Diketahui, Trump menggelar kampanye tersebut indoor pada Minggu (13/9/2020).
Padahal, Presiden Trump juga telah diingatkan karena jumlah kerumunan dalam kampanye akan melanggar aturan protokol Covid-19.
Sebagai informasi, di masa pandemi ini kampanye dalam ruangan menjadi masalah pribadi bagi suami Melania Trump tersebut.
Baca: Microsoft Sebut Peretas China Mata-matai Trump dan Biden, Tiongkok: Justru Kerajaan Hacker adalah AS
Baca: Tak Mau Ditindas Trump dan Terkesan Lemah, China Inginkan TikTok Tutup Bisnisnya di Amerika Serikat
Bahkan, Trump panen kritikan pedas usai satu kampanye yang diselenggarakan bulan Juni lalu dihubung-hubungkan dengan jumlah lonjakan kenaikan kasus Covid-19 yang melanda negara Paman Sam tersebut.
Kampanye di negara bagian Nevada, tepatnya di Kota Henderson, panen kecaman dari otoritas setempat.
Mereka juga mengutarakan, kartena adanya pandemi acara yang berjumlah dari 50 orang tidak diizinkan.
Dikutip Tribunnewsdari AFP, juru bicara kota Kathleen Richards mengatakan, Kota Henderson telah mengeluarkan surat kepatuhan dan peringatan lisan kepada panitia penyelenggara.
"Kota Henderson telah mengeluarkan surat kepatuhan dan peringatan lisan kepada panitia bahwa acara seperti yang direncanakan akan secara langsung melanggar arahan darurat gubernur tentang Covid-19," ujar Kathleen Richards.
Adanya pandemi virus corona membuat kampanye pilipres tahun ini sangat berbeda dari biasanya yang identik dengan banyak kerumunan masa.
Trump dan Joe Biden mempercepat agenda penampilan publik masing-masing karena waktu yang tersisa jelang pemilu kurang dari dua bulan.
Panitia di kampanye Donald Trump, menjelaskan ada pemeriksaan suhu badan dilakukan di pintu masuk kampanye Nevada.
Baca: Demi Kalahkan Joe Biden pada Pilpres 2020, Donald Trump Rela Jika Harus Gelontorkan Uang Pribadi
Baca: Presiden AS Donald Trump Dinominasikan Terima Nobel, Dianggap Berjasa dalam Normalisasi Israel-UEA
Lantas para peserta kampanye juga diberi masker dan diwajibkan menggunakan masker tersebut.
Direktur komunikasi kampanye Trump, Tim Murtaugh menjelaskan pada wartawan, jika bisa berhabung dengan puluhan ribu masa dalam kerusuhan, maka bisa juga berkumpul dengan damai di bawah Amendemen Pertama untuk mendengar Presiden Amerika Serikat.
"Jika Anda bisa bergabung dengan puluhan ribu orang yang protes di jalanan, berjudi di kasino, atau membakar toko-toko kecil dalam kerusuhan, Anda bisa berkumpul dengan damai di bawah Amendemen Pertama untuk mendengar Presiden Amerika Serikat," ujar Tim Murtaugh.
Sebagai informasi, Donald Trump pernah menggelar kampanye indoor di Tulsa, Oklahoma, pada Juni yang menjadi sangat kontroversial.
Dalam kampanye tersebut, para peserta diketahui mengabaikan aturan dengan tidak memakai masker atau menerapkan social distancing.
Meskipun hal tersebut dilakukan di dalam ruangan.
Beberapa minggu kemudian ada lonjakan kasus Covid-19 di Tulsa usai adanya kampanye pada 20 Juni silam.
Pejabat kesehatan setempat juga mmeberikan keterangan, "sangat mungkin" hal yang menyebabkan adanya lonjakan tersebut adalah adanya kampanye besar yang digelar sebelumnya.