Jenazah RHW disimpan di kamar mandi Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat setelah dibunuh.
DAF (26) kemudian memutuskan untuk memutilasi korban dengan mempelajari cara memotong tubuh manusia melalui Youtube.
Aksi tersebut dilakukan oleh pasangan sadis ini setelah mereka kebingungan bagaimana membawa keluar jasad RHW keluar apartemen.
"Mereka menanyakan mau dikemanakan jenazah ini, karena cukup besar sehingga timbul niatan untuk dilakukan mutilasi pada si korban. Dari mana tahu cara mutilasi? Dia belajar dari YouTube," kata Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya pada Senin (21/9/2020).
Yusri menjelaskan, sejoli ini memikirkan cara menghilangkan bukti mayat Rinaldi atau RHW selama tiga hari tersebut.
Hingga pada Senin (12/9), tersangka sepakat memutilasi korban dengan DAF bertindak sebagai eksekutor.
Berbekal sebilah parang, DAF mulai memotong bagian atas tubuh korban berdasarkan apa yang dia pelajari dari YouTube.
Baca: Istri Sah Pelaku Mutilasi Pernah Beri Pesan untuk Laeli dan Fajri: Gue Yakin Kalian Orang Baik
Baca: Pelaku Mutilasi Manajer HRD Rupanya Bawa Potongan Tubuh ke Kalibata City Menggunakan Taksi Online
"Tanggal 12 (September) pagi dia datang karena sudah belajar dari YouTube. Dia membawa parang untuk mutilasi. Tanggal 12 itu dia mutilasi bagian bawah dan kedua tangan," jelas Yusri Yunus.
Setelahnya, DAF kemudian memasukkan bagian tubuh korban yang telah terpotong ke plastik kresek untuk dimasukkan kembali ke satu koper.
"Kemudian ditaruh kopi di situ untuk menghilangkan bau, bahkan disemprot pakai minyak wangi itu tanggal 12. Kemudian diantar ke Apartemen Kalibata," imbuh Yusri Yunus.
Tak merasa bersalah, tersangka DAF bahkan sempat bermain game di sebelah jasad RHW yang telah dimutilasi.
"Si DAF masih sempat dia menunggu L ini tidur, sempat bermain game online, itu pengakuan dia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Yusri menyatakan, tersangka DAF butuh waktu dua hari untuk memutilasi jasad korban pada Sabtu (12/9) dan Minggu (13/9).
Selama memutilasi jasad korban, DAF dan LAS sempat tidur di apartemen tersebut satu malam.
"Nah tanggal 13 September itulah dia memotong sampai malam. Alasan dari tersangka L, kecapekan, ketiduran di situ," ujar Yusri Yunus.
Sebelum dimutilasi, korban dibunuh dengan cara dipukul batu bata sebanyak 3 kali dan ditusuk gunting sebanyak 9 kali di Apartemen Pasar Baru Mansion pada Rabu (9/9).
Setelah itu, kedua tersangka sempat mendiamkan jasad korban di dalam kamar mandi selama 3 hari.
Pada Sabtu (12/9) pagi, keduanya kembali ke apartemen tersebut untuk memutilasi jasad korban.
Baca: Rekonstruksi Mutilasi Manajer HRD di Kalibata City Ungkap Renaldi Sempat Berusaha Selamatkan Diri
Baca: Manajer HRD Dibunuh Kekasih saat Berhubungan Intim, Mayatnya Dimutilasi Jadi 11 Bagian
Tak hanya itu, sejoli tersebut juga telah menyiapkan sebuah lubang galian untuk mengubur korban di daerah Depok, Jawa Barat.
Namun, upaya tersebut gagal usai keduanya ditangkap pada Rabu (16/9).
Kedua tersangka ditangkap oleh Tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Kompol Handik Zusen, AKP Noor Marghantara, AKP Mugia Yarry, AKP Widi Irawan, Iptu Charles Bagaisar, dan Iptu Sigit Santoso.
Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan pasal berlapis, dari Pasal 338, 340, hingga 365, dengan ancaman hukuman mati.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Butuh 2 Hari Mutilasi, Terbongkar Fajri Sempat Main Game Online Dekat Jasad Korban