Pasalnya sebelum memutuskan untuk mengambil pensiun dini, polisi yang telah mengabdi selama 27 tahun itu melaporkan Kapolres Blitar ke Polda Jatim.
Agus melaporkan Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya atas tudingan sabung ayam dan penambangan liar.
Selain itu, pengunduran dirinya juga dipicu masalah pribadi yang membuat Agus merasa tertekan selama bekerja.
Ia menuturkan, AKBP Ahmad Fanani mencaci maki dirinya dengan sebutan yang tak pantas didengar.
Bahkan, lanjut Agus, Ammad kerap kali memanggil dirinya dengan sebutan hewan dan kalimat tak pantas lainnya.
Menanggapi tudingan atas dirinya, AKBP Ahmad Fanani pun angkat bicara.
Ia mengaku telah menegur Agus dalam batas wajar.
Baca: Dapat Tekanan Psikis karena Sering Dimaki Kapolres Blitar, Kasat Sabhara: Saya Tidak Kuat Lagi
Baca: Cabuli Anak di Kendaraan, Oknum ASN di Kabupaten Buton Ditangkap Polisi, Terancam 15 Tahun Penjara
Menurutnya, saat itu Ahmad menegur anggota Sabhara yang berambut panjang.
Namun, Agus membela anak buahnya.
"Saya sempat tegur dia karena ada anak buahnya yang berambut panjang, lalu dia tidak terima dan menyebut saya arogan," kata Ahmad saat dikonfirmasi, Kamis (1/10/2020).
Tak sampai di situ, Ahmad pun berbalik menuding anak buahnya yang tak masuk dinas sejak 21 September 2020.
"Saya serahkan sepenuhnya kepada Polda Jatim terkait pelanggaran yang dilakukan anak buahnya. Perwira penanganannya langsung oleh Polda Jatim termasuk apa sanksinya," jelas Ahmad.
Mengenai adanya laporan pembiaran tambang pasir, Fanani menjelaskan kalau pihaknya bukan membiarkan.
Tambang yang dimaksud adalah milik warga setempat sehingga dia tidak mau menindaknya.
Ahmad menyebut hal itu bertentangan dengan kemauan Agus.
"Ya, Pak Kasat Sabhara mau menambang, tapi tidak direstui warga, makanya dia seperti itu (minta ditindak). Masyarakat membuat kegiatan itu untuk pangannya dia, bukan untuk bisnis. Anaknya (Kasat Sabhara) mau menambang juga tidak diterima,” katanya dikutip dati Antara.
Adapun Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Timur turun tangan menangani polemik antara Agus dengan Ahmad Fanani.
"Akan diturunkan Paminal (Pengamanan Internal) ke Blitar untuk klarifikasi kasus tersebut. Tentunya nanti yang bersangkutan dan Kapolres Blitar akan dimintai keterangan, termasuk anggota lainnya yang mengetahui kejadian dimaksud," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono ketika dihubungi.
Sebelumnya, AKP Agus Hendro Tri Susetyo mengajukan pensiun dini karena kecewa dengan perlakuan Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Prasetyo.
Baca: Ketua MUI Sei Tualang Raso Diciduk Polisi, Bermula dari Pasang Status Maruf Amin dan Kakek Sugiono
Baca: Pemuda Terciduk Polisi di Kamar Hotel dengan Wanita, Sempat Kelabui Petugas: Ini Tante Saya Pak
Pria yang telah mengabdi selama 27 tahun itu mengaku tak kuat dengan perlakuan Ahmad Fanani yang sering memakinya dengan sebutan binatang dan ucapan tak pantas lainnya.
"Mohon maaf kalau saya agak emosi, mohon maaf kepada istri saya, kita masih bisa makan dengan garam, kenapa kita harus takut?" kata Agus di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (1/10/2020).
"Namanya manusia, tentu ada kelebihan dan kekurangan. Setiap beliau marah, ada yang tidak cocok, lalu maki-makian kasar yang diucapkan,” katanya.
Sikap itu, kata Agus, tak mencerminkan perilaku polisi sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
"Saya tidak kuat lagi menjadi bawahan Kapolres, dan saya mengajukan pensiun dini tanpa menuntut apa pun dari Polri," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Jawaban Kapolres Blitar Dituding Maki Kasat Sabhara dan Biarkan Penambangan Liar"