Sebut Sudah Waktunya Berhenti, Gatot Nurmantyo Bantah Ada Kaitan dengan Perintah Nonton G30S/PKI

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Ir. Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan para Kepala Staf Angkatan, sangat bangga kepada TNI saat menyaksikan secara langsung Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI tahun 2017 yang mengerahkan 5.900 prajurit TNI dan berbagai Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI dari AD, AL dan AU, bertempat di Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (19/5/2017).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pergantian jabatan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menjadi pembahasan berbagai pihak.

Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) tersebut membantah jika pencopotan dirinya tidak berkaitan dengan perintahnya menonton film G30S/PKI.

Dikutip dari kanal Youtube TV One News, Gatot Nurmantyo menyangkal alasannya dicopot karena hal tersebut.

Padahal sebelumnya, ia pernah mengatakan jika dirinya pergantian jabatan dirinya sebagai Panglima TNI berkaitan dengan instruksinya untuk memutarkan film G30S/PKI.

"Saat saya menjadi Panglima TNI, saya melihat itu semuanya maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton G30S/PKI. Pada saat itu saya punya sahabat dari salah satu partai saya sebut saja PDI menyampaikan, 'Pak Gatot, hentikan itu. Kalau tidak, Pak Gatot akan diganti'," ujar Gatot Nurmantyo dalam sebuah tayangan YouTube, Rabu (23/9/2020).

"Saya bilang, 'Terima kasih', tapi justru saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya, dan benar-benar saya diganti," terang Gatot Nurmantyo.

Ia pun menambahkan, hubungan pencopotan dirinya dengan instruksi menonton G30S/PKI merupakan persepsi publik.

Pasalnya ia tak pernah mengatakan jika dirinya dicopot karena hal itu.

Baca: Gatot Nurmantyo Kaitkan Film G30S dengan Pergantian Panglima TNI, Istana: Tidak Ada Hubungannya

Baca: Gatot Nurmantyo Anggap Siapa Saja yang Melawan KAMI Sebagai Peringatan dari Allah: Agar Kami Kuat

Gatot lantas menjelaskan proses yang dijalaninya untuk menjadi Panglima TNI.

"Prosesnya tiga kali. Ketika itu Pak Jokowi menyampaikan agar saya menjadi Panglima TNI tetapi saya bilang 'jangan pak, situasinya belum pas', bahkan saya menyarankan Marsekal Agus yang jadi Panglima TNI waktu itu," ucap Gatot.

Meski demikian, Gatot menyatakan, ia mendapatkan informasi dari Ketua DPR RI Setya Novanto saat bertemu di Singapura.

Meski demikian, Gatot menyatakan, ia mendapatkan informasi dari Ketua DPR RI Setya Novanto saat bertemu di Singapura.

Gatot menjelaskan, bukan ia tak berkeinginan menjadi Panglima TNI namun situasinya yang kurang pas.

"Saat itu beliau baru saja menjabat. Bahkan saya pernah bercanda 'Pak Presiden saya boleh bicara dengan bebas? Bapak kan Presiden tetapi tak memegang DPR, Kepolisian, Kejaksaan dan TNI. Bahkan ia hanya memegang kasat karena kita tahu ia dipilih sebagai presiden karena rakyat, di DPR dia gak punya partai," imbuh Gatot Nurmatyo.

Lebih lanjut, Gatot menyatakan, masa jabatannya sebagai Panglima TNI itu bergantung pada Presiden RI karena itu merupakan hak prerogatifnya.

"Saya diangkat hari ini, diberhentikan besok juga gapapa. Sebelum pensiun juga boleh makanya saya gak pernah bilang dicopot, saya diberhentikan," ujar Gatot.

Terkait seorang sahabat di PDIP yang mengingatkannya agar tak melanjutkan anjuran menonton film G30S/PKI, Gatot menuturkan, peringatan tersebut yang menyakinkan dirinya untuk terus melanjutkan perintah nonton bareng.

Gatot Nurmantyo (Tribunnews.com)

"Jadi saya tegaskan bukan karena itu, tetapi bisa saja terjadi seperti itu," papar Gatot Nurmantyo.

Gatot menuturkan, sosok yang memberikan peringatannya itu merupakan senior di PDIP.

"Mungkin saja dia sayang sama saya sehingga menyampaikannya, 'Pak Gatot hentikan itu, kalau tidak pasti Pak Gatot akan diganti," kata Gatot Nurmantyo.

Halaman
12


Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer