Wakil Wali Kota Tegal Muhammad Jumadi mengatakan, tracing dan swab test akan dilakukan kepada masyarakat yang menghadiri konser dangdut.
Karena banyak masyarakat yang datang ke konser tersebut, Pemerintah Tegal lakukan tracing terhadap warga sekitar Lapangan Tegal Selatan terlebih dahulu.
Sebelumnya, pemilik hajatan juga di test guna mengetahui apakah sudah ada penyebaran Covid-19.
"Karena jika keseluruhan yang datang, itu tidak bisa dikontrol, ada yang datang dari Brebes, Kabupaten Tegal, dan Pemalang,"
Jumadi mengatakan, tracing tersebut akan dilakukan untuk sebanyak-banyak masyarakat.
Hal itu menjadi upaya dalam mencegah adanya penyebaran Covid-19.
Menurut Jumadi, selama ini pemerintah kota juga trus melakukan tracing dengan angka minimal 36 orang per hari.
Baca: Wakil Ketua DPRD Tegal Tetap Gelar Konser Dangdut meski Tak Berizin, Ribuan Penonton Tak Bermasker
Baca: Ganjar Pranowo Komentari Anggota DPRD Tegal yang Nekat Adakan Pentas Dangdutan: Tolong Dong
"Mudah-mudahan tidak ada klaster baru. Kami berharap yang terbaik."
"Ini menjadi evaluasi bersama bahwa kita harus jeli dan cermat dalam melaksanakan kegiatan apapun," ungkapnya.
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono meminta maaf kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, terkait konser dangdut yang digelar Wakil Ketua DPRD Kota Tegal.
Ganjar langsung menghubungi Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono setelah tahu ada konser dangdut yang menimbulkan kerumunan warga.
Menurut Ganjar, Dedy tidak tahu acara pernikahan dan sunatan yang digelar seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tegal berlangsung hingga malam hari.
Dedy pun sudah meminta maaf kepada Ganjar karena keramaian yang dikhawatirkan jadi sumber penularan virus corona.
Menanggapi permintaan maaf itu, gubernur yang juga politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) hanya meminta ada pembatasan keramaian orang selagi wabah belum mereda.
"Saya hanya sampaikan, ini butuh sensitivitas dari pemimpin,"
"Kalau itu bisa dibatasi, enggak kita larang. Ayo beradaptasi. Tapi kalau seperti itu, liar dan didiamkan saja, ya kita namanya tidak bertanggung jawab,"
"Pak Wali Kota tadi minta maaf pada saya," kata Ganjar di kantornya, Semarang, Kamis (24/9/2020).
Ganjar menegaskan, tidak melarang warga menggelar acara pernikahan atau hajatan lainnya.
Hanya saja, jangan sampai menimbulkan kerumunan yang berpotensi jadi penyebaran virus.
"Kalau mau acara pernikahan, silakan tapi dibatasi orangnya dan tertutup saja,"
Baca: Terapkan Kebiasaan Baru, Acara Pernikahan di Sumedang Boleh Gelar Dangdutan tapi Tak Boleh Joget
Baca: Viral Kuburaan di Depok Digunakan Sebagai Area Dangdutan Tiap Weekend, Sudah Ditegur Tak Digubris
"Tidak boleh lagi ada kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa seperti itu,"
"Kalau seperti itu kan kebangetan lah, apalagi itu dilakukan oleh para pemimpin. Itu tidak memberikan contoh baik pada masyarakat," sebut Ganjar.
Sebagai informasi, konser dangdut yang berlangsung di Lapangan Tegal Selatan pada Rabu (23/9/2020).
Acara yang menimbulkan kerumunan warga hingga malam hari itu diselenggarakan seorang Wakil Ketua DPRD Tegal.
Artikel ini telah tayang di Tribunpantura.com dengan judul Heboh Konser Dangdut Wakil Ketua DPRD Kota Tegal, Wawali Jumadi: Penonton akan Kita Tracing