstatus reaktif Covid-19 dari enam provinsi mencapai 123 orang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "12 Kabupaten/Kota Ini Miliki Persentase Angka Kematian Akibat Covid-19 di Bawah Rata-rata Nasional dan Dunia" dan "Ratusan Demonstran Reaktif, Kasus Covid-19 Beberapa Pekan ke Depan Meningkat"