Angka Kematian Akibat Infeksi Corona di Jateng Turun Drastis, Kesembuhan Meningkat

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ditemui di Kantornya, Selasa (14/7/2020). Ganjar pada Selasa, (15/9/2020), mengatakan angka kematian akibat Covid-19 di Jateng menurun.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan angka kematian karena infeksi virus corona di Jateng menurun.

Angka kematian, kata Ganjar, menurun pada periode 6-13 2020.

Pada periode itu angka kematian mencapai 2,55 persen, sedangkan pada 30 Agustus-6 September angkat kematian mencapai 6 persen.

Meski angkat kematian menurun, Ganjar mengatakan kerja ekstra tetap dibutuhkan dan semua pihak dihimbau tetap siaga.

Ganjar mengungkapkan data tersebut setelah memimpin rapat koordinasi dengan 7 Lab Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jateng dan rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinvest), Luhut Binsar Pandjaitan di Dinas Kesehatan Jateng, Selasa (15/9/2020).

Baca: Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo Tak Ingin Ikuti Rencana Anies Baswedan untuk Buka Bioskop Kembali

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut kedatangan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa di rumah dinas Puri Gedeh Kota Semarang, Rabu (12/8/2020). (Humas Pemprov Jateng) (TribunJateng/Istimewa)

"Hari ini kami mengevaluasi tentang upaya menurunkan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan di Jateng. Meskipun angka menunjukkan hasil yang cukup bagus, tapi tetap saja dibutuhkan kerja ekstra," kata Ganjar dikutip dari Kompas.

Angka Kesembuhan Capai 75,12 Persen

Lebih lanjut, ia mengatakan, penurunan angka kematian ini juga diikuti dengan meningkat pesatnya angka kesembuhan. Kabar baiknya saat ini, angka kesembuhan di Jateng sudah mencapai 75,12 persen.

"Tapi ada beda data dengan pusat, di mana pusat masih mencatat angka kesembuhan kita di 63,2 persen. Datanya sedikit beda, tapi tidak apa-apa," katanya seperti dalam keterangan keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Dia juga menyebut penurunan angka kematian dan meningkatnya angka kesembuhan tersebut tak lepas dari peran tenaga medis dan rumah sakit. Selain itu, kinerja laboratorium pun menjadi penunjang keberhasilan itu.

Baca: Ridwan Kamil dan Ganjar Jadi Kepala Daerah Terbaik Tangani Covid-19 menurut Survei Charta Politika

"Makanya dua unit ini, kami minta bekerja keras. Pertama soal optimalisasi fungsi laboratorium dalam pemenuhan target tes, dan fungsi rumah sakit untuk mengurangi resiko kematian dengan caranya masing-masing," imbuhnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, saat menghadiri Rapat Percepatan Penanganan Covid-19, di gedung A lantai 2 Kantor Gubernur Jateng, Senin (15/6/2020) (DOK. Humas Pemprov Jateng)

Oleh karena itu, Ganjar menghimbau agar laboratorium juga dapat digunakan secara optimal.

Pemprov Jateng akan mendorong secara khusus tiga laboratorium agar mampu beroperasi lebih optimal ke depannya.

Tiga laboratorium tersebut diantaranya Badan Laboratorium Kesehatan Provinsi di Semarang, RSUD Moewardi Solo dan Lab RSUD Margono Banyumas.

"Tiga lab itu akan kami dorong dan maksimalkan. Akan kami suplay seluruh peralatannya agar optimal. Tadi diputuskan, akan dibuat tiga shift langsung di tiga lab itu untuk mendorong percepatan tes di Jateng," tuturnya.

Baca: Belasan Petugas Medis Berkontak Langsung dengan Korban Kecelakaan yang Ternyata Positif Covid-19

Sementara itu, terkait rumah sakit, menurutnya, ada beberapa rumah sakit yang telah memiliki banyak pengalaman dalam meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19.

Rumah sakit tersebut adalah RSUD Moewardi, sebab para dokter di tempat ini sudah bisa mengatasi beberapa hal untuk masalah teknis dan hasilnya bagus.

"Mungkin ini yang berkontribusi pada rate yang cukup bagus di Jateng pada hari ini. Makanya saya minta ini diterapkan di rumah sakit lainnya, sambil tetap melakukan review terhadap SOP agar semua tenaga medis kita aman saat bekerja," kata Ganjar.

Ganjar menjelaskan lebih jauh saat disinggung terkait kondisi rumah sakit dan tempat isolasi di Jateng. Ia menegaskan bahwa masalah itu tergolong aman, karena beberapa rumah sakit masih memiliki fasilitas Intensive Care Unit (ICU) dan ruang isolasi.

"Semuanya masih aman. ICU dan tempat tidur di rumah sakit alhamdulillah sampai saat ini masih terkontrol," imbuhnya.

Menko Marinvest mengapresiasi kinerja Jawa Tengah

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinvest) mengapresiasi kinerja Jawa Tengah yang telah berhasil menurunkan angka kematian Covid-19 secara signifikan pada minggu ini.

Baca: GPMB : Peringatan Pandemi Berikutnya Muncul Saat Kematian Akibat Covid-19 Dekati Angka 1 Juta Jiwa

Luhut menyampaikan, langkah itu sudah tepat dan harus dimasifkan (dikuatkan) agar cepat terkendali.

"Jawa Tengah ini bagus, angka kematiannya turun signifikan. Semarang saya lihat hanya Kota Semarang dan Kudus yang masih tinggi, kalau dua ini ditangani dengan baik, maka Jawa Tengah akan bagus," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, secara khusus meminta Ganjar untuk memperketat penerapan protokol Kesehatan Covid-19, khususnya di wilayah Ibu Kota Provinsi.

Sebagai upaya penanganannya, Menko Marinvest juga meminta jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) turut membantu agar angka pertumbuhan Covid-19 di Kota Semarang semakin landai.

"Sesuai arahan presiden, saya minta dalam waktu dua minggu ini, sudah ada hasilnya. Lakukan pengetatan, patroli rutin dan pembatasan kerumunan. Kalau perlu, kerumunan dibatasi maksimal lima orang," ucapnya.

(Tribunnewswiki/Tyo/Kompas/Dwi Nur Hayati)

Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "Angka Kematian Covid-19 di Jateng Turun Drastis, Kesembuhan Capai 75,12 Persen"



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer