Indonesia di Ambang Jurang Resesi, Ini 4 Hal yang Perlu Dilakukan untuk Hadapi Ancaman Resesi

Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi resesi ekonomi - 4 hal yang dilakukan untuk hadapi ancaman resesi.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perekonomian Indonesia siap-siap akan mengalami resesi.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun 2020 telah direvisi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut perekonomian Indonesia akan mengalami kontraksi hingga minus 2,9 persen.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III akan berada di kisaran minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.

Angka tersebut lebih dalam jika dibandingkan dengan proyeksi awalnya, yakni sebesar minus 2,1 persen hingga 0 persen.

Adapun keseluruhan, pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun akan berada di kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.

Sebelumnya, proyeksi Sri Mulyani berada di kisaran minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen.

Sri Mulyani mengatakan, adanya revisi pertumbuhan ekonomi yang cenderung negatif pada akhir tahun ini akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal III dan IV.

Sehingga, bayang-bayang resesi sudah ada di depan mata.

Baca: Jika Indonesia Alami Resesi Ekonomi, Apa Dampak yang Akan Terjadi pada Masyarakat?

Baca: Pengamat Sebut Resesi Dipastikan Terjadi Akibat PSBB Jakarta, Tetapi Langkah Anies Harus Dilakukan

Meski demikian, terdapat beberapa cara untuk mendukung upaya pemerintah dalam menjaga perekonomian ke depan.

Berikut 4 hal yang dapat dilakukan dalam menghadapi ancaman resesi, dikutip dari Kompas.com :

1. Mengurangi pos pengeluaran yang tidak penting

Di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini hal yang dapat dilakukan ialah mengurangi beberapa pos keuangan yang tidak penting.

Saat ini, waktunya fokus untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok.

Memenuhi kebutuhan pokok secara mandiri seperti untuk kebutuhan makan sehari-hari.

Baca: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Diprediksi Minus 2 Persen, Berikut Ini Penyebab Resesi di Indonesia

2. Siapkan dana darurat

Menyiapkan dana darurat di tengah kondisi perekonomian yang tidak pasti ini sangat penting.

Dana darurat yang sebaiknya likuid ini penting untuk mengantasipasi pengeluaran yang tak terduga tersebut.

Ilustrasi uang. (tribun bali)

3. Beli produk lokal dan UMKM

Salah satu langkah untuk menopang pertumbuhan ekonomi di saat terancam resesi adalah membeli produk lokal dan UMKM.

Sektor ini sangat mendasar karena sudah menyentuh level paling bawah dalam perekonomian dan akan berdampak langsung pada masyarakat.

Dengan begitu, meski aktivitas perdagangan dan industri skala besar menurun, tetapi ekonomi di level bawah masih ada pergerakan.
Membeli produk lokal dan UMKM secara tidak langsung menopang keberlanjutan kehidupan masyarakat, sehingga berpotensi menumbuhkan ekonomi nasional.

Baca: Pemerintah akan Berikan Bantuan Modal Kerja Rp2,4 Juta kepada 9 Juta UMKM pada Agustus Ini

Baca: Jokowi Yakinkan Pelaku UMKM, Perekonomian Indonesia akan Pulih Pasca Vaksin Covid-19 Ditemukan

4. Saatnya berinvestasi

Salah satu investasi yang dapat dilakukan saat kondisi resesi adalah investasi di pasar modal mulai dari reksa dana dan saham.

Diversifikasi investasi di pasar modal bisa dimulai dengan reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap dengan risiko yang tidak terlalu besar.

(Tribunnewswiki/Afitria)



Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer