Baru Disepakati, Perjanjian Normalisasi Sudah Picu Aksi Saling Serang Antara Palestina dan Israel

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap dan api terlihat setelah serangan udara Israel di kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 16 September 2020. Israel mengebom situs-situs di Jalur Gaza Rabu pagi, kata sumber keamanan Palestina, setelah tembakan roket dari wilayah yang dikuasai Hamas ke Israel malam sebelumnya. Serangan balasan terjadi pagi hari setelah Uni Emirat Arab dan Bahrain menandatangani kesepakatan penting di Washington untuk menjalin hubungan diplomatik dengan negara Yahudi itu.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Israel membalas serangan roket Palestina pada Rabu waktu setempat (16/9/2020).

Sebelumnya, dua roket meluncur dari Gaza ke Israel, sebagai bentuk aksi protes normalisasi hubungan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain dengan Israel, Selasa malam (15/9/2020).

Satu di antara roket tersebut bisa dihancurkan sistem pertahanan Iron Dome.

Roket lainnya jatuh di pesisir Ashdod.

Dinas darurat setempat menyatakan dua orang sipil terluka akibat roket itu, seperti diberitakan Kompas.com.

Menyusul serangan tersebut, jet tempur Israel langsung melakukan serangan pada bangunan milik Hamas.

Baca: Merasa Ditikam Negara-negara Arab, Hamas dan Fatah Bersatu Pimpin Rakyat Palestina Lawan Israel

Seorang anggota pasukan keamanan Israel memeriksa sisa-sisa roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza yang jatuh ke kota pesisir selatan Ashdod pada 15 September 2020. Setidaknya dua orang terluka di Israel oleh tembakan roket dari Gaza yang dikendalikan Hamas, keadaan darurat. layanan mengatakan, ketika Israel menandatangani kesepakatan normalisasi dengan Bahrain dan UEA. (JACK GUEZ / AFP)

Hingga berita ini ditulis, sebenarnya belum ada faksi yang mengatakan bertanggung jawab.

Akan tetapi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bersikeras Hamas yang bertanggung jawab atas dua roket itu.

Situasi mulai memanas menyusul perjanjian normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab.

Tak hanya serangan, warga Palestina juga melakukan demonstrasi, seperti diberitakan Al Jazeera.

Ratusan warga Palestina unjuk rasa di Tepi Barat dan Jalur Gaza, Selasa (15/9/2020).

Tampak warga Palestina membawa bendera dan mengenakan masker untuk mengantisipasi penularan Covid-19.

Mereka berunjuk rasa di di kota Nablus dan Hebron, Tepi Barat, dan di Gaza.

Beberapa di antaranya juga tampak berdemo di Ramallah, pusat Otoritas Palestina (PA).

Orang-orang Palestina membawa plakat selama aksi protes di Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 12 September 2020 untuk mengutuk normalisasi hubungan antara Bahrain dan Israel. Iran menyebut tindakan normalisasi yang dilakukan Bahrain "memalukan". (SAID KHATIB / AFP)

Baca: Raja Salman Tak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel, Kecuali Ada Kejelasan Status Palestina

Spanduk yang ditampilkan bertuliskan "Pengkhianatan", "Tidak untuk normalisasi dengan penjajah", dan "Perjanjian yang memalukan".

Demonstran Palestina Emad Essa dari Gaza mengeluhkan dampak pendudukan Israel di negaranya.

"Anda akan melihat ratusan pemuda Gaza yang kehilangan kaki dan lumpuh seumur hidup hanya karena memprotes blokade Israel," katanya.

"Dan di Tepi Barat dan Yerusalem, buldoser Israel terus menghancurkan rumah-rumah Palestina dan secara etnis membersihkan warga Palestina dari desa dan kota mereka setiap hari," lanjut Essa kepada Al Jazeera.

(Kiri-kanan) Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif al-Zayani, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden AS Donald Trump, dan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UAE) Abdullah bin Zayed Al-Nahyan dalam penandatangan Kesepakatan Abraham. Dalam kesepakatan di Gedung Putih yang bertanggal 15 September 2020 itu, Bahrain dan UAE mengakui kedaulatan Israel, September 15, 2020. (SAUL LOEB / AFP)

Baca: Iran Sebut Tindakan Bahrain Menormalisasi Hubungan dengan Israel Memalukan

"Itu hanyalah puncak gunung es dari kejahatan Israel terhadap Palestina, dan UEA dan Bahrain entah bagaimana memilih untuk memberi penghargaan kepada Israel atas kejahatan ini dengan membuat perjanjian dengannya. Kesepakatan itu adalah noda memalukan di dahi para pemimpin yang menjual Palestina. menyebabkan harga yang sangat murah."

Para pengunjuk rasa menginjak-injak foto Netanyahu, Presiden AS Donald Trump, Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa, dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al Nahyan sebelum dibakar.

Sementara Presiden PA Mahmoud Abbas juga menampik normalisasi hubungan itu.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer