Foto dan video bugil milik mamah muda ini tersebar hingga ke sekolah sang anak.
Sang anak pun kaget mendapati foto yang tersebar merupakan ibu kandungnya sendiri.
Foto bugil ibunya diketahui tersebar lewat pesan WhatsApp hingga akhirnya viral.
Rupanya foto bugil tersebut bersumber dari video call.
Dikutip dari TribunnewsBogor.com, sang ibu mengaku bahwa foto-foto tersebut didapat dari potongan rekaman video call.
Rupanya ia kerap melakukan video call bugil dengan mantan pacarnya.
Janda muda itu mengaku sempat melakukan video call dengan pria yang saat itu menjadi kekasihnya.
Hingga akhirnya keduanya putus dengan kekasihnya itu lantaran adanya kekerasan verbal.
"Kekerasan verbal ini bermula saat ibu korban punya pacar asal Jakarta dan putus. Ibunya melakukan video call tak senonoh saat masih pacaran," ujar Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto.
Kemudian, mantan pacarnya menyebarkan foto-foto bugil tersebut lantaran tak terima diputuskan oleh mamah muda itu.
Baca: Seorang Istri Dianiaya Gara-Gara Lihat Foto di Ponsel Suami, Ternyata Ada Gambar Bugil
Baca: Gadis Berjilbab Dicekoki Miras Lalu Diperkosa, Ditinggal di Hutan Pinus Dalam Keadaan Setengah Bugil
Hingga akhirnya, foto bugil mamah muda itu sampai ke teman-teman dan guru di sekolah anaknya.
"Saat sudah putus foto-foto potongan rekaman video itu disebarkan oleh pelaku ke teman-teman dan guru sekolah korban. Korban pun trauma dan minta pendampingan kita (KPAID)," sambungnya.
Kepada KPAID, sang ibu menceritakan awal kenalannya dengan mantan pacarnya saat bekerja di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ia sempat menjalin hubungan asmara selama 14 bulan setelah bercerai dengan suami sahnya hingga akhirnya pulang ke Tasikmalaya.
"Diduga motifnya sampai hari ini karena dendam akibat hubungannya sudah putus. Korban merupakan anak pertama ibu muda itu," ungkap Ato.
Mengetahui foto bugi itu adalah ibunya, sang anak pun melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Bocah SMP itu mendatangi KPAID Kabupaten Tasikmalaya untuk meminta pendampingan dan perlindungan hukum.
Didampingi KPAID Tasikmalaya, sang bocah SMP ini bersama ibunya melaporkan kejadian tersebut ke polisi.