Sempat Koma 4 Hari, Bocah Hafizh Quran Viral Mengigau Sambil Ngaji di RS Meninggal Dunia

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat menjenguk Baim di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Kamis, (24/9/2020) kemarin. (ISTIMEWA/Dokumentasi Pemkot Bekasi)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Muhammad Ibrahim Wafiq alias Baim meninggal dunia pada Rabu (30/9/2020).

Ibunda Baim, Ika Meinawati (35) menceritakan detik-detik sebelum kepergian sang anak.

Baim sebelumnya sempat viral karena terekam mengigau sambil melantunkan ayat Al Quran di rumah sakit.

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, bocah 10 tahun tersebut sempat tertidur pulas selama kurang lebih empat hari lamanya.

Kondisi ini kata Ika, disebutkan dokter sebagai koma di mana tingkat kesadaran Baim berada di paling dalam.

"Jadi kalau menurut dokter tidurnya terlalu dalam, kayak koma gitu kalau bahasa medisnya."

Baca: Sempat Viral, Bocah RFZ yang Dibuang dan Disiksa Orang Tuanya Kini Diasuh Kapolres Pelalawan

"Tapi organ vitalnya masih normal," tutur Ika.

Setelah kepergian Baim, Ika menafsirkan kondisi Baim tertidur panjang sebelum meninggal dunia adalah cara terbaik untuk pamit.

"Baim ini ya Allah, dia itu mau ninggalin orangtuanya itu secara perlahan."

"Empat hari dia tidur, istilahnya mungkin mau membiasakan orantuanya tanpa dia," lanjut Ika.

Kondisi memburuk dalam 2 jam

Setelah empat hari tertidur, kondisi Baim tiba-tiba langsung memburuk.

Sesaat setelah hasil tes lab keluar, kondisi Baim langsung drop.

Baim mendadak drop dalam waktu dua jam, dari pukul 23.30 WIB sampai pukul 02.10 WIB.

Detik-detik kritis Baim terlihat mulai dari pernafasan yang naik turun.

Lalu jantung dan kesadarannya mulai menghilang hingga akhirnya, bocah yang bercita-cita jadi penghafal Al-Quran itu meninggal dunia.

Suasana haru saat pemakaman Baim di Makam Keluarga dekat rumah duka di Jalan Raya Seroja, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu, (30/9/2020). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar) (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Ika sempat berharap putranya dapat melawan penyakit keras yang dideritanya.

Tanda-tanda kesembuhan Baim muncul berdasar perkembangan selama masa perawatan.

"Vitalnya masih normal, saya masih berharap kemungkinan sembuhnya masih besar," kata Ika saat dijumpai di rumah duka.

Hasil laboratorium tim dokter menyatakan Baim masih memungkinkan untuk kemoterapi lanjutan.

"Jadi berharap besar banget Baim bisa melawan penyakitnya, cuma ternyata Allah berkehendak lain," ungkap Ika.

Baca: Bocah 8 Tahun Ditinggal Ibunya di Jalan dengan Kondisi Luka-luka di Wajah: Maafin Mama, Nak

Baim ikhlas

"Ayah ibu, Baim sudah ikhlas, ayah dan ibu juga harus ikhlas dan kuat," kata Baim seperti yang diceritakan guru ngajinya, Abu Umar (27).

Pesan itu diungkap Baim saat dirinya masih menjalani perawatan di rumahnya.

"Bulan kemarin kami silaturahmi jenguk Baim pas lagi di rumah, alhamdulillah (waktu itu) dia kondisinya membaik dan dia pulang, nah itu alhamdulillah kita bisa ketemu beliau," kata Umar, Jumat, (25/9/2020).

Bocah berusia 10 tahun itu merupakan pribadi yang dewasa, saking dewasanya ia bahkan mengaku sudah ikhlas menerima ujian berat menderita sakit.

"Pas kemarin ketemu yang kondisi dia udah sakit nah itu dia bilang dia ikhlas nerima itu semua," ungkapnya.

Bahkan, kedua orangtuanya juga dipesan oleh Baim agar tetap tegar dan kuat memghadapi ujian putra pertamanya menderita sakit parah.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat menjenguk Baim di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Kamis, (24/9/2020) kemarin. (ISTIMEWA/Dokumentasi Pemkot Bekasi) (Tribun Jakarta)

Ibunda lihat benjolan di perut

"Hasil diagnosa tumor wilsm atau tumor ginjal, lalu setelah beberapa kemoterapi ada benjolan lagi di bagian perut hasil lab-nya mengatakan di tumor PNET," kata Ika.

Tumor yang diderita Baim baru benar-benar ketahuan sejak Mei 2020 lalu.

Awalnya Ika mencoba memandikan Baim ketika mengalami sakit cacar.

"Ketahuannya waktu itu dia abis cacar, saya mandiin dia terus saya lihat perutnya besar sebelah di bagian kiri," ungkap Ika.

Dari situ, Ika langsung mengantarkan Baim ke Rumah Sakit Awal Bros Bekasi untuk dilakukan CT Scan.

Hasilnya, Baim didiagnosa menderita tumor yang kondisinya cukup parah yakni, stadium tiga.

"Hasil CT scan dia ada tumor wilms, di benjolan sebelah kiri perutnya itu, kata dokter tumornya sudah stadium tiga," ungkap Ika.

Selama ini, Baim tidak pernah cerita ke orangtuanya terkait benjolan yang ada pada perutnya.

Sosok Baim memang dikenal pendiam dan tidak pernah mengeluh walaupun sedang dalam keadaan sakit.

"Enggak, anaknya enggak pernah mengeluh, diam aja dia, merasakan sakit juga enggak pernah selama ini, baru ketahuan pas bulan Mei itu aja," tutur Ika.

Tumor yang berkembang di tubuh Baim diduga sudah ada sejak lama, bocah berusia 10 tahun ini berusaha melawan hingga kondisi fisiknya melamah.

"Kalau untuk tumor itu bawaan dari bayi. Di usia 2-3 tahun. Paling waktu itu hanya sebesar menirlah," ucapnya.

"Belum terdeteksi karena kecil, kan dengan pertumbuhan, badannya membesar, tumornya juga ikut membesar," tambahnya.

Tanda-tanda penurunan kondisi fisik Baim terlihat dari nafsu makannya yang menurun, lemas dan sering merasa mual.

"Akhir Mei bulan puasa sudah keliatan nggak nafsu makan badannya lebih kurus dari biasanya, lemes terus sering mual," kata Ika.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/TRIBUNJAKARTA)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kondisi Drop Usai 4 Hari Tidur, Bocah yang Viral Lantunkan Ayat Al-Quran di RS Wafat 2 Jam Kemudian.



Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer