Dengan PJJ, siswa atau mahasiswa tidak perlu berkerumun disuatu tempat secara bersamaan dalam waktu yang lama, sehingga hal ini akan meminimalisir penularan Covid-19.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sendiri telah memberikan kelonggaran bagi sekolah untuk tetap bersekolah dengan tatap muka langsung disertai berbagai syarat seperti persetujuan orang tua, peserta pendidikan, izin dari otoritas dan tentu protokol kesehatan, meski PJJ tetap dianjurkan mengingat Covid-19 sangat mudah menular.
Terbukti, aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan tatap muka kini malah menjadi cluster baru penyebaran Covid-19.
Sebuah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Tegal, Jawa Tengah, kembali diliburkan setelah salag satu siswinya terkonfirmasi positif Covid-19.
Gejala-gejala bahwa siswi tersebut terindikasi Covid-19 sudah terdeteksi oleh pihak sekolah.
Namun, sekolah tidak meliburkan siswi atau menyuruhnya PJJ selama 14 hari dan justru memperbolehkannya tetap mengikuti KBM tatap muka.
Kepala Tata Usaha MAN Kota Tegal Siti Umi Hani saat dikonfirmasi mengatakan, seorang siswi kelas XI yang dinyatakan positif Covid-19 itu awalnya mengeluhkan pilek.
Kemudian pada Rabu (2/9/2020) melakukan pemeriksaan di puskesmas dan dilakukan tes swab untuk mendeteksi Covid-19.
Baca: Singgung PSBB DKI Jakarta, Ridwan Kamil: Hati-hati, Hampir Rp 300 Triliun Lari Gara-gara Statement
Baca: Dampak Pandemi Covid-19: Pertama Kali dalam Sejarah, Indonesia Mundur dari Piala Thomas dan Uber
Lucunya, hanya karena saat itu hasil tes swab belum keluar, siswi tersebut akhirnya mengikuti KBM tatap muka di sekolah.
Pihak sekolah saat itu mengizinkan dengan pertimbangan karena siswi tersebut sudah menyatakan diri merasa sembuh dari pilek.
Namun celakanya, pada Jumat (11/9/2020) hasil tes swab siswi yang bersangkutan keluar dan ternyata hasilnya dinyatakan positif.
"Informasi dari Dinas Kesehatan memang benar, ada siswa kami hasil swab positif keluar Jumat kemarin," katanya, Sabtu (12/9/2020).
Setelah mendapat informasi tersebut, pihak sekolah langsung melakukan tracing untuk memutus mata rantai penyebaran virus.
Hasilnya, ada 18 orang di sekolah yang diketahui melakukan kontak langsung dengan siswi yang bersangkutan.
Adapun rinciannya, terdiri dari 13 siswa dan lima orang guru.
"Mereka sudah saya minta isolasi mandiri. Rencana dari Dinas Kesehatan pada Senin akan rapid dan test swab," imbuh Umi.
Baca: Kuota Internet Gratis untuk PJJ Segera Disalurkan, Ini Kriteria Penerima dan Cara Mendapatkannya
Baca: Kemendikbud Izinkan Penggunaan Dana BOS untuk Rapid Test Belajar Tatap Muka Wilayah Zona Kuning
Lebih lanjut dikatakan, aktivitas KBM yang digelar secara tatap muka itu baru dilakukan sejak 3 September 2020.
Sebelum menggelar KBM itu, pihaknya mengaku sudah mengantongi persetujuan dari orangtua dan Dinas Kesehatan Kota Tegal.
Dalam pelaksanaannya, mereka juga mengaku sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. "Kelas XI baru sepekan buka (KBM). Itu pun bergantian dan ganjil genap tidak seluruh siswa berangkat," kata Umi.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Siti Halamah mengatakan, setelah diketahui positif, keluarga siswi tersebut langsung dilakukan tes swab.
Sedangkan untuk pihak sekolah akan dilakukan pada Senin pekan depan.
"Begitu hasil swab keluar, keluarga langsung dites. Sementara untuk pihak sekolah rencana Senin pekan depan," terang Halamah.
Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperlihatkan data yang menyatakan bahwa penularan virus corona masih terjadi di masyarakat.
Hal ini menyebabkan jumlah kasus Covid-19 terus bertambah hingga hari ini, Sabtu (12/9/2020).
Berdasarkan data hingga Sabtu pukul 12.00 WIB ini, diketahui ada penambahan 3.806 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 214.746 orang, terhitung sejak kasus pertama pada 2 Maret 2020.
Baca juga: Kami Menduga Pengumuman Positif Covid-19 Itu Dipolitisasi Informasi ini diungkap Satgas Covid-19 melalui data yang disampaikan kepada wartawan pada Jumat sore.
Data juga bisa diakses melalui situs Covid19.go.id yang di-update setiap sore.
Adapun, sebanyak penambahan kasus itu diketahui setelah pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap 38.571 spesimen dalam sehari.
Dalam waktu bersamaan, ada 24.922 orang yang diambil sampelnya untuk menjalani pemeriksaan spesimen.
Sehingga, pemerintah secara total sudah melakukan pemeriksaan terhadap 2.620.004 spesimen dari 1.523.214 orang yang diambil sampelnya.
Dengan catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.
Baca: Pengamat Sebut Resesi Dipastikan Terjadi Akibat PSBB Jakarta, Tetapi Langkah Anies Harus Dilakukan
Baca: Perusahaan Boleh Beroperasi Saat PSBB Jakarta Diberlakukan Lagi, Asal Memenuhi Syarat Ini
Pasien sembuh dan meninggal Pemerintah berusaha menumbuhkan harapan dengan memperlihatkan semakin banyak pasien Covid-19 yang sembuh.
Dalam sehari, ada penambahan 2.241 pasien Covid-19 yang sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona.
Mereka dinyatakan sembuh setelah dilakukan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh mencapai 152.458 orang. Akan tetapi, masih ada kabar duka dengan bertambahnya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Pada periode 10-11 September 2020, diketahui ada penambahan 106 pasien Covid-19 yang tutup usia.
Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 8.650 orang.
Selain kasus positif, pemerintah juga menyampaikan bahwa ada 95.539 orang yang saat ini berstatus suspek terkait virus corona.
Hingga saat ini, kasus Covid-19 sudah tercatat di semua provinsi atau 34 provinsi di Indonesia dan 380kabupaten/kota.
Sebagian artikel tayang di Kompas.com berjudul Siswi MAN Positif Covid-19 Saat Ikut Belajar Tatap Muka, 18 Orang Lakukan Kontak Langsung