Akibat kejadian itu, Syekh Ali Jaber mengalami luka tusukan di bagian bahu kanan.
"Saat ini (Syekh) sedang dirawat di Puskesmas Gedong Air," ucap Kapolsek Tanjungkarang Barat AKP David Jeckson Sianipar, dikutip dari Tribunjabar, Minggu (13/9/2020).
Sedangkan terkait motif pelaku melakukan penyerangan tersebut, hingga saat ini masih dalam penyelidikan polisi.
Syekh Ali Jaber pun meminta polisi untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Baca: Fakta-fakta Penusukan Syekh Ali Jaber: sang Ulama Sempat Rasakan Kejanggalan hingga Tanggapan MUI
Dilansir oleh Kompas.com, Syekh sempat ungkapkan kecurigaannya terhadap motif penyerangan pelaku yang berinisial AA.
“(pelaku) bukan orang yang, maaf, gila sembarangan. Pertama dari segi kekuatan, badannya kurus, kecil. Tidak mungkin jika melihat tubuhnya bisa ada kekuatan sampai separuh pisau menusuk,” kata Syekh Ali Jaber.
Selain itu, Syekh Ali Jaber mengaku tidak memiliki urusan pribadi terhadap pelaku.
Namun dirinya berharap polisi akan berhasil mengungkap motif penyerangan tersebut.
“Kalau urusan pribadi, saya tidak ada tuduhan, tapi secara hukum, dia (pelaku) harus diproses,” kata Ali Jaber saat ditemui usai kejadian di Rumah Hijrah Annaba, Sukarame, Minggu (13/9/2020) malam.
Baca: Pernah Gorok Orang, Pelaku Penusukan Supir Angkot di Garut Baru Sebulan Bebas dari Nusakambangan
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad (Pandra) menjelaskan, saat insiden itu Syekh Ali Jaber sedang menguji hapalan bacaan Al-Quran salah satu santri.
Sang santri dan ibunya itu naik ke atas panggung.
Setelah berinteraksi, keduanya meminta swafoto dengan ulama nasional tersebut.
“Tapi ponsel ibu itu memorinya penuh, Syekh Ali Jaber lalu mengatakan kepada jemaah agar meminjamkan ponsel kepada ibu itu,” kata Pandra.
Saat itulah pelaku naik ke atas panggung.
Saat pelaku naik ke panggung, para jemaah diduga tak curiga, karena diduga hendak meminjamkan ponsel.
Baca: Syekh Ali Jaber
Namun, setelah di atas panggung, AA justru mencabut pisau dan menyerang Syekh Ali Jaber.
Suasana pun menjadi riuh dan pelaku segera diamankan para jemaah.
Berdasar penyelidikan polisi, penusukan terjadi saat Syekh Ali Jaber mengisi kajian saat wisuda Tahfidz Alquran di Masjid Falahudin di Jalan Tamin, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Minggu (13/9/2020) sore.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak seorang pemuda berkaus biru masuk ke komplek masjid saat Syekh Ali Jaber sedang berbincang dengan dua jemaah di atas panggung.
Lalu, pemuda tak dikenal itu tiba-tiba berlari ke atas panggung dan menusukkan sebilah pisau ke arah perut sang ulama.
Baca: Pasca Insiden Penusukan Bapak dan Anak, 140 Warga Diungsikan dan Mendapat Kawalan Ketat Aparat
Syekh Ali Jaber sempat menghindar dari serangan itu, namun bahu kanannya terluka.
Setelah diserang, Syakh Ali lalu dilarikan ke puskesmas.
Saat itu, kondisi Syekh Ali masih sadar.
Setelah mendapat perawatan, Syekh Ali segera kembali ke tempat dia menginap.
Menurut David, Syekh Ali menderita luka di bahu kanan.
"Sudah dirawat di Puskesmas Gedong Air," kata Kapolsek Tanjung Karang Barat AKP David Jackson saat dihubungi, Minggu.
Baca: Kronologi Pembunuhan Bocah 8 Tahun di Lampung, Pelaku Punya Motif Cemburu Terhadap Ibu Korban
Sementara itu, usai insiden penyerangan tersebut, warga sekitar berhasil menangkap pelaku penusukan.
Saat ini, pemuda tak dikenal itu tengah diperiksa intensif di Polsek Tanjung Karang Barat.
"Pelakunya sudah ditangkap, masih kami dalami motifnya," kata Kapolsek Tanjung Karang Barat, saat dihubungi Kompas.com.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ditusuk Saat Pengajian, Syekh Ali Jaber Harap Polisi Segera Ungkap Motif Penyerangan"