Ferdinand akan mendatangi kantor DPP Partai Demokrat pada pukul 13.00 WIB.
"Besok saya akan mengantarkan surat pengunduran diri saya ke dewan pimpinan pusat Partai Demokrat sekaligus menyerahkan KTA saya kembali ke sana," jelas Ferdinand dalam pernyataannya secara virtual kepada jurnalis Kompas TV Frisca Clarissa, Minggu (11/10/2020).
Ferdinand mengucapkan terima kasih kepada DPP Partai Demokrat dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebagai guru politiknya.
"Kiranya ke depan Partai Demokrat bisa semakin lebih baik semakin berjaya dan tetap eksis di Kancah politik nasional," ujarnya.
Sebelumnya, pada pagi tadi, Ferdinand menulis utas mengejutkan di akun Twitter miliknya, @FerdinandHaean3.
Dia menyatakan pengunduran diri dari Partai Demokrat.
"Jadi kalau sekarang pun saya akan pergi dari Partai Demokrat, itu jg krn soal prinsip dan keyakinan politik, jalan politik kebangsaan yang sy yakini terlepas apakah saya salah atau benar dgn prinsip yg saya yakini."
Baca: Fraksi Partai Demokrat dan PKS Nilai RUU Cipta Kerja Batasi Keterlibatan Publik
"SAYA MEMUTUSKAN UNTUK PERGI DAN AKAN MENGUNDURKAN DIRI..!" tulis Ferdinand.
Mundurnya Ferdinand didasari alasan terdapat perbedaan sikap antara dirinya dengan Demokrat terkait Undang-Undang Cipta Kerja.
"Bahwa benar saya hari ini Ferdinand Hutahaean sebagai Kepala Biro Energi dan Sumber Daya Mineral DPP Partai Demokrat periode 2020-2025 telah mengumumkan secara resmi pengunduran diri saya dari kepengurusan Partai Demokrat," kata Ferdinand.
Pengunduran diri dari kepengurusan tersebut, lanjut Ferdinand, sekaligus pengunduran diri sebagai kader partai Demokrat.
Adapun alasan Ferdinand memutuskan mundur dari Demokrat adalah, adanya perbedaan prinsip yang sangat mendasar terkait Undang-Undang Cipta Kerja.
"Ini adalah puncak dari beberapa perbedaan yang kemarin, terkait dengan Undang-Undang Cipta Kerja," katanya.
Menurut Ferdinand, terjadi perbedaan pemahaman antara kepentingan undang-undang ini dengan kepentingan politik.
Sehingga dirinya mengambil sikap untuk mengundurkan diri secara resmi dari DPP Partai Demokrat.
Sangkal Tudingan sebagai Penjilat, Ferdinand Hutahaen Isyaratkan Hengkang dari Partai Demokrat
Sebelumnya Ferdinand Hutahaen memberikan sinyal dia akan hengkang dari Partai Demokrat yang sudah membesarkan namanya.
Keputusan tersebut ditengarahi lantaran Ferdinand kerap berbeda sikap dan pandangan dengan partai.
Baca: Tanggapi Keluhan Ferdinand Hutahaean, Fadli Zon: Banjir Bukan Salah Apalagi Karya Anies
Bahkan, sejumlah pernyataan Ferdinand belakangan ini, dianggap kontradiktif dengan keputusan partai.
"Jadi kalau sekarang pun saya akan pergi dari Partai Demokrat, itu juga krn soal prinsip dan keyakinan politik, jalan politik kebangsaan yang saya yakini terlepas apakah saya salah atau benar dengan prinsip yg saya yakini," tulis Ferdinand di akun Twitternya, dikutip Wartakotalive.com, Minggu (11/10/2020).
"Saya memutuskan untuk pergi dan akan mengundurkan diri," imbuhnya.
Ferdinand saat ini dikenal sebagai pembela pemerintah, berseberangan dengan partai Demokrat yang belakangan kerap memberikan kritik pedas terhadap kebijakan pemerintah.
Terakhir, bersama PKS, Partai Demokrat menolak pengesahan Rancangan Undang-undang Cipta Kerja.
Ferdinand juga sering menyoroti kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ferdinand menyadari, sikap dan pandangannya selama ini membuat banyak pihak, termasuk di internal partai sendiri memberikan sikap berbeda kepadanya.
Bagi para oposisi, Ferdinand bahkan dianggap sebagai 'penjilat'
Ferdinand pun melalui akun twitternya membantah tudingan tersebut.
Ia menyatakan, telah lama dekat dengan Presiden Jokowi.
Bahkan, kata dia, ia turut mendorong PDI Perjuangan untuk mencalonkan Jokowi sebagai calon presiden pada 2012 silam.
"Penjilat..? Hahaha saya harus tertawakan tuduhan itu kepada saya. Apa yang mau saya jilat? Siapa yang mau saya jilat? Jokowi? Ahhh dari dulu kalau saya punya mental penjilat, tak akan saya tinggalkan Jokowi karena beda prinsip tentang Subsidi dan Pembangunan. Kalau saya penjilat sudah jadi pejabat saya dari dulu," tulisnya.
Tudingan sebagai penjilat muncul lantaran pada Pilpres 2019 lalu, Ferdinand bertindak sebagai oposisi dan kerap memberikan statemen yang menyerang pemerintahan serta Jokowi sendiri.
Namun, setelah ia gagal dalam pencalonan legislatif melalui partai Demokrat, ia pindah haluan dengan mendukung pemerintahan serta berbalik mencibir pihak-pihak yang berseberangan dengan pemerintahan.
Ferdinand pun menjelaskan alasannya yang memilih untuk 'berseberangan' dengan Jokowi pada Pilpres 2019, padahal ia dulu adalah pendukung Jokowi.
"Dar 2012 sejak kemunculan Jokowi, saya sudah aktif turut serta mendorong dan menekan PDIP agar mencapreskan Jokowi, dan 2014 Jokowi jd Presiden. Tapi saya beda prinsip soal subsidi dan pembangunan infrastruktur maak saya pergi. Kenapa pergi? Krn ini soal prinsip dan yang berani pergi bukan penjilat," terangnya.
"Jadi kalau ada yang menuduh sy penjilat, dan menjilat untuk dapat jabatan sekarang, saya harus tertawakan dia krn dia tak kenal dengan FERDINAND HUTAHAEAN.
"Kalau saya punya mental penjilat, harusnya 2014 Jokowi saya jilat dan puja puji, sudah pasti saya jadi pejabat. Tapi tidak kan? Saya pergi untuk sebuah prinsip."
Di sisi lain, Ferdinand menjelaskan alasannya kenapa dia kini mendukung pemerintahan."
"Sekarang saya mendukung pemerintah bukan mendukung Jokowi sebagai pribadi. Pemimpin akan datang dan pergi tapi negara tak akan pergi. Dan saya selalu berpolitik untuk bangsa."
"Pemerintah sedang bekerja keras, tapi di sisi lain ada sekelompok orang berpolitik untuk kelompok bahkan tega rusak NKRI, saya akan lawan," imbuhnya.
(TribunnewsWiki.com/Wartakotalive.com)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Akhirnya Ferdinand Hutahaean Putuskan Mundur, Serahkan Surat Mundur ke Partai Demokrat Besok.