Dokter Sean Conley yang merawat Trump mengatakan kini kondisi Trump telah pulih dan tidak lagi menularkan Covid-19.
"Malam ini saya dengan senang hati melaporkan bahwa selain Presiden memenuhi kriteria CDC untuk penghentian isolasi yang aman, sampel PCR COVID pagi ini menunjukkan, dengan standar yang diakui saat ini, ia tidak lagi dianggap sebagai risiko penularan kepada orang lain," kata Sean Conley, ditulis dalam memo yang dirilis oleh Gedung Putih Sabtu malam.
Dilansir New York Post, memo itu muncul 10 hari setelah Trump pertama kali mengalami gejala diagnosis COVID-19 dan Presiden bersiap untuk kembali ke jalur kampanye.
Conley menambahkan, Trump tidak mengalami demam selama lebih dari 24 jam dan ia telah terbebas dari gejala-gejala.
Meski tidak menyebutkan apakah presiden telah dites negatif untuk virus, Conley hanya menyatakan bahwa tidak ada lagi bukti virus secara aktif mereplikasi.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berniat untuk segera kembali ke panggung politik.
Ia ingin melanjutkan kampanye yang tertunda karena terpapar virus corona, seperti diberitakan Kontan, Sabtu (10/10/2020).
Padahal, kondisi kesehatan presiden ke-45 AS itu masih dipenuhi tanda tanya.
Belum ada kabar resmi apakah ia sudah negatif atau masih terpapar Covid-19.
Kendati demikian, Trump sudah menghentikan pengobatannya.
"Saat ini saya bebas pengobatan. Saya tidak minum obat apa pun sejak mungkin delapan jam yang lalu," kata Trump dalam wawancara di Fox News yang dikutip Reuters.
Trump dijadwalkan mengadakan rapat umum di Florida pada dua hari kemudian.
Agenda kampanye Trump pun bertambah setelah debat presiden kedua yang seharusnya digelar 15 Oktober mendatang dibatalkan.
Baca: Terpapar Covid-19, Donald Trump Nekat Sapa Pendukungnya di Luar RS, Dapat Kritik Tajam dari Dokter
Diberitakan sebelumnya, Donald Trump menolak mengikuti debat capres virtual melawan Joe Biden.
Hal itu dikatakan oleh Komisi Debat Presiden, pada Kamis (8/10/2020), seperti diberitakan Tribunnews.
Trump menegaskan tak akan berpartisipasi dalam debat, beberapa menit setelah Komisi Debat mengumumkan kemungkinan akan menyelenggarakan debat secara virtual.
Padahal gelaran virtual itu terpaksa dilakukan lantaran Trump tengah positif Covid-19.
Baca: Tuding China sebagai Penyebab Pendemi Covid-19, Donald Trump Bersumpah: Mereka Harus Bayar Akibatnya
Donald Trump sendiri dinyatakan positif Covid-19 pada Jumat (2/10/2020).
Presiden ke-45 AS ini sempat dirawat di RS Militer Walter Reed, Maryland.
Tiga hari kemudian, Trump kembali bekerja di Gedung Putih.
Semestinya, sesuai pedoman penanganan Covid-19, orang yang terinfeksi Covid-19, wajib karantina selama 14 hari.
Baca: Eks Bintang Porno Stormy Daniels vs First Lady Melania Trump Saling Serang, Lontarkan Kata Jorok
"Tidak, saya tidak akan membuang waktu saya untuk debat virtual," kata Trump dalam wawancara dengan Fox Business yang dikutip Tribunnews dari CNBC.
Malam harinya, tim kampanye Trump menggelar rapat.
Mereka kemudian mengklaim tanpa bukti bahwa perubahan format yang dilakukan Komisi Debat bertujuan untuk memenangkan Biden.
Di sisi lain, Joe Biden mengatakan hal itu tak benar.
Menurutnya, Komite Debat Presiden membuat keputusan tersebut secara independen.
Sementara itu, tim pendukung Biden menolak diadakan debat ketiga jika Trump menolak berpartisipasi dalam debat 15 Oktober 2020, dengan alasan sama seperti Trump menolak debat kedua.