Ia mengatakan kepada wartawan tak ada kabar yang terlalu menggembirakan, seperti diberitakan Al Jazeera, Minggu (4/10/2020).
Bahkan, Meadows menyebut kondisi Trump sangat memprihatinkan.
"Tanda-tanda vital presiden selama 24 jam terakhir sangat memprihatinkan dan 48 jam ke depan akan menjadi kritis dalam hal perawatannya. Kami masih belum berada di jalur yang jelas menuju pemulihan penuh," kataya kepada wartawan.
Pengakuan ini justru membuat kondisi terkini presiden menjadi tanda tanya.
Pasalnya, Tim Dokter Gedung Putih mengatakan kondisi Trump sudah mulai membaik.
Bahkan ia mulai berbicara tentang urusan Gedung Putih.
Dalam sebuah video, Donald Trump sendiri sempat mengabarkan keadaan terbarunya.
Ia merasa lebih baik dari sebelumnya.
“Saya mulai merasa baik,” aku Trump.
“Selama beberapa hari berikutnya - saya rasa itu adalah ujian yang sebenarnya. Kami akan melihat apa yang terjadi selama beberapa hari mendatang."
Twitter Akan Ambil Tindakan Serius bagi Penggunanya yang Mengharapkan Kematian Donald Trump
Baca: Mengintip Kemewahan Presidential Suite di Walter Reed Tempat Donald Trump Dirawat karena Covid-19
Twitter mengatakan akan menangguhkan pengguna yang mencuitkan bahwa mereka mengharapkan kematian Presiden AS Donald Trump setelah dinyatakan positif Covid-19.
Platform media sosial tersebut mengatakan kepada Motherboard bahwa mereka dapat menangguhkan akun pengguna dengan laporan "perilaku kasar", hal ini telah diberlakukan sejak April.
"Konten yang menginginkan, mengharapkan, atau mengungkapkan keinginan untuk mati, cedera tubuh yang serius atau penyakit fatal terhadap seseorang adalah melanggar aturan kami," kata Twitter dalam sebuah pernyataan, dikutip dari New York Post.
Baca: Donald Trump Positif Covid-19, Kim Jong Un Beri Simpati, Pertama Kalinya Doakan Pemimpin Terinfeksi
Kebijakan anti-pelecehan secara eksplisit melarang tweet “berharap seseorang meninggal akibat penyakit serius, misalnya, "Saya harap Anda terkena kanker dan mati. ”
Belum diketahui jelas seberapa sering aturan tersebut akan dijalankan, karena banyak pengguna Twitter yang menuliskan dan mengirimkan cuitan berisi harapan buruk kepada presiden AS hasil tes dia dan ibu negara Melania diumumkan pada Jumat pagi.
Twitter memberi tahu Motherboard bahwa "tidak akan mengambil tindakan penegakan hukum pada setiap Tweet (semacamnya)".
"Kami memprioritaskan penghapusan konten jika ada ajakan bertindak yang jelas yang berpotensi menyebabkan gangguan di dunia nyata," tambah Twitter.
Baca: INI SERIUS, Trump Dikabarkan Kesulitan Bernapas dan Diberi Obat Remdesivir