Para penerima yang dicabut kepesertaannya berasal dari Kartu Prakerja gelombang 1-5.
Rinciannya adalah 180.000 peserta dari gelombang 1-4, dan 47.818 peserta dari gelombang 5
Head of Communications Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengatakan pencabutan dilakukan sesuai dengan siklus batas akhir 30 hari.
"Pencabutan kepesertaan dilakukan sesuai dengan siklus batas akhir 30 hari setelah seseorang lolos seleksi," kata Louisa, Senin (28/9/2020), dikutip dari Kontan.
Louisa mengatakan sedang masih menyelidiki alasan sebagian penerima Kartu Prakerja gelombang 5 yang belum juga mengambil pelatihan pertama.
Baca: Kartu Prakerja Gelombang 11 dan Penjelasan Pemerintah tentang Kelanjutan Program Unggulan Jokowi Ini
Pada gelombang 1-5 ada 3 alasan utama yang membuat peserta tidak kunjung mengambil pelatihan pertama yakni peserta sudah mendapat pekerjaan, lupa password, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Louisa pun meminta agar penerima program Kartu Prakerja ini segera melakukan pembelian pelatihan pertamanya supaya tidak dicabut status kepesertaannya.
Dia mengingatkan, batas waktu pembelian pelatihan pertama untuk penerima kartu prakerja gelombang 6 akan berakhir pekan depan.
"Untuk penerima Kartu Prakerja gelombang 6 batas jatuh temponya adalah tanggal 2 Oktober pukul 23.59 WIB," lanjut Louisa.
Pencabutan status kepesertaan ini pun diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 2020.
Dalam pasal 20 ayat 1 disebutkan, penerima kartu prakerja bebas memilih pelatihan yang telah disetujui oleh PMO, dan pemilihan pelatihan untuk pertama kali dilakukan tidak lebih dari 30 hari setelah peserta ditetapkan sebagai penerima Kartu Prakerja.
Baca: Gelombang 10 Jadi Kuota Akhir Kartu Prakerja Tahun 2020, Kapankah Gelombang Selanjutnya Dibuka?
Dalam hal penerima Kartu Prakerja tidak melakukan pemilihan pelatihan dalam jangka waktu 30 hari, maka penerima kartu prakerja dicabut kepesertaannya.
Selanjutnya, bila penerima Kartu Prakerja dicabut kepesertaannya, maka bantuan pelatihan yang tersisa dalam kartu prakerja dikembalikan ke rekening dana Kartu Prakerja, bantuan insentif yang tersisa dalam Kartu Prakerja dikembalikan ke rekening dana Kartu Prakerja.
Penerima kartu prakerja tidak dapat mengikuti kembali program kartu prakerja.
Berdasarkan data PMO kartu prakerja, sudah ada 3,4 juta penerima Kartu Prakerja gelombang I hingga gelombang VIII yang sudah membeli pelatihan.
Selanjutnya, ada 2,4 juta penerima yang sudah menyelesaikan minimal 1 pelatihan. Sementara, total penerima kartu prakerja hingga gelombang 8 adalah 4,68 juta orang.
"Untuk gelombang 9 baru selesai minggu lalu, jadi belum bisa kita lihat polanya," kata Louisa.
Program Kartu Prakerja yang secara resmi mulai menerima pendaftaran pada 11 April 2020 yang lalu.
Sekarang, program ini sudah menyerap 98 persen dari total target penerima Kartu Prakerja tahun 2020.
Setelah ditutupnya pendaftaran gelombang 9 pada 21 September total dari jumlah peserta yang menerima Kartu Prakerja mencapai angka 5.480.918 atau 98 persen dari total kuota tahun 2020 yang sebesar 5.597.183 kuota.
Baca: Cara Mendaftar Kartu Prakerja Gelombang 10 dan Beberapa Tips agar Lolos Seleksi
Program unggulan Jokowi ini memberikan pada para pesertanya dana insentif berjumlah Rp3,55 juta.
Rincian dari dana tersebut adalah sebesar Rp1 juta diberikan untuk membeli pelatihan yang sudah disediakan oleh pihak Kartu Prakerja.
Kemudian, ada dana insentif sebesar Rp600 ribu per bulan.
Dana insentif ini akan diberikan pada para peserta Kartu Prakerja selama 4 bulan dengan total Rp2,4 juta.
Kemudian ada insentif survei sebesar Rp50 ribu yang akan diberikan usai peserta mengisi survei sebanyak 3 kali.
Diketahui untuk program Kartu Prakerja ini, pemerintah mengalokasikan anggaran hingga Rp20 triliun.
Sampai sekarang, sudah ada 10 gelombang yang dibuka oleh Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja.
Baca: Kartu Prakerja Gelombang 10 Sudah Dibuka, Berapa Kuota yang Tersedia?
Pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 10 ini sudah dibuka sejak Sabtu (26/9/2020) siang pukul 12.00 WIB.
Dikutip Tribunnewswiki dari Kompas.com, ada kuota 116.261 yang tersedia di gelombang 10 ini.
Penyerapan ini menjadikan kuota program Kartu Prakerja tahun 2020 perserta terpenuhi 100 persen dengan jumlah sebesar 5,59 juta .
Untuk diketahui, ada peserta yang dicabut kepesertaannya sebanyak 189.436 orang.
Jumlah tersebut adalah 3,46 persen dari jumlah penerima Kartu Prakerja.
Pencabutan ini dikarenakan peserta yang lolos tersebut tidak mengikuti pelatihan pertamanya dalam selang waktu 30 hari setelah dinyatakan lolos.
Komite Cipta Kerja berencana akan mengalokasikan dana dan kuota ke peserta lain.
Lalu apakah hal ini akan membuka kemungkunan dibukanya Kartu Prakerja gelombang 11?
Menjawab hal tersebut, Louisa Tuhatu mengatakan terselenggara atau tidaknnya Kartu Prakerja gelombang 11 ini akan tergantung dari keputusan komite kelak, Minggu (27/9/2020).
"Gelombang 10 ini menuntaskan kuota tahun 2020. Apakah akan ada gelombang tambahan itu tergantung keputusan KCK," jawab Louisa.
Louisa meng menuturkan, bagi para peserta yang lolos segera menyelesaikan pelatihan pertama dalam kurun waktu 30 hari kerja.
Tentu saja masalah ini supaya kepesertaan Kartu Prakerja bagi pelamar yang lolos tidak ditarik kembali.
"Itu (imbauan) yang paling utama," ungkap Louisa.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul "227.000 Penerima kartu prakerja dicabut kepesertaannya, kenapa?" dan Kompas dengan judul "Apakah Akan Ada Kartu Prakerja Gelombang 11? Ini Kata Pemerintah"