Awalnya Klaim Mandi Lumpur dan Tiup Keong Cegah Corona, Pria Ini Justru Dinyatakan Positif Covid-19

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi India, Sukhbir Singh Jaunapuria memvideokan dirinya sedang mandi di kubangan lumpur sambil meniup keong, menyebut aksinya bisa menolak virus corona.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang pria yang merupakan politisi di India mengklaim mandi di lumpur dan meniup keong bisa mencegah tertular virus corona.

Pria tersebut lantas melakukannya sembari membuat video aksi dirinya mandi di kubangan lumpur sambil meniup keong.

Video itu awalnya diunggah dalam Facebook resminya Sukhbir Singh Jaunapuria pada 13 Agustus 2020 lalu.

Aksi yang dilakukannya tersebut diklaim mampu mencegah tertular Covid-19.

Namun ternyata semuanya salah besar ketika akhirnya sukhbir dinyatakan positif mengidap virus Corona sebulan kemudian.

Dia adalah seorang anggota parlemen dari wilayah Rajasthan, India.

Baca: Konflik Perbatasan di Himalaya: China Desak India untuk Segera Memperbaiki Kesalahannya

Sukhbir termasuk di antara 24 anggota parlemen yang dinyatakan positif Corona pada 14 September 2020.

Dilansir oleh Daily Mail, Jumat (18/9/2020), sebulan sebelum diserang Corona, dia mengunggah sebuah video aksinya ke halaman Facebook-nya.

Dalam video itu, terlihat ia duduk bertelanjang dada di kubangan lumpur ketika hujan sambil meniup-niup cangkang keong.

“Keluar, basahi hujan, duduk di tanah, bekerja di pertanian, meniup keong, dan makan sesuatu yang ‘desi’. Seseorang akan mendapat kekebalan tubuh dari melakukan hal-hal ini,” katanya dalam bahasa Hindi.

Desi adalah istilah yang digunakan di India yang memiliki arti asli atau murni.

Kabar Sukhbir yang dinyatakan positif Covid-19 membuat pengguna media sosial menertawakan dan mengejeknya.

"Terima kasih, Anggota Parlemen BJP dari Tonk-Sawai Madhopur, Sukhbir Singh Jaunapuria karena telah membuktikan bahwa lumpur dan meniup cangkang keong tidak meningkatkan kekebalan terhadap virus corona,” tulis Premanand Alok.

Kasus Covid-19 di India semakin melonjak dan telah melewati 5 juta kasus positif.

India juga melaporkan lebih dari 84.000 kematian, dengan dalam satu hari dilaporkan sebanyak 1.132 orang meninggal antara Rabu (16/9/2020) dan Kamis (17/9/2020).

Dalam waktu 11 hari, kasus positif bertambah 1 juta orang, yang berarti India sekarang memiliki wabah virus Corona yang meningkat cepat dari negara mana pun di dunia.

Sebelumnya Suman Haripriya, seorang anggota parlemen India lainnya yang menggembar-gemborkan teori bahwa urin dan kotoran sapi dapat digunakan sebagai disinfektan daerah yang terinfeksi.

Yogi Adityanath, kepala menteri Uttar Pradesh, membuat klaim yang menyarankan orang-orang untuk yoga, karena dapat menyembuhkan virus Corona.

India sedang berjuang untuk mengatasi wabah yang meningkat pesat, karena persediaan oksigen di seluruh negeri itu telah menipis.

Di Maharashtra, Gujarat dan Uttar Pradesh, yang paling parah terkena dampak virus, permintaan oksigen meningkat lebih dari tiga kali lipat.

Baca: Rekor Baru Dunia, Kasus Covid-19 Harian Tembus 307 Ribu, India Laporkan Kasus Baru Terbanyak

Dokter dan pejabat pemerintah wilayah itu mendorong agar negara menetapkan status darurat agar bantuan medis bisa masuk.

"Pasien yang putus asa menelepon saya sepanjang malam, tetapi saya tidak tahu kapan akan ada persediaan," kata Rishikhesh Patil, pemasok oksigen di kota Nashik.

Sumber daya kesehatan India yang sedikit, telah menjadi terpuruk.

Tenaga medis yang memakai APD mengambil sampel apus seorang wanita di Nashik, India, pada 13 September 2020. India menjadi negara dengan tambahan kasus Covid-19 harian terbanyak di dunia. (INDRANIL MUKHERJEE / AFP)

Hampir 600 juta orang India tinggal di daerah pedesaan, dan dengan virus yang menyebar dengan cepat ke seluruh pedalaman India yang luas, para ahli kesehatan khawatir bahwa rumah sakit bisa kewalahan.

Secara nasional, India menguji lebih dari 1 juta sampel per hari, melebihi tolok ukur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 140 tes per 1 juta orang.

Tetapi banyak di antaranya adalah tes antigen, yang mendekteksi virus dan lebih cepat tetapi kurang akurat dibandingkan dengan RT-PCR.

Standar untuk memastikan seseorang terpapar virus corona adalah dengan melakukan tes usap atau swab.

Baca: Tak Bisa Main PUBG, Seorang Remaja di India Nekat Bunuh Diri di Kamarnya

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)(Tribunnewswiki/Al)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Klaim Mandi Lumpur dan Tiup Keong Bisa Cegah Corona, Politisi Ini Dinyatakan Positif Covid-19



Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer