Covid-19, kata Doni, bukan rekayasa ataupun konspirasi.
Doni mengingatkan bahwa kasus terpapar Covid-19 di Indonesia sudah lebih dari 200.000.
Sementara itu, korban meninggal dunia akibat Covid-19 mendekati angka 10.000 orang.
"Ini (kasus Covid-19) nyata, fakta dan ini bukan rekayasa, bukan konspirasi," ujar Doni dalam rapat kerja terkait anggaran tahun 2021 dengan Komisi VIII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/9/2020), dikutip dari Kompas.
Doni mengatakan berdasarkan data dari hasil survei Balitbangkes Kementerian Kesehatan masih ada masyarakat yang percaya tidak akan terpapar Covid-19.
Baca: Waspada! Masyarakat Berpotensi Terpapar Covid-19 Meski Tak Keluar Rumah, Ini Saran Doni Monardo
"Nah, ini yang menjadi hal yang cukup repot karena jumlah atau persentase masyarakat yang merasa tidak terpapar Covid-19 ini masih tinggi," kata Doni.
Lebih lanjut, Doni mengatakan semua pemangku kepentingan harus bersatu untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya Covid-19.
Doni mengatakan jika hanya satu sampai dua orang yang sadar bahaya Covid-19, transmisi penularan virus akan terus terjadi.
"Sehingga, penegakan disiplin, penegakan hukum ini menjadi hal yang penting, termasuk juga upaya-upaya meningkatkan kesadaran kolektif meningkatkan disiplin pribadi dan disiplin bersama agar kita semua terlindungi," katanya.
Baca: Komedian Nunung dan 5 Orang di Rumahnya Positif Covid-19
Meskipun tidak melakukan aktivitas di luar rumah, masyarakat disebut tetap berpotensi untuk terinfeksi virus corona (Covid-19).
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo berdasarkan hasil survei yang dilakukan.
"Data dari pasien RS Wisma Atlet beberapa minggu lalu dilakukan survei, terdapat 7 persen mereka yang dirawat adalah orang yang tidak keluar rumah," kata Doni dilansir oleh Kompas.com.
Untuk itu, ia berpesan agar masyarakat meningkatkan kedisiplinan pada protokol kesehatan Covid-19 meski tidak keluar rumah.
"Jadi bagi mereka yang tetap di rumah pun tetap waspada harus hati-hati," katanya.
Baca: Seorang Sinden yang Sering Ikut Acara dan Bertemu Banyak Orang Dinyatakan Meninggal Karena Covid-19
Berdasarkan hal tersebut, Doni meminta masyarakat untuk memisahkan anggota keluarga yang beraktivitas di rumah dengan yang sering beraktivitas di luar rumah.
"Inilah yang harus tetap kita ingatkan kepada masyarakat bahwa kelompok komorbid harus dipisahkan dari yang bekerja, yang bisa saja terpapar Covid-19 tetapi tidak mengalami gejala apa-apa," katanya.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Senin (21/9/2020), terdapat penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 4.176 orang dalam 24 jam terakhir.
Angka penambahan kasus harian tersebut merupakan yang tertinggi sejak kasus perdana Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret lalu.
Dengan demikian, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia kini mencapai 248.852 orang.
Dilansir oleh Kompas.com, rekor penambahan pasien harian tertinggi sebelumnya terjadi pada Sabtu (19/9/2020) yakni sebanyak 4.168 kasus baru dalam 24 jam.
Baca: Wanita Ini Tularkan Covid-19 pada 15 Penumpang Pesawat, Nekat Bepergian Meski Sedang Sakit
Data yang dibagikan pada Senin sore juga menujukan penambahan pasien sembuh sebanyak 3.470 orang.
Dengan demikian, pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 sebanyak 180.797 orang.
Kemudian, jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 juga bertambah sebanyak 124 orang.
Total pasien yang meninggal akibat Covid-19 menjadi 9.677 orang.
Meski begitu, Doni Monardo menyebut angka kasus aktif dan kematian Covid-19 mengalami penurunan dalam sepekan terakhir.
Menurut Doni, berdasarkan data per 20 September, kasus aktif Covid-19 dalam pekan ini menjadi 23,6 persen dari total kasus terkonfirmasi nasional.
Baca: Jadi Negara Pertama Covid-19, China Sudah 6 Bulan Nihil Kasus Lokal Virus Corona, Apa Rahasianya?
"Angka kasus aktif minggu ini berkurang dari minggu sebelumnya, dari 25 persen menjadi 23,6 persen dari total kasus terkonfirmasi nasional. Angka kasus aktif nasional ini juga di bawah angka kasus aktif global 23,9 persen," kata Doni dalam rapat kerja terkait anggaran tahun 2021 dengan Komisi VIII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/9/2020).
Dalam presentasi BNPB, angka kasus aktif Covid-19 dalam empat pekan terakhir diketahui mulai dari 30 Agustus sebesar 23,64 persen, kemudian naik menjadi 24,5 persen pada 6 September.
Pada 13 September, persentase kasus aktif naik ke angka 25 persen dan akhirnya turun menjadi 23,6 persen per 20 September.
Selain itu Doni menuturkan, angka kesembuhan pasien Covid-19 dalam pekan ini mengalami kenaikan dari 71 persen menjadi 72,5 persen berdasarkan data 20 September 2020.
"Angka kesembuhan nasional saat ini juga bisa kita pertahankan," ujar Doni.
Sementara itu, Doni mengatakan angka kematian pasien Covid-19 mengalami penurunan dalam empat pekan terakhir.
Ia mengungkapkan, dalam pekan ini angka kematian pasien Covid-19 sebesar 3,9 persen.
Namun, angka tersebut masih lebih tinggi dari angka kematian global sebesar 3,1 persen.
Secara rinci, dalam empat pekan terakhir angka kematian Covid-19 mengalami penurunan mulai dari 30 Agustus sebesar 4,27 persen, turun menjadi 4,1 persen pada 8 September.
Kemudian, turun 4,0 persen pada 13 September dan akhirnya kembali turun sebesar 3,9 persen pada 20 September.
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "Doni Monardo: Masyarakat Berpotensi Terpapar Covid-19 Meski Tak Keluar Rumah" dan "Doni Monardo: Covid-19 Itu Nyata, Fakta, dan Bukan Rekayasa"