Prabowo Subianto menyebut bahwa terjadinya demo anarkis tolak UU Cipta Kerja diyakini ada dalang.
Bahkan, kata pimpinan Partai Gerindra tersebut mengatakan bahwa kericuhan demo tolak UU Cipta Kerja diyakini dibiayai 'Asing'.
Sebagai informasi, demonstrasi di Jakarta pada Kamis (8/10/2020) lalu yang menyebabkan halte bus TransJakarta terbakar.
"Ini pasti ada dalangnya. Ini pasti anasir-anasir ini. Ini pasti anasir yang dibiayai asing. Enggak mungkin seorang patriot mau bakar (fasilitas umum) milik rakyat," kata Prabowo dalam wawancara khusus yang dirilis DPP Partai Gerindra, Senin (12/10/2020).
Baca: Mudah Cemas dan Lemas? Kenali 5 Tanda Apakah Anda Mengalami Stres yang Parah
Baca: Tren Baru Tanaman Kaktus Mini yang Mulai Banyak Dilirik, Ini Rekomendasinya
Prabowo menceritakan, dirinya sempat terperangkap dalam aksi massa penolakan UU Cipta Kerja.
Menurut Ketua Umum Partai Gerindra ini, banyak mahasiswa yang tidak menggunakan masker dan tidak jaga jarak di tengah pandemi Covid-19.
Dia pun menilai bahwa penggerak aksi demonstrasi ini tidak bertanggung jawab.
"Ini kan mencelakakan anak-anak kita. Dalang ini tidak bertanggung jawab sama sekali"
"Saya sangat prihatin. Ini kan lagi Covid-19," ujarnya.
Baca: MIRIP Boneka Annabelle, Boneka Annie, yang Lebih Seram, Menangis Keluarkan Air Mata saat Kerasukan
Baca: Viral Video Bupati Blora Joget Tanpa Masker di Acara Hajatan, Djoko Nugroho: Dilepas karena Nyanyi
Kendati demikian, Prabowo mengatakan, para mahasiswa yang menggelar aksi memberikan akses agar mobilnya melewati jalan dan ada beberapa mahasiswa memberikan hormat.
"Ya masih banyak yang apa itu, dadah ke saya, lihat mobil saya. Anak-anak itu ada juga yang hormat"
"Jadi saya kira mereka itu niatnya baik anak-anak itu, tapi ada yang panas-panasin," ucapnya.
Lebih lanjut, Prabowo meminta semua pihak bersabar dan mempersilakan untuk melakukan uji materi atau judicial review atas UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Cobalah kita sabar, kita atasi dulu, kita coba. Kalau UU ini tidak bagus pelaksanaannya, tidak baik, bawalah ke judicial review, ke MK, sudah berkali-kali kok dalam sejarah terjadi," kata dia.
Baca: Berkomentar Atas Disahkannya Omnibus Law, Fahri Hamzah: Presiden dan Kabinet Tak Paham Soal Ini
Baca: Sinopsis R.I.P.D, Aksi Kocak Ryan Reynolds Jadi Detektif, Malam Ini pukul 21.00 WIB di GTV
Banyak pihak menilai aksi yang dilakukan oleh mahasiswa dan buruh dalam demo tolak Omnibus Law didalangi pihak tertentu.
Mendengar hal itu, Koordinator Pusat Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Remy Hastian membantah berbagai tudingan yang masuk.
Remy menilai tudingan pemerintah tentang adanya auktor intelektualis dalam aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja adalah hal yang biasa.
Menurut dia, isu yang dilontarkan pemerintah itu adalah bagian dari upaya penggembosan gerakan mahasiswa saja.
Baca: Lowongan Kerja BUMN PT Geo Dipa Energi, Buka 5 Posisi Sekaligus untuk Lulusan D3 & S1, Ini Syaratnya
Baca: Keracunan Massal di Tasikmalaya Capai 215 Orang, Wali Kota Tetapkan Status KLB
"Pemerintah itu jagonya seperti itu, ketika kami demo besar-besaran bilangnya ada yang menunggangi"
"Ada yang mensponsori, ini bagian dari penggembosan gerakan," kata Remy yang dikutip dari Kompas, Senin (12/10/2020).
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Prabowo Subianto Sebut Demo Anarkis Tolak UU Cipta Kerja Dibiayai Asing: Ada Dalangnya, Anasir Ini