Dua gadis desa ini menceritakan kisahnya yang diajak sang tante bekerja di kota.
Sang tante tersebut mengaku bekerja menjadi sales property di kota.
Kedua gadis tersebut berinisial AR dan WP pun ditawari kerja di agen properti.
Akhirnya AR dan WP pun menyetujui, karena keduanya sedang mencari pekerjaan untuk biaya hidupnya sehari-hari.
Namun tak disangka, keduanya disuruh melakoni hal tabu bagi mereka.
Keduanya diminta melayani puluhan pria hidung belang yang meminta layanan seks panggilan.
Kedua gadis itu terjerumus ke jurang prositusi setelah mereka diajak sang tante.
Diketahui, AR dan WP disediakan mes di salah satu penginapan di Serpong.
"Keduanya disediakan mes di salah satu penginapan di serpong," ujar Hartina Hajar, Kasi Perlindungan Hak Perempuan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB).
Baca: Pernah Terjerat Kasus Prostitusi, Hana Hanifah Pilih Banting Stir Jualan Bandeng
Baca: Petugas Satpol PP Ungkap Praktik Prostitusi di Tangerang, PSK Mengaku Bisa Layani 8 Tamu per Hari
Kedua wanita tersebut malah diminta untuk melayani pria hidung belang yang memesan jasanya melalui aplikasi.
Saat ini, Hartina tengah mendalami apakah ada unsur Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) pada kasus AR dan WP.
Menurutnya, kedua wanita tersebut hanya menjadi korban ulah perempuan yang disapa tante oleh AR dan WP.
"Diduga terindikasi terlibat TPPO, dia hanya sebagai korban," ujarnya.
Kedua gadis tersebut kemudian kepergok Tim Pengawasan dan Pengendalian Tindak Pidana Perdagangan Orag (TPPO) Tangerang Selatan.
Keduanya tengah menunggu tamu pria hidung belang yang ingin berkencan singkat dengannya di ranjang.
Petugas menjaring dua wanita penjaja seks tersebut di salah satu hotel di bilangan Serpong.
Tempat kencan singkat tersebut sudah dipesan melalui aplikasi online.
Baca: Bos Prostitusi Online Ditangkap, Beberkan Harga Tarif Kencan Artis VS Tertinggi Capai Rp 20 Juta
Baca: Terseret Kasus Dugaan Prostitusi Online, Pedangdut Vernita Syabilla Masih Banjir Endorse
Diketahui, AR dan WP sudah melayani puluhan pelanggan yang memesan jasa seks kepada mereka.
Selama lima bulan ini, kedua wanita malang itu harus meladeni berbagai macam pria hidung belang yang memesan jasanya.
Setiap hari, mereka bisa kencan dengan dua pria sekaligus.
Cerita AR dan WP diungkap oleh Hartina Hajar, Kasi Perlindungan Hak Perempuan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB).
"AR mengaku selama lima bulan. Dia sudah mendapatkan sekitar 20 pelanggan," ucap Hartina kepada TribunJakarta.com, Kamis (1/10/2020).
Namun, WP mendapatkan lebih banyak pelanggan.
"Sedangkan WP mendapatkan orderan satu sampai dua orang sehari," ia menambahkan.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Cerita 2 Gadis Desa Terjun ke Jurang Prostitusi, Awalnya Diajak Tante Kerja di Kota, Kini Menikmati