Minggu ini, Belajar dari Rumah di TVRI yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memasuki minggu ke-25.
Sesuai jadwal, tayangan program Belajar dari rumah di TVRI untuk kelas 4-6 SD akan tayang pukul 09.00-09.30 WIB.
Nantinya, setelah selesai pemaparan materi dalam setiap segmennya, akan muncul pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa-siswa kelas 4-6 SD.
Berikut Tribunnewswiki.com sajikan soal dan jawaban dari materi pelajaran Belajar dari Rumah di TVRI untuk kelas 4-6 SD, Rabu (30/9/2020) tentang Mengenal Iklim:
Baca: Soal dan Jawaban Belajar dari Rumah di TVRI 30 September, Kelas 1-3 SD: Legenda Ular N’daung
Jelaskan pengaruh perubahan 2 iklim di negara kita pada kehidupan sehari-sehari!
Mengapa di Indonesia tidak turun salju? Jelaskan pendapatmu!
Menurut kamu, apa saja kelebihan dan kekurangan terjadinya 2 iklim di negara kita!
Baca: Soal dan Jawaban Belajar dari Rumah di TVRI 29 September, Kelas 4-6 SD: Hewan dan Tumbuhan Langka
Perubahan iklim bisa menyebabkan masalah lingkungan.
Air laut bisa naik karena perubahan iklim, akibatnya daerah pesisir menjadi banjir rob.
Selain itu, panasnya udara bisa memperburuk udara di sautu daerah.
Hal itu bisa berdampak pula pada kesehatan masyarakat.
Indonesia tidak pernah turun salju karena berada di garis katulistiwa.
Salju terjadi di daerah yang kurang mendapat sinar matahari.
Sebagai contoh, ketika matahari berada di sebelah selatan khatulistiwa, maka daerah di utara khatulistiwa akan mengalami musim dingin dan turun salju.
Begitu pula sebaliknya.
Sementara Indonesia selalu mendapatkan pasokan cahaya matahari yang cukup.
Baca: Penyaluran Bantuan Kuota Internet Sudah Masuk Tahap 2, Ini Kata Kemendikbud Bagi yang Belum Menerima
Kelebihan dua iklim yang ada di Indonesia, petani bisa terus menanam sepanjang tahun.
Petani hanya perlu memilih jenis tanaman, agar sesuai dengan musim.
Hal ini membuat Indonesia memiliki sumber daya makanan yang melimpah.
Namun, iklim di Indonesia membuat suhu selalu tinggi.
Ketika musim panas, suhu semakin tinggi dan bisa memicu kekeringan.
Baca: Disdik DKI Umumkan Pembukaan KJP Plus dan KJMU Tahap II 2020, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Sebelum tayangan:
- Kurang lebih 10 menit sebelum program ditayangkan, orangtua mengajak anak duduk bersama dengan sikap rileks dan menjelaskan sekilas tentang lamanya tayangan dan aktivitas yang akan dilakukan dengan anak saat dan/atau sesudah menyaksikan tayangan tersebut.
- Anak juga menyiapkan alat tulis.
Setelah tayangan
Berikut hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu meningkatkan kompetensi literasi anak dari melihat tayangan:
1. Dampingi anak ketika sedang menyimak tayangan, kemudian minta anak untuk mengkomunikasikan ide, gagasan, maupun perasaan sendiri, baik lisan maupun tertulis, dari tayangan tersebut. Selanjutnya, orang tua perlu mendengarkan, membaca apa yang disampaikan anak, dan memberi umpan balik berupa tanya jawab, diskusi dan pujian.
2. Lakukan diskusi dengan anak terkait hasil tulisannya.
Perhatikan tema, topik, gagasan, atau ide yang dirasa belum pas dan beri waktu kepada anak untuk mengemukaan pendapatnya dan memperbaiki tulisannya.
Jika orang tua mengalami kesulitan, bisa diskusi bersama keluarga dan guru.
3. Mintalah anak untuk membacakan hasil tulisannya.
Perhatikan cara duduk, jarak dari buku ke mata, posisi sikap yang baik, dan intonasi pembacaan. Selanjutnya, bersama-sama orang tua dan anak menyimpulkan bacaan.
Baca: Info Beasiswa S2 di Belanda, Biaya Kuliah Ditanggung Penuh University of Groningen, Simak Syaratnya
08.00 – 08.30 : Spesial dari Hati (PAUD)
08.30 – 09.00 : Dongeng Kita: Legenda Ular N’daung (SD Kelas 1-3)
09.00 – 09.30 : Mengenal Iklim (SD Kelas 4-6)
09.30 – 10.00 : Pemanasan Global (SMP)
10.00 – 10.05 : Bahasa Inggris : Apa yang Kamu Inginkan?
10.05 – 10.30 : Napak Tilas G30s Museum Sasmitaloka Ahmad Yani (SMA/SMK)
10.30 – 11.00 : Mengelola Emosi Orang Tua (Keluarga Indonesia)