Tanggapi Kerusuhan Demonstrasi Tolak Omnibus Law, Menhan Prabowo Subianto: Ini Pasti Ada Dalangnya

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO: Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Pertemuan tersebut membahas berbagai isu di Indonesia diantaranya pemindahan ibu kota, isu ekonomi hingga pertahanan negara.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto buka suara ihwal kericuhan demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Prabowo Subianto menyebut bahwa terjadinya demo anarkis tolak UU Cipta Kerja diyakini ada dalang.

Bahkan, kata pimpinan Partai Gerindra tersebut mengatakan bahwa kericuhan demo tolak UU Cipta Kerja diyakini dibiayai 'Asing'.

Sebagai informasi, demonstrasi di Jakarta pada Kamis (8/10/2020) lalu yang menyebabkan halte bus TransJakarta terbakar.

"Ini pasti ada dalangnya. Ini pasti anasir-anasir ini. Ini pasti anasir yang dibiayai asing. Enggak mungkin seorang patriot mau bakar (fasilitas umum) milik rakyat," kata Prabowo dalam wawancara khusus yang dirilis DPP Partai Gerindra, Senin (12/10/2020).

Baca: Mudah Cemas dan Lemas? Kenali 5 Tanda Apakah Anda Mengalami Stres yang Parah

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat tiba di gedung Kementrian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019). Kedatangan Prabowo dalam rangka serah terima jabatan Menteri Pertahanan yang disambut upacara militer. (Tribunnews/Jeprima)

Baca: Tren Baru Tanaman Kaktus Mini yang Mulai Banyak Dilirik, Ini Rekomendasinya

Prabowo menceritakan, dirinya sempat terperangkap dalam aksi massa penolakan UU Cipta Kerja.

Menurut Ketua Umum Partai Gerindra ini, banyak mahasiswa yang tidak menggunakan masker dan tidak jaga jarak di tengah pandemi Covid-19.

Dia pun menilai bahwa penggerak aksi demonstrasi ini tidak bertanggung jawab.

"Ini kan mencelakakan anak-anak kita. Dalang ini tidak bertanggung jawab sama sekali"

"Saya sangat prihatin. Ini kan lagi Covid-19," ujarnya.

Baca: MIRIP Boneka Annabelle, Boneka Annie, yang Lebih Seram, Menangis Keluarkan Air Mata saat Kerasukan

Baca: Viral Video Bupati Blora Joget Tanpa Masker di Acara Hajatan, Djoko Nugroho: Dilepas karena Nyanyi

Kendati demikian, Prabowo mengatakan, para mahasiswa yang menggelar aksi memberikan akses agar mobilnya melewati jalan dan ada beberapa mahasiswa memberikan hormat.

"Ya masih banyak yang apa itu, dadah ke saya, lihat mobil saya. Anak-anak itu ada juga yang hormat"

"Jadi saya kira mereka itu niatnya baik anak-anak itu, tapi ada yang panas-panasin," ucapnya.

Lebih lanjut, Prabowo meminta semua pihak bersabar dan mempersilakan untuk melakukan uji materi atau judicial review atas UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Cobalah kita sabar, kita atasi dulu, kita coba. Kalau UU ini tidak bagus pelaksanaannya, tidak baik, bawalah ke judicial review, ke MK, sudah berkali-kali kok dalam sejarah terjadi," kata dia.

Baca: Berkomentar Atas Disahkannya Omnibus Law, Fahri Hamzah: Presiden dan Kabinet Tak Paham Soal Ini

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saaat melakukan inspeksi pasukan saat upacara penyambutan di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019). (Tribunnews/Jeprima)

Baca: Sinopsis R.I.P.D, Aksi Kocak Ryan Reynolds Jadi Detektif, Malam Ini pukul 21.00 WIB di GTV

Bantahan Mahasiswa

Banyak pihak menilai aksi yang dilakukan oleh mahasiswa dan buruh dalam demo tolak Omnibus Law didalangi pihak tertentu.

Mendengar hal itu, Koordinator Pusat Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Remy Hastian membantah berbagai tudingan yang masuk.

Remy menilai tudingan pemerintah tentang adanya auktor intelektualis dalam aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja adalah hal yang biasa.

Menurut dia, isu yang dilontarkan pemerintah itu adalah bagian dari upaya penggembosan gerakan mahasiswa saja.

Baca: Lowongan Kerja BUMN PT Geo Dipa Energi, Buka 5 Posisi Sekaligus untuk Lulusan D3 & S1, Ini Syaratnya

Baca: Keracunan Massal di Tasikmalaya Capai 215 Orang, Wali Kota Tetapkan Status KLB

Halaman
12


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer