Aturan Baru, Penumpang yang Pakai Masker Scuba Satu Lapis Dilarang Naik MRT

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Selama PSBB Transisi, MRT Jakarta memberlakukan jadwal operasional dan pembelian tiket online.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menanggapi ketidakefektifan masker scuba dan buff sebagai alat pelindung diri (APD) dari paparan virus corona, PT Mass Rapid Transit (MRT) pun melarang kegunaan kedua masker tersebut.

PT MRT Jakarta akan melarang penumpang yang memakai masker scuba satu lapis untuk naik kereta.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar.

William mengatakan, pelarangan tersebut dilakukan sebagai langkah aktif kajian yang menyebutkan masker scuba tidak efektif dalam menjaga dari paparan Covid-19.

Jika ingin memakai masker scuba, lanjut William, penumpang harus menggunakannya sebanyak tiga lapis.

"Kita melarang penggunaan masker scuba 1 lapis, karena itu terbukti tidak cukup untuk memproteksi diri kita dari keterpaparan," ucap William dalam diskusi virtual, Rabu (30/9/2020).

Selain itu, beberapa peraturan yang ditetapkan sejak awal Covid-19 masih terus berlaku.

Contohnya penumpang tetap dilarang berbicara selama berada di atas kereta MRT Jakarta, juga tetap harus jaga jarak.

Baca: Demi Cegah Penularan Covid-19, Penumpang KRL Dilarang Pakai Masker Scuba dan Buff Mulai Senin Besok

Baca: Razia Masker Scuba dan Buff akan Diberlakukan, Juru Bicara Satgas Covid-19: Tak Efektif sebagai APD

"Jaga jarak pakai masker cuci tangan itu aturan yang normal sudah kita berlakukan. Pemeriksaan suhu tubuh disinfektan itu kita lakukan terus menerus," kata dia.

Adapun, kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 1.132 orang per Selasa (29/9/2020) kemarin.

Dengan demikian, akumulatif pasien positif Covid-19 di Ibu Kota sejak Maret adalah 73.309 orang.

Sebanyak 58.865 orang dari total keseluruhan pasien Covid-19 telah dinyatakan pulih, dengan tingkat kesembuhan mencapai 80,3 persen.

Persentase kesembuhan itu merupakan angka tertinggi selama pandemi Covid-19.

Lalu, secara keseluruhan ada 1.718 pasien Covid-19 di Jakarta dilaporkan meninggal dunia.

Jumlah kematian ini setara 2,3 persen dari total kasus di Jakarta.

Kota Bandung Razia Masker Scuba dan Buff

Kota Bandung diketahui adakan razia masker scuba dan buff bagi warganya.

Dengan meningkatnya angka penularan dan penyebaran Covid-19 kali ini, masker scuba dan buff dinilai tidak efektif.

Oleh sebab itu, Kota Bandung akan menerapkan pelarangan penggunaan masker buff dan scuba sebagai alat pelindung diri (APD) pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Ilustrasi masker scuba yang banyak dijual dipasaran dan banyak dipergunakan oleh masyarakat. (TribunMataram.com)

"Petugas akan menyarankan penggunanya untuk mengganti dengan masker yang tepat yang kami bagikan. Namun, untuk selanjutnya, kami harapkan mereka mandiri karena kalau terus difasilitasi pemerintah, kami pun kewalahan dan anggarannya dari mana," ujar Ketua Harian Gugus Tugas Penangangan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, di Gedung DPRD Kota Bandung, Kamis (17/9/2020).

Ema mengatakan masa AKB yang diperketan ini juga menjadi momentum untuk memberikan tindakan tegas bagi setiap pelanggar protokol kesehatan.

"Di masa pengetatan AKB ini sudah tidak akan lagi ada tindakan yang bersifat persuasif atau ruang peringatan bagi para pelanggar seperti sebelumnya. Sekarang setiap pelanggaran akan langsung ditindak dengan penerapan sanksi agar memberikan efek jera," ujarnya.

Dinilai tak efektif kegunaannya

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyampaikan, masker scuba dan buff tersebut tak efektif digunakan sebagai APD.

Hal tersebut disampaikannya lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/9/2020).

Baca: Meski Masker Kain 3 Lapis Lebih Aman dari Scuba, Tapi Bisa Berbahaya Jika Salah Saat Mencucinya

Baca: Pengguna KRL Tak Disarankan Pakai Masker Buff dan Scuba, Hanya Bisa Saring Virus hingga 5 Persen

Selain itu, kata Wiku, masker scuba biasanya mudah untuk ditarik ke leher sehingga penggunaannya tidak berarti.

Wiku menyatakan masker merupakan alat penting untuk mencegah penularan virus corona sehingga masyarakat perlu menggunakan masker berkualitas.

Masyarakat bisa mengenakan masker bedah atau masker kain yang terdiri dari tiga lapisan kain katun.

"Mengapa itu penting karena kemampuan menyaring partikel virus itu akan lebih baik dengan jumlah lapisan lebih banyak," ujarnya.

(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com/Ryana Aryadita U)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penumpang yang Pakai Masker Scuba Satu Lapis Akan Dilarang Naik MRT"



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer