Kim Jong Un Eksekusi Mati 5 Pejabat Korea Utara, Dianggap Berani Kritik Kebijakan Ekonomi

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelima orang tersebut dieksekusi setelah mereka mengkritik kebijakan ekonomi Korea Utara

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kim Jong Un, sang pemimpin tertinggi Korea Utara yang kontroversial kembali membuat berita heboh.

Diketahui Kim Jong Un kembali jatuhkan keputusan eksekusi mati pada lima pejabat.

Pegawai Kementerian Ekonomi ditembak oleh regu tembak setelah mereka mengkritik kebijakan ekonomi Korea Utara yang telah menjadikan negara itu salah satu negara termiskin di dunia.

Dikutip Tribunnewswiki dari Mirror, Korea Utara mengeksekusi lima pejabat pemerintah setelah mereka berbicara menentang kebijakan ekonomi rezim.

Kelima karyawan Kementerian Ekonomi ditembak oleh regu tembak pada 30 Juli lalu.

Berdasarkan pada berita Daily NK, hal tersebut terjadi usai rincian percakapan mereka muncul di pesta makan malam dan dilaporkan kembali ke atasan mereka.

Baca: Jika Kim Yo Jong Jadi Pemimpin Korea Utara, Pakar Militer Khawatir Bisa Lebih Kejam dari Kim Jong Un

Baca: Diisukan Alami Koma Berbulan-bulan, Kim Jong Un Tampil Pimpin Rapat Bahas Covid-19

Orang-orang itu secara terbuka membahas perlunya reformasi industri di negara  yang termiliterisasi, di mana menghasilkan sedikit barang konsumsi untuk warganya yang miskin.

Para pejabat juga rupanya membahas perlunya Korea Utara mencari kerja sama asing untuk membantu mengatasi sanksi perdagangan.

Mereka juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa ekonomi yang stagnan akan semakin parah jika perbaikan tidak segera dilakukan.

Diskusi mereka segera sampai ke kepala Kementerian Ekonomi yang melaporkan tindakan mereka kepada pihak berwenang.

Peristiwa tersebut hingga mendorong penyelidikan internal.

(ILUSTRASI) Gambar file tak bertanggal ini dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 23 Juni 2019 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membaca surat pribadi dari Presiden AS Donald Trump di lokasi yang tidak diketahui. Kim Jong Un mengatakan hubungannya dengan Donald Trump seperti "film fantasi", menurut penerbit buku baru tentang presiden AS yang akan mengungkap 25 surat pribadi yang dipertukarkan antara kedua pemimpin. (KCNA VIA KNS / AFP)

Orang-orang tersebut, ternyata merupakan pejabat yang sangat kompeten di dalam kementerian.

Mereka dipanggil ke sebuah pertemuan di mana mereka ditangkap oleh polisi rahasia dan dipaksa untuk mengakui apa yang sudah diperbuatnya.

Selain itu, dikatakan bahwa keluarga mereka dipindahkan ke kamp penjara politik (stasiun 15) di Yodeok, Hamgyeongnam-do - salah satu situs paling terkenal di negara itu bagi para pembangkang politik.

Eksekusi tersebut mengkhawatirkan para pejabat Partai Komunis yang takut akan kembali pembersihan yang melanda Korea Utara setelah kematian mantan Pemimpin Tertinggi Kim Jong-il pada 2011.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Minggu ini dilaporkan bahwa Kim Jong-un menampilkan kepala pamannya setelah mengeksekusi seorang jenderal kuat dan anggota keluarga lainnya dengan menggunakan jasa regu tembak.

Presiden AS Donald Trump membual kepada jurnalis veteran Bob Woodward bahwa Korea Utara "menceritakan semuanya" selama serangkaian wawancara.

Trump juga mengklaim, Kim menggambarkan bagaimana dia membunuh pamannya dalam sebuah "akun grafis".

Baca: Ingin Kurangi Stres, Kim Jong Un Beri Wewenang Penting pada Beberapa Pejabat, Termasuk Kim Yo Jong

Jenderal Jang Song-thaek menjadi sasaran regu tembak atas perintah keponakan diktatornya, sementara laporan sebelumnya menunjukkan tubuhnya kemudian ditelanjangi dan diumpankan ke anjing.

Kim Jong-un kemudian dilaporkan memajang kepala pamannya untuk dilihat orang lain.

Halaman
12


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer