Pemain Timnas Indonesia U-19 Pingsan Akibat Kerasnya Latihan, Shin Tae-yong Justru Senang, Mengapa?

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Shin Tae-yong bersama penerjemahnya, Jeje ketika memberikan instruksi kepada pemain Timnas Indonesia U-19 pasca-laga kontra Bulgaria, Sabtu (5/9/2020).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Selama berada di Kroasia, Timnas Indonesia U-19 yang kini dilatih langsung oleh Shin Tae-yong turun gunung di ajang International U-19 Friendly Tournament 2020.

Timnas Indonesia U-19 saat ini sedang dalam agenda pemusatan latihan atau training center (TC) di Kroasia untuk menyiapkan diri menghadapi Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan.

Laga terakhir Timnas Indonesia U-19 adalaha ketika melawan Kroasia pada Selasa (8/9/2020).

Sayangnya Bagus Kaffa dkk dibantai 1-7 oleh Kroasia, yang memang secara kualitas jauh berada di atas Garuda Muda.

Selanjutnya, Timnas Indonesia U-19 dijadwalkan akan melawan raksasa sepak bola Asia, Arab Saudi pada Jumat (11/9/2020).

Salah satu yang disoroti oleh Shin Tae-yong di skuat Timnas Indonesia U-19 kali ini adalah soal kemampuan fisik dan stamina para pemain.

Ketika melawan Kroasia, Shin menilai para pemainnya sengaja menyimpan energi agar bisa selalu berlari di 90 menit pertandingan.

Padahal, mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu ingin melihat Timnas Indonesia U-19 tampil maksimal, intens dan stamina individu pemain dikeluarkan semua untuk mengetahui sejauh mana batas kemampuan fisik mereka.

Baca: 2 Kali Kalah Beruntun dan Kebobolan 10 Gol, Shin Tae-yong Minta 4 Hal Ini dari Timnas Indonesia U-19

Baca: Stamina Kedodoran, Shin Tae-yong Kritik Pemain Timnas Indonesia U-19 Paksakan Diri Main 90 Menit

Demikian demi tujuan meningkatkan fisik pemain Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong justru senang ketika pemain yang mendorong batas kemampuannya bahkan hingga jatuh pingsan.

Dalam pola Shin Tae-yong, latihan hingga mengeluarkan batas maksimum adalah metode yang benar.

Setelah tumbang dari Bulgaria 0-3 di laga perdana International U-19 Friendly Tournament 2020 di Kroasia, Shin Tae-yong melakukan evaluasi kepada anak asuhnya.

Laga antara Timnas Indonesia U-19 vs Kroasia, Selasa (8/9/2020). (Dokumen PSSI)

Masalah stamina pemain menjadi bahasan utama pelatih asal Korea Selatan itu hingga menerapkan pola latihan yang keras dan intens.

Maklum, Timnas Indonesia U-19 sejaitnya mampu menahan Bulgaria 0-0 hingga menit ke-77, sebelum akhirnya kehilangan konsentrasi dan kebobolan 3 gol hanya dalam 6 menit.

Shin Tae-yong dibantu oleh penerjemahnya mengevaluasi para pemain pasca-laga melawan Bulgaria.

"Misalnya capek, stamina turun, paksa harus sampai nangis juga," kata Shin Tae-yong dari channel Youtube PSSI TV.

"Kemarin ada rasa nafas sudah di sini (tenggorokan) seperti mau pingsan nggak," tanya Shin kepada pemain Timnas Indonesia U-19.

"Rasa itu yang harus tetap ada. Lebih penting kita naikkin nafas hingga kehabisan nafas seperti itu ketimbang kita latihan fisik seperti ini," imbuhnya.

Baca: International U-19 Friendly Tournament: Kebobolan 10 Gol, Timnas Indonesia Tumbang di 2 Laga Awal

Baca: Mantan Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl Meninggal Dunia

Shin menuntun para pemainnya untuk terus mendorong batas kemampuan mereka.

Salah satu pemain yang sempat pingsan di sesi latihan, terungkap juga dalam video di channel Youtube PSSI itu adalah Saddam Emiruddin Gaffar.

Akan tetapi Shin justru menganggap Saddam melakukan instruksinya secara benar.

"Nafas udah sampai kehabisan, seperti Saddam waktu itu jogging terus pingsan."

"Bukan mengatur nafas untuk main 90 menit, tetapi main 10 menit saja tapi maksimal dengan terus mendorong batas kemampuan tubuh," katanya.

"Jadi pesan saya kemarin adalah jangan pernah mengatur nafas sendiri untuk dapat bermain 90 menit," tambahnya.

Pada laga kedua, Timnas Indonesia U-19 juga harus kalah dengan skor 1-7 dari Kroasia.

Pasca dua laga tersebut, skuat Shin Tae-yong menjalani latihan pemulihan.

"Hari ini kami hanya satu kali latihan saja dengan menu recovery, terutama untuk pemain yang kemarin tampil melawan Kroasia," tutur Shin Tae-yong dilansir dari laman resmi PSSI pada Rabu (9/9/2020).

"Untuk pemain yang tidak tampil atau menit bermainnya tidak lama kami memberikan materi latihan seperti biasa," tambahnya.

Shin minta pemain keluarkan intensitas maksimal

Dua kekalahan di dua laga awal International U-19 Friendly Tournament 2020 membuat pelatih Timnas Indonesia U-19 angkat suara.

Sebenarnya, Timnas Indonesia U-19 terus melakukan peningkatan dari segi fisik jika dari pengamatan Shin Tae-yong selaam TC di Kroasia.

Namun, menurut Shin, para pemain Timnas Indonesia U-19 mengatur nafasnya sendiri untuk bermain selama 90 menit.

Baca: Hanya Uji Coba dan Bukan Ajang Serius, Ini Alasan PSSI Siarkan Langsung Laga Timnas Indonesia U-19

Baca: Skandal Langgar Protokol Covid-19 dan Bawa Perempuan ke Hotel, 2 Pemain Timnas Inggris Ini Dihukum

Rupanya, banyak pemain Timnas Indonesia U-19 yang memaksakan diri agar fisik dan staminanya bisa terus awet hingga akhir laga.

Padahal, Shin ingin agar para pemain berlaga dengan maskimal dan intensitas lebih tinggi demi mengukur daya stamina masing-masing, sehingga tim pelatih bisa memberikan treatment latihan menyesuaikan kondisi individu.

 

Pada laga pertama turnamen International U-19 Friendly Tournament 2020, Timnas Indonesia U-19 harus kalah 0-3 dari Bulgaria.

Sempat mengimbangi Bulgaria hingga menit 77, selanjutnya timnas justru kebobolan 3 gol tepatnya pada menit ke-78, 83 dan 84.

Pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong (kanan) saat menggembleng timnya di Kroasia. (Dokumen PSSI)

Faktor stamina kembali menjadi sorotan Shin Tae-yong pasca-laga ini.

Kebobolan di menit-menit akhir merupakan bukti bahwa konsentrasi para pemain Timnas Indonesia U-19 menurun akibat fisik yang belum baik.

Pasca-laga kontra Bulgaria, Shin Tae-yong pun mengkritik stamina pemain-pemain Timnas Indonesia U-19.

Menurut Shin, para pemain tidak memaksimalkan stamina mereka.

 

Jika setiap pemain memaksimalkan stamina, maka mereka tidak akan kuat bermain selama 90 menit.

Yang terjadi adalah para pemain mengatur nafas mereka sendiri untuk bisa bertahan selama 90 menit.

"Tentang kemarin habis latihan itu, kami bicara dengan pemain."

"Seharusnya fisik pemain tidak bisa bermain untuk 90 menit," kata Shin Tae-yong seperti dikutip dari PSSI TV.

"Tapi kita bisa lihat mereka kemarin bermain 90 menit semua. Artinya mereka coba mengatur sendiri nafas mereka," tambahnya.

Laga antara Timnas Indonesia U-19 vs Bulgaria di Stadion Igraliste NK Polet, Sventi Martin na Mauri, Kroasia, Sabtu (5/9/2020) waktu setempat. (Dokumen PSSI)

Shin Tae-yong ingin memaksimalkan fisik setiap pemainnya, maka seharusnya para pemain mengeluarkan tenaga tanpa berpikir bakal menjalani 90 menit.

"Seharusnya mereka kehabisan nafas saat bermain. Walaupun 10 menit, atau babak pertama saja mereka bermain, seharusnya mereka maksimalkan nafas mereka."

"Tetapi yang terjadi pemain mengatur nafas mereka sendiri untuk bisa bermain selama 90 menit."

"Jadi seharusnya pemain bisa bekerjasama dan memaksimalkan dirinya. Dan mengerti sampai menit ke berapa mereka bisa bermain."

"Baru setelah itu kita bisa atur tempo permainan kita. Dan pelatih bisa membuat taktik yang lebih baik berdasarkan kemampuan pemain."

"Jadi pesan saya kemarin adalah jangan pernah mengatur nafas sendiri untuk dapat bermain 90 menit," tambahnya.

(Tribunnewswiki.com/Ris)

Sebagian artikel tayang di Bolasport.com berjudul Pemain Timnas U-19 Indonesia yang Berlatih hingga Pingsan Justru Paling Benar Menurut Shin Tae-yong



Penulis: Haris Chaebar
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer