Siswa-siswi Kembali Belajar di Sekolah, Republik Kolombia Berlakukan Karantina Selektif

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO: Terlihat siswa-siswa mengikuti pelajaran di kelas dengan menggunakan masker setelah kembali dibukanya aktivitas sekolah di Cali, Kolombia, pada 28 September 2020, di tengah pandemi virus corona COVID-19.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Republik Kolombia akan memperpanjang masa karantina selektif hingga akhir Oktober 2020.

Kebijakan ini mengacu pada pelonggaran beberapa hal dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan .

Namun, Presiden Ivan Duque tetap mendesak warganya untuk tidak menghadiri pertemuan dalam kapasitas besar.

"Aturan yang kami buat pada September akan tetap berlaku hingga Oktober," kata Duque dalam pidatonya Senin malam (28/9/2020).

Diketahui negara Andes ini telah memberlakukan lockdown sejak Maret 2020.

Baca: Update Konflik Armenia - Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, 55 Orang Tewas

Bendera Kolombia (Wikimedia)

Baca: Semakin Memanas, 16 Orang Tewas dalam Bentrokan Armenia - Azerbaijan di Nagorno-Karabakh

Saat ini, republik yang terletak di Amerika Latin ini menerapkan fase karantina 'selektif'.

Karantina selektif yang diberlakukan mengacu pada pelonggaran sejumlah sektor.

Termasuk sudah mulai diizinkan untuk makan di restoran serta kembali dibukanya penerbangan internasional.

Selain itu, di sejumlah wilayah aktivitas belajar-mengajar di sekolah sudah mulai diberlakukan.

Presiden Duque meminta warga untuk ikut membantu menahan penyebaran Covid-19 dengan mentaati peraturan.

Baca: Galang Dana Rp 114 Juta Bantu Yayasan Kanker, Pria Ini Naik Sepeda Mini Anaknya Sejauh 354 Km

FOTO: Terlihat siswa-siswa mengikuti pelajaran di kelas dengan menggunakan masker setelah kembali dibukanya aktivitas sekolah di Cali, Kolombia, pada 28 September 2020, di tengah pandemi virus corona COVID-19.

Baca: 16 Pekerja Tewas di Tambang Batu Bara di Songzao China

Sebagai informasi, angka Covid-19 di Kolombia terhitung mencapai 818.203 kasus.

Sementara jumlah kematian akibat pandemi mencapai 25.641, dilansir Reuters, Selasa (29/9/2020).

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri

Berita Populer