Indonesia Diambang Resesi, Menkeu Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Kuartal III Minus 2,9 Persen

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Keuangan Sri Mulyani merevisi PDB Kuartal III-2020, dikatakan sayang sekali pertumbuhan positif belum akan terjadi di Indonesia.

TRIBUNNEWSWIKI.COM Tak terasa tinggal beberapa hari saja menuju kuartal III.

Menteri Keuangan Sri Mulyani merevisi PDB Kuartal III-2020, dikatakan sayang sekali pertumbuhan positif belum akan terjadi di Indonesia.

Mantan Direktur Plaksana Bank Dunia tersebut mengataan, perekonomian Indonesia akan mengalami kontraksi hingga minus 2,9 persen.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal III akan berada di kisaran minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.

Angka ini lebih dalam jika dibandingkan proyeksi awalnya, yaitu sebesar minus 2,1 persen hinggal 0 persen.

Baca: Indonesia Bersiap Resesi Ekonomi, Ini 4 Hal yang Perlu Dilakukan Agar Tidak Terdampak

Baca: Jika Indonesia Alami Resesi Ekonomi, Apa Dampak yang Akan Terjadi pada Masyarakat?

Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Selasa (21/7/2020). (Tribunnews/JEPRIMA)

Dengan demikian, apabila pertumbuhan ekonomi pada kuartal III negatif lagi untuk kedua kalinya, maka bisa dipastikan Indonesia akan resesi.

Adapun keseluruhan, pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun akan berada di kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.

Sebelumnya, proyeksi Sri Mulyani berada di kisaran minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen.

"Kementerian Keuangan merevisi forecast untuk September, sebelumnya untuk tahun ini minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen.

Forecast terbaru September untuk 2020 di minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa secara virtual, Selasa (22/9/2020).

Baca: Pengamat Sebut Resesi Dipastikan Terjadi Akibat PSBB Jakarta, Tetapi Langkah Anies Harus Dilakukan

Baca: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Diprediksi Minus 2 Persen, Berikut Ini Penyebab Resesi di Indonesia

Ilustrasi Resesi (IST/ Tribunnews)

Dengan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi yang cenderung negatif pada akhir tahun, Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan ekonomi juga bakal negatif pada kuartal III dan IV.

Sebelumnya, Sri Mulyani selalu optimistis pada kuartal IV perekonomian masih bisa tumbuh positif.

Meski demikian, pemerintah masih mengupayakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV mendatang bisa mendekati 0.

"Ini artinya negatif teritori kemungkinan akan terjadi pada kuartal III dan juga masih akan berlangsung kuartal IV, yang kita upayakan untuk bisa dekati 0 atau positif," kata dia.

Sri Mulyani pun merinci, berdasarkan komponen pendorong pertumbuhan ekonomi, konsumsi rumah tangga diperkirakan masih akan negatif pada kuartal III, yaitu minus 3,0 persen hingga minus 1,5 persen.

Baca: Jika Nanti Indonesia Resesi, Menko Maritim Luhut Binsar: Bukan Akhir Segalanya

Baca: Resesi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (24/2/2019). (KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA)

Sebelumnya pada kuartal II, konsumsi juga minus 5,6 persen.

Hanya komponen konsumsi pemerintah yang diperkirakan masih positif 9,8 persen hingga 17 persen pada kuartal III.

Sebelumnya pada kuartal II, konsumsi pemerintah minus 6,9 persen.

Investasi diperkirakan minus 8,5 persen hingga minus 6,6 persen pada kuartal III.

Begitu juga dengan ekspor yang diperkirakan minus 13,9 persen hingga minus 8,7 persen.

Impor juga diperkirakan minus 26,8 persen hingga minus 16 persen.

(Tribunnewswiki.com/SO/Kompas.com/Mutia Fauzia)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Kuartal III Minus 2,9 Persen, Siap-siap Resesi"



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer