Mereka bisa mengikuti jejak Uni Emirat Arab (UAE) dan Bahrain yang baru saja menandatangi perjanjian normalisasi hubungan.
Dikutip dari Reuters, (18/9/2020), Meadows tidak mengatakan identitas negara itu ketika berbicara kepada wartawan di pesawat Air Force One sedang membawa Presiden Donald Trump untuk kampanye di Wisconsin.
Dia mengatakan tiga di antaranya berada di wilayah Teluk. Namun, di tidak berkomentar lebih lanjut.
Trump juga optimistis bahwa akan ada lebih banyak negara yang setuju untuk menormalisasi hubungannya dengan Israel setelah negara itu bersepakat dengan UAE dan Bahrain.
Baca: Dulu Ngotot Jadi Tentara Israel, Sadar, Kini Beberkan Kelakuan pada Bangsa Palestina: Tidak Bermoral
Oman mungkin menjadi salah satunya karena duta besarnya menghadiri kesepakatan Gedung Putih pada Selasa lalu.
Trump pada Selasa lalu juga memprediksi Arab Saudi pada akhirnya akan setuju menormalisasi hubungan.
Di tengah normalisasi hubungan Israel dengan dua negara Teluk Arab, militan di Gaza meluncurkan roket ke Israel.
Di sisi lain, pesawat Israel mencapai targetnya di daerah kantong penduduk Palestina.
Dilansir dari Reuters, (16/9/2020), militer Israel mengatakan telah meluncurkan sekitar 10 serangan udara ke Gaza yang dikuasai Hamas pada Rabu pagi ini, (16/9/2020).
Sementara itu, ada 15 roket yang telah ditembakkan dari Gaza ke permukiman Israel di dekat perbatasan.
Pada Selasa, (15/9/2020), di tengah penandatanganan untuk menjalin hubungan diplomatik antara Israel dan (Uni Emirat Arab) UAE serta Bahrain yang berlangsung di Gedung Putih, roket dari Gaza mengenai Kota Ashdod di Israel dan melukai dua orang.
Baca: Merasa Ditikam Negara-negara Arab, Hamas dan Fatah Bersatu Pimpin Rakyat Palestina Lawan Israel
"Saya tidak terkejut bahwa 'teroris Palestina' menyerang Israel tepat ketika kesepakatan bersejarah ini berlangsung," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelum dia kembali terbang ke Israel.
"Mereka ingin mengusir kedamaian. Dalam hal ini, mereka tidak akan berhasil," kata dia kepada wartawan.
"Kami akan menghalangi mereka yang mengancam mencelakai kami, dan kami akan merangkul semua orang yang mengulurkan tangan perdamaian kepada kami."
Rakyat Palestina menganggap kesepakatan yang ditengahi oleh AS itu sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan mereka.
Tidak ada laporan korban jiwa di kedua pihak dalam serangan ini.
Baca: Normalisasi Hubungan Israel Memungkinkan Umat Yahudi Bisa Beribadah di Kompleks Al-Aqsa
Militer Israel mengatakan delapan roket yang ditembakkan ke wilayah Israel telah dihentikan oleh sistem antirudal Iron Dome.
Dalam sebuah pernyataan, militer tersebut mengatakan target mereka di Gaza termasuk pabrik pembuatan senjata dan bahan peledak dan kamp yang digunakan Hamas untuk berlatih menguji roket.
Iran pada Sabtu, (12/9/2020), menyebut langkah Bahrain menormalisasi hubungan dengan Israel akan menyeret negara itu ke dalam kebijakan Israel yang mengancam keamanan, menurut laporan TV Iran.
Kesepakatan Bahrain-Israel, yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat, (11/9/2020), sebagian dibuat karena kewaspadaan bersama terhadap Iran.
Dilansir dari Reuters, (12/9/2020), Kementerian Luar Negeri Iran akan meminta pertanggungjawaban pemerintah Bahrain dan sekutunya atas ketidakstabilan yang disebabkan Israel di wilayah Teluk Arab.
Baca: Presiden AS Donald Trump Dinominasikan Terima Nobel, Dianggap Berjasa dalam Normalisasi Israel-UEA
Penduduk Palestina khawatir pergerakan Bahrain dan Uni Emirat Arab (UAE) akan melemahkan posisi persatuan Arab (pan-Arab) yang sudah lama meminta penarikan orang-orang Israel dari wilayah yang diduduki mereka dan penerimaan atas adanya negara Palestina, sebagai syarat normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab.
Bahrain menjadi negara Arab keempat yang mencapai kesepakatan dengan Israel, yang telah memiliki kedutaan di Mesir dan Yordania berdekade-dekade silam.
UAE sudah setuju menormalisasi hubungannya dengan Israel sebulan yang lalu dengan AS sebagai penengahnya.
"Langkah memalukan Bahrain mengorbankan gerakan rakyat Palestina dan perjuangan selama berdekade-dekade ... demi pemilihan AS," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran yang dikutip oleh TV Iran.
Baca: Raja Salman Tak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel, Kecuali Ada Kejelasan Status Palestina
Bahrain menjadi negara tempat markas regional Angkatan Laut Amerika berada.
Arab Saudi mengirim pasukan ke negara itu pada tahun 2011 untuk membantu memadamkan pemberontakan Muslim Syiah terhadap kepemimpinan yang didominasi Sunni.
Iran yang didominasi Syiah, dan Arab Saudi yang mayoritas Sunni memiliki rivalitas sengit.