Taiwan Berharap Donald Trump Segera Sembuh agar Bisa Terus Melawan 'Kekejaman' Komunis China

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dengan memakai masker, Presiden AS Donald Trump berjalan ke Marine One sebelum berangkat dari Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC, 2 Oktober 2020, saat ia menuju ke Pusat Medis Militer Walter Reed, setelah dinyatakan positif Covid-19. Selama ini, Trump cenderung mengabaikan protokol kesehatan di setiap agendanya bahkan sering mengejek masker lawannya di Pilpres AS, Joe Biden, namun setelah positif covid-19, Trump selalu memakai masker.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Taiwan berharap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump segera sembuh dari Covid-19 agar bisa terus memimpin dunia melawan "kekejaman" komunis China.

Hal ini dikatakan oleh Ketua Parlemen Taiwan You Si-kun pada Senin, (5/10/2020).

Dilansir dari Channel News Asia, (5/10/2020), militer China semakin menekan Taiwan yang dianggapnya sebagai bagian dari wilayahnya.

Dalam beberapa pekan terakhir, China semakin sering mengirim pesawatnya mendekati wilayah Taiwan.

You Si-kun pada pidato menjelang perayaan Hari Nasional Taiwan pada Sabtu, (3/10/2020), mengatakan dia terkejut ketika mendengar Trump terjangkit Covid-19.

Dia, atas nama badan legislatif Taiwan, berharap Presiden AS tersebut baik-baik saja.

Baca: TRUMP Berakting Bekerja dalam Perawatan Covid-19, Faktanya Ternyata Cuma Tandatangani Kertas Kosong

Foto yang dirilis oleh Gedung Putih ini menunjukkan Presiden AS Donald Trump berpartisipasi dalam panggilan telepon dengan Wakil Presiden AS, Sekretaris Negara dan Ketua Kepala Staf Gabungan di ruang konferensi di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland, Minggu (4/10/2020). Presiden Donald Trump "terus membaik" saat ia dirawat karena Covid-19 di sebuah rumah sakit militer dekat Washington, kata dokternya pada 4 Oktober, menambahkan bahwa ia dapat dipulangkan paling cepat 5 Oktober. (Tia DUFOUR / The Gedung Putih / AFP) (Tia DUFOUR / The Gedung Putih / AFP)

"Saya akan mengambil kesempatan ini untuk mendoakannya agar cepat sembuh sehingga dia bisa lanjut memimpin dunia yang bebas dalam melawan "kekejaman" komunis China," kata dia.

Semenjak Trump menjabat, hubungan China-AS memburuk ke titik terendah dalam beberapa dekade karena permasalahan seputar perdagangan, Hong Kong, Taiwan, dan berbagai masalah lainnya.

Pemerintahan Trump telah menetapkan perlawanan terhadap China sebagai sebuah kebijakan penting.

AS sangat vokal mengkritik dugaan pelanggaran hak asasi manusia di China, baik di Xinjiang maupun Hong Kong.

Meski AS tidak secara resmi mengakui pemerintahan Taiwan, negara yang dipimpun Trump tersebut menjadi pemasok utama persenjataan di Taiwan sekaligus pendukungnya.

Dikutip dari The Guardian, Wakil Menteri untuk Urusan Ekonomi Amerika Serikat (AS), Keith Krach, datang ke Taiwan pada Kamis, (17/9/2020).

Baca: Terpapar Covid-19, Donald Trump Nekat Sapa Pendukungnya di Luar RS, Dapat Kritik Tajam dari Dokter

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan kunjungan tersebut akan "mempererat pertemanan dan memperkuat hubungan di antara rekan yang sependirian".

Ucapan Wu itu keluar setelah Presiden Tsai Ing-wen meminta adanya koalisi berbagai negara untuk melawan "serangan otoriter" China.

Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu (kanan), menyambut Presiden Senat Ceko, Milos Vystrcil (kiri), di Bandara Taoyuan pada 30 Agustus 2020. (SAM YEH / AFP)

China memang meningkatkan tekanan militer dan ekonomi di wilayah itu belakangan ini.

Sementara itu, telah ada laporan penjualan senjata AS kepada Taiwan yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk ranjau, rudal penjelajah, dan drone pada malam kunjungan Krach.

Wu berkata kepada France 24 TV bahwa Taiwan berada "di garis depan mempertahankan demokrasi agar tidak diambil alih komunis China" dan meminta bantuan.

Baca: Keadaan Donald Trump Simpang Siur, Kepala Staf Gedung Putih: Kondisi Presiden Memprihatinkan

"Selama beberapa tahun terakhir, kami telah berusaha dengan sangat keras untuk meningkatkan kemampuan pertahanan kami dan pada saat yang sama kami juga ingin masyarakat dunia tahu bahwa Taiwan sebagai [negara] demokrasi telah diancam oleh China, negara otoriter itu berusaha memperluas pengaruhnya," kata Wu.

Dia memberi contoh tindakan China di Laut China Selatan, Hong Kong, dan mengenai sengketa perbatasan dengan India.

Foto yang diambil pada 18 September 2020 dan dirilis oleh Kantor Kepresidenan Taiwan ini memperlihatkan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (ketiga dari kanan, barisan depan) dengan Wakil Menteri untuk Urusan Ekonomi AS Keith Krach (kedua dari kanan, barisan depan), pendiri Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) Morris Chang, dan para pejabat lainnya di kediaman presiden di Taipei. China pada 18 September mengatakan melakukan latihan militer di dekat Selat Taiwan, ketika diplomat AS tersebut mengunjungi Taiwan. Kunjungan Krach membuat Beijing marah. (TAIWAN PRESIDENTIAL OFFICE / AFP)

Menteri itu mengatakan Taiwan mengapresiasi AS yang terus menunjukkan kehadirannya di wilayah itu.

Halaman
12


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer