Jika sebelumnya berada di kawasan ibukota Zagreb, mereka berganti ke kota Split.
Pelatih Timnas Indonesia U-19 asuhan Shin Tae-yong, dihadapkan pada enam laga uji coba dalam lanjutan pemusatan latihan di Kroasia.
Pada laga terbaru, Timnas Indonesia U-19 bermain sangat baik.
Di Stadion NK Njunak Sinj, Split, Minggu (11/10/2020) waktu setempat, Timnas Indonesia U-19 menjajal kekuatan Timnas Makedonia Utara.
Timnas Indonesia U-19 menang atas Makedonia Utara dengan skor akhir 4-1.
Kemenangan tersebut juga menjadi yang kedua kalinya untuk Timnas Indonesia U-19 dan dilakukan secara beruntun, setelah menghajar NK Dukopolje 3-0.
Tentu saja perkembangan ini tersebut menjadi modal bagus untuk tim asuhan Shin Tae-yong dalam menghadapi pertandingan ke depannya.
Selain skor yang menjadi sorotan dalam pertandingan tersebut, setidaknya ada hal lain yang juga menjadi perhatian publik.
Hal tersebut yakni dua pemain Timnas Indonesia U-19 keturunan Inggris.
Dua pemain yang dimaksud adalah Elkan Baggott (bek tengah) dan Jack Brown (penyerang).
Baca: Lawan Bermain Keras hingga Bikin Cedera 2 Pemain, Timnas Indonesia Menang 3-0 Melawan NK Dukopolje
Baca: Timnas Indonesia U-19 Mulai Alami Peningkatan yang Jelas, Eksperimen Shin Tae-yong Dinilai Positif
Memang sebelumnya pelatih kepala Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong menjanjikan kejutan dengan menerapkan permainan yang berbeda seperti sebelumnya.
Kala pertandingan dimulai, kejutan tersebut sudah terlihat kala Elkan Baggott bermain sejak awal dan menerapkan permainan yang sangat tenang.
Bahkan para pemain belakang Timnas Indonesia U-19 pun terlihat begitu tenang dalam bermain.
Elkan Baggott pun terhitung sukses menghadang para pemain Makedonia Utara yang ingin membahayakan gawang Indonesia.
Apalagi ia juga selalu membantu penyerangan Timnas Indonesia U-19 kala terjadi bola mati di sektor pertahanan Makedonia Utara tersebut.
Permainan cepat dan solid dari Timnas Indonesia U-19 sukses membuat Makedonia Utara kelimpungan.
Soal kebobolan timnas, hal tersebut bukanlah kesalahan para pemain belakang Indonesia.
Karena gol yang dicetak Makedonia Utara pun tercipta dari sepakan 12 pass, bukan set play yang diperagakan oleh mereka.
Hal itu terjadi usai Bagas Kaffa dianggap melanggar pemain Makedonia Utara di dalam kotak penalti lawan.
Barulah pada menit ke-20 an, Jack Brown masuk menggantikan Braif Fatari yang mengalami cedera usia dijegal oleh pemain dari timnas di negara Balkan tersebut.
Baca: Pasang Muka Cemberut di Jamuan Makan Timnas Indonesia U-19 oleh KBRI Kroasia, Ada Apa Shin Tae-yong?
Pada babak pertama permainan dari Jack Brown tidak bergitu terlihat sebagai pembeda.
Ia beberapa kali terjatuh karena dijegal oleh beberapa pemain Makedonia Utara yang menerapkan permainan keras.
Barulah pada babak kedua, Jack Brown memperlihatkan tajinya sebagai penyerang yang memang layak bermain untuk sang panji Merah Putih.
Pergerakan liarnya di sektor pertahanan lawan beberapa kali sukses mengecoh pemain Makedonia Utara.
Baru pada menit ke-58 ia mencetak gol pertamanya sekaligus kembali membuat Indonesia unggul atas Makedonia Utara.
Ia sukses memanfaatkan kemelut di depan gawang untuk menjadikannya sebagai gol.
Terus menggeliat dan membuat bingung pemain lawan dengan gerakan tanpa bolanya, lagi-lagi menbawanya untuk kembali mencetak gol.
Tepatnya pada menit ke-69 ia memaksa kiper Makedonia Utara memungut bola di dalam gawangnya untuk yang ketiga kalinya.
Tentu saja apa yang diraih oleh Jack Brown menjadi bahasa perlawanannya untuk pihak yang keberatan dengan keberadaannya di Indonesia.
Apalagi sebelumnya beredar kabar bahwa namanya akan menjadi korban pertama pencoretan pemain di Kroasia.
Entah apa yang dilakukan oleh Shin Tae-yong kala turun minum, jika dilihat dari permainan Jack Brown di babak kedua begitu terlihat bahwa penerapan strategi dari Shin Tae-yong sangatlah jitu.
Pelatih Madura United yang juga pernah menangani Timnas Indonesia, Rahmad Darmawan, meyakini bahwa seorang Shin Tae-yong tidak pernah asal dalam memilih lawan bagi Timnas Indonesia U-19.
Pria yang akrab disapa RD itu menilai bahwa pemilihan lawan-lawan kuat bagi Bagas Kaffa cs merupakan bagian dari eksperimen yang dilakukan oleh Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong dipercaya sengaja mencari lawan yang levelnya berada di atas tim Garuda Nusantara untuk membiasakan Bagas Kaffa dkk dengan atmosfer Piala Dunia U-20 2021.
Baca: Selalu Ubah Susunan Pemain Timnas Indonesia U-19 di 7 Laga Uji Coba, Ini Alasan dari Shin Tae-yong
“Headcoach STY bereksperimen pada pemain dengan menghadapi tim-tim kuat,” kata RD.
“Itu kalau saya lihat bagaimana membiasakan diri menghadapi lawan yang kompetitif sehingga menjadi hal biasa bagi pemain nantinya,” imbuh mantan pelatih timnas U-23 Indonesia tersebut.
Dalam pandangan RD, eksperimen yang dilakukan oleh Shin Tae-yong sudah terlihat jelas.
Jika membandingkan laga pertama Timnas Indonesia U-19 dengan laga terakhir di Kroasia, ada lompatan peningkatan yang sangat besar.
Di laga perdana, Timnas Indonesia U-19 harus mengalami kekalahan dari Bulgaria dengan skor 0-3.
Kekalahan itu kembali berlanjut saat Indonesia menghadapi Kroasia dan kalah 1-7.
Namun di laga terakhir kontra Dinamo Zagreb, Timnas Indonesia U-19 mampu tampil dominan.
Brylian aAldama dkk mampu menguasai jalannya pertandingan dan akhirnya menang dengan skor 1-0.
“Saya lihat dari sisi itu kita sudah dapat, karena dari game kesatu, kedua, ketiga sampai kemarin terakhir itu mereka nampak semakin percaya diri,” pungkas pelatih pelatih berusia 53 tahun tersebut.
Sebagian artikel tayang di Bolaspot.com berjudul Kejutan Timnas U-19 Indonesia Itu Bernama Elkan Baggott dan Jack Brown