Penerapan 'hukuman berat' dipercaya Khan manjur untuk membuat pelaku jera.
Seperti diketahui kasus perkosaan berkelompok sedang menjadi topik utama pembahasan di negara mayoritas Islam tersebut.
Belakangan, seorang perempuan menjadi korban perkosaan sejumlah pria setelah mobil yang dikendarai mogok di tengah jalan.
Laporan media lokal menyebut publik Pakistan geram atas perkosaan berkelompok ini.
Baca: Xanana Gusmao Pesimis Timor Leste Bisa Bertahan dari Kemiskinan, Sebut 10 Tahun Lagi Akan Mati
Imran turut menyerukan dijatuhkannya hukuman berat bagi pelaku kekerasan seksual.
Perdana menteri Khan sempat mengatakan agar para pemerkosa digantung di lokasi kejadian secara langsung.
Kendati demikian, Khan menyadari negaranya akan dihukum Uni Eropa bila melegalkan hukuman semacam itu.
Sehingga ia menyarankan agar diadakan hukuman kebiri kimiawi.
Dikutip dari Daily Mail, terjadi pemerkosaan bergilir terhadap seorang wanita pekan lalu.
Baca: Nikmati Suasana Pantai dengan Sebotol Vodka, Pria Mabuk Ini Kencing dan Nangis di Depan Pengunjung
Insiden perkosaan berantai itu menimpa seorang wanita.
Diketahui wanita malang tersebut sempat diseret paksa dari mobilnya yang mogok.
Meski berontak, wanita itu tidak bisa melakukan apapun karena ditodong dengan senjata.
Mirisnya, dia diperkosa di depan kedua anaknya.
"Cara pembunuhan yang perlu dinilai: Tingkat pertama, kedua dan ketiga. Ini juga harus dinilai, dan untuk tingkat pertama (kejahatan seks) harus ada pengebirian," ujar Khan.
Baca: Organ Vital Ladyboy Thailand Ini Hancur Setelah Operasi Kelamin, Muncul Bau Menyengat dan Nanah
Kejadian pemerkosaan itu terjadi pada Kamis dini hari, (17/9/2020), waktu Pakistan.
Insiden berawal dari seorang wanita yang sedang mengemudi di jalan raya dekat Lahore namun kehabisan bensin dan mobilnya mogok.
Dia mengunci pintu mobilnya dan meminta pertolongan.
Nahasnya sekelompok pria memecahkan jendela mobil dan menyeret wanita itu keluar.