Dengan gaji 1,8 juta euro permusim, Andrea Pirlo akan memulai perjalanan kariernya di dunia kepelatihan bersama Juventus.
Penunjukkan Andrea Pirlo sebagai komando baru Juventus pasca pemecatan Maurizio Sarri jelas mengguncang publik pecinta sepak bola.
Penunjukkan sosok Andrea Pirlo oleh Juventus memang sangat terasa mengejutkan.
Selain belum berpengalaman, Pirlo juga masih terkendala dengan lisensi kepelatihannya ketika melatih klub berjuluk Bianconeri itu.
Ketika diawal penunjukannya, status pelatih kepala belum dijabat resmi oleh Pirlo karena terhambat kewajiban berlisensi UEFA Pro jika melatih klub Liga Italia Serie A.
Namun, sekarang masalah itu sudah tidak menjadi beban bagi Juventus.
Sekarang ijazah lisensi kepelatihan yang dibutuhkan Pirlo untuk menangani tim utama Juventus akhirnya didapatkan, setelah dirinya lulus sidang ujian tesis kepelatihan.
Setelah melalui kursus selama 240 jam, termasuk yang harus dilakukan secara daring selama pandemi Covid-19, Pirlo akhirnya sah punya lisensi pelatih UEFA Pro.
Baca: AC Milan Resmi Datangkan Gelandang Muda Timnas Italia, Sandro Tonali: Titisan Gabungan Pirlo-Gattuso
Baca: Disebut Hina Martabat Asosiasi Pelatih, Posisi Andrea Pirlo sebagai Pelatih Juventus Tuai Kritik
Setelah menjalani ujian di hadapan para penguji Renzo Ulivieri: (teknik dan taktik sepak bola), Felice Accame (komunikasi), Isabella Croce (psikologi), Ferretto Ferretti (metodologi latihan), dan Maria Grazia Rubenni (medis), Pirlo dinyatakan lulus.
Dilaporkan berbagai media Italia, Pirlo memasukkan tesis untuk diuji sejak 31 Agustus lalu dan tesis tersebut berjudul Il Mio Calcio atau kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia berjudul: Sepak Bola Saya.
Kini Pirlo sah bakal berdiri di area teknik tim saat Juventus menghadapi Sampdoria di Liga Italia pada 20 September mendatang.
Pirlo lulus bersama teman-teman seangkatannya yang juga merupakan mantan pemain top: Vincenzo Italiano, Paolo Montero, Daniele Bonera, Morgan De Sanctis, dan Emiliano Bigica.
Hari ini teman-teman seangkatan yang lain seperti Thiago Motta, Cristian Chivu, Angelo Palombo, Mohamed Kallon, dan Roberto Muzzi akan menyusul menjalani ujian.
Semasa bermain, Pirlo merupakan pemain legendaris Italia yang pernah bermain di klub besar AC Milan, Juventus dan Inter Milan.
Karakter dan pembawaan Pirlo yang kharismatik juga membuatnya diidolai oleh banyak pecinta sepak bola.
Semasa aktif bermain sepak bola, Pirlo identik dengan gaya main flamboyan dengan kemampuan spesial mengendalikan alur bola dari depan garis pertahanan, biasa disebut peran "regista" di bahasa Italia atau dalam bahasa Inggris disebut deep-lying playmaker.
Baca: Resmi Ditunjuk Melatih Juventus, Seperti Apa Kisi-Kisi Taktik yang Ingin Diterapkan Andrea Pirlo?
Baca: Andrea Pirlo Latih Juventus, Sahabat dan Legenda Italia Beri Komentar Positif Sekaligus Kekhawatiran
Terminologi regista pun pertama kali identik dan dikenal berkat adanya seorang Andrea Pirlo.
Figur Andrea Pirlo kemudian disebut banyak menginspirasi banyak gelandang sepak bola di berbagai belahan dunia, dengan gaya main yang teknikal dan visi umpan yang hebat.
Meski begitu, dirinya belum punya pengalaman sebagai pelatih di kancah profesional.
Bahkan, status sebagai pelatih Juventus U-23 juga baru ia sandang beberapa pekan lalu.
Publik pun dibuat bertanya, strategi dan taktik seperti apa yang akan Pirlo gunakan untuk Juventus?
Dengan latar belakang dilatih oleh berbagai pelatih kelas dunia seperti Carlo Ancelotti hingga Marcello Lippi, berikut kisi-kisi yang ia berikat tentang gambaran timnya kelak.
"(Taktik) Itu tergantung para pemain, tetapi saya suka dengan formasi 4-3-3 dimana semua pemain menyerang ke depan," ucapnyai mengutip Football Italia.
"Tim (saya) yang banyak menguasai bola.'
"Saya ingin tim terus mengoper bola, bahkan di belakang bangku cadangan jika perlu!" kelakar pria kelahiran Flero, Brescia tersebut.
Namun, sepertinya Pirlo terinspirasi dari mantan pelatihnya, Carlo Ancelotti.
Ancelotti merupakan pelatih yang mengedepankan fleksibilitas dalam tim yang ia latih dan tidak rigid dalam menerapkan strateginya.
Pirlo juga mengisyaratkan bahwa formasi 4-3-3 yang ia sukai akan diterapkan secara fleksibel.
Baca: Drama Situasi Juventus: Kalah dari Lyon, Maurizio Sarri Digantikan Andrea Pirlo dalam Waktu 5 Jam
Baca: Selain Mata-mata di Klub, Teror Surat Berisikan Peluru buat Antonio Conte Tak Betah di Inter Milan
Menurut Pirlo, dirinya tidak akan memaksakan taktik tersebut jika memang para pemain kurang begitu cocok dengan formasi tersebut.
"Saya suka 4-3-3, tetapi tentu saja jika Anda menyadari para pemain tidak dapat bekerja dengan formasi itu, Anda harus beradaptasi dan menggunakan pendekatan yang berbeda," kata Pirlo.
"Jika Anda terlalu terpaku pada sistem dan pemain Anda tidak dapat melakukannya, Anda membuang-buang waktu dan tidak mendapatkan yang terbaik dari mereka," ujar dia.
Namun, sepertinya Pirlo justru tidak menyukai pola empat bek.
Pasalnya, dalam laga ujicoba melawan Novara, Minggu (13/9/2020) lalu waktu Turin, Pirlo menggelar formasi 3-4-3 untuk timnya.
Cristiano Ronaldo dicoba dipasangkan dengan gelandang serang muda Swedia, Dejan Kulusevski.
Pirlo disebut terpengaruh oleh pola kepelatihan eks mantan pelatih Juventus yang kini menangani Inter Milan, Antonio Conte yang mana ia gemar memainkan tiga bek dibelakang.
Sebagian artikel tayang di Bolasport.com berjudul LULUS! Dapat Lisensi, Andrea Pirlo Sah Jadi Pelatih Kepala Juventus