Ini juga dipengaruhi faktor menurunnya angka jumlah kasus Covid-19.
Wilayah yang memiliki ibukota Melbourne ini resmi akan mengizinkan 127 ribu pekerja kembali ke kantor pada Senin besok (28/9).
Angka ini naik 30.000 dari rencana sebelumnya yang diumumkan pada awal bulan ini.
Sebagai informasi, saat pembatasan sosial diterapkan, pemerintah Victoria telah menggelontorkan dana federal untuk subsidi gaji pekerja.
Baca: Angka Kasus Covid-19 Turun, Negara Bagian Victoria di Australia Longgarkan Kebijakan Lockdown
Meski perlahan telah mulai dilonggarkan, pembatasan sosial tercatat cukup membantu mencegah gelombang kedua virus di tingkat nasional.
Wilayah terpadat kedua di Australia ini sempat melaporkan adanya 16 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Ini merupakan kemajuan yang cukup signifikan mengingat wilayah ini pernah menempatkan 5 juta warga ibukotanya, Melbourne dalam lockdown yang paling ketat di dunia sejak awal Agustus.
Gubernur wilayah Victoria, Daniel Andrews menyebut adanya penurunan kasus yang jauh lebih baik dari rekor sebelumnya, yakni sehari 700 kasus pada Agustus lalu.
Menyusul pernyataan tersebut, Andrews menegaskan akan segera mencabut pembatasan, termasuk jam malam bagi warga.
Baca: Lebih dari 4000 Kasus Covid-19 Tercatat di Ottawa, Kanada
Ini diperkirakan akan berlangsung hingga akhir November 2020.
"Kami lebih cepat dari jadwal yang diperkirakan. Kami telah mencapai banyak kemajuan dari sebelumnya," kata Andrews kepada wartawan di Melbourne.
"Namun ini bukan berarti kebijakan (pembatasan) akan berakhir," tegasnya.
Sebagai informasi, Australia mempercepat pelonggaran lockdown sebagai pemicu bagi perekonomian Australia yang sedang jatuh.
Baca: Statistik: Industri China Tumbuh 19,1 %, Laba Rp 1,3 Triliun
Tetangga Indonesia ini telah masuk dalam jurang resesi pertamanya dalam tiga dekade terakhir dengan angka pengangguran efektif mencapai 10%.