Ijazah Siswa Ditahan karena Administrasi Belum Lunas, Ganjar: Yang Membereskan Gubernur

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ditemui di Kantornya, Selasa (14/7/2020).(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang orang tua mengadu kepada Ganjar melalui media sosial terkait dengan penahanan ijazah anaknya karena belum lunas administrasi.

Sontak, Ganjar pun langsung melakukan pengecekan dan meminta kepada sekolah di Jateng agar tidak menahan ijazah siswanya dengan alasan apapun.

Penahanan ijazah tersebut terjadi di Solo.

Namun tidak hanya SOlo, kasus serupa juga pernah terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah.

"Sebenarnya, itu enggak semuanya ditahan juga, ada yang kita temukan ternyata siswanya belum cap jempol, waktu pembagian tidak datang. Maka, suasana kebatinannya di publik lapornya ke saya beda. Tapi ada yang ditahan betul," kata Ganjar saat ditemui di kantornya, Senin (7/9/2020).

Ganjar tak ingin kasus penahanan ijazah yang terjadi di Solo kembali terjadi.

Dalam kasus itu, ada salah satu orangtua siswa mengeluh ke Ganjar melalui media sosial, terkait ijazah anaknya ditahan sekolah akibat belum melunasi administrasi.

Padahal, dia mengaku benar-benar dari warga kurang mampu dan berjanji akan menyicilnya.

Baca: Pelawak Terkenal Palsukan Ijazah Demi Jadi Dosen dan Dipenjara, Kini Mau Jadi Calon Wakil Walikota

Baca: Ganjar Pranowo Curhati KSAD Jenderal Andika Perkasa, Singgung Seragam TNI Bawa Pengaruh Psikologis

"Saya langsung cek semalam, ternyata pihak sekolah jawabannya tidak menahan, silakan diambil. Terus soal nanti utangnya gimana, saya bilang yang membereskan Gubernur, tapi jangan ditahan," terangnya.

Ganjar memerintahkan seluruh Cabang Dinas Pendidikan di daerah melakukan pengecekan ijazah yang ditahan sekolah.

"Cabang Dinas Pendidikan di daerah saya minta cek semua sekolah, ada berapa ijazah yang belum diambil, bukan yang ditahan. Kalau ada yang niat menahan karena itu (belum bayar), kui urusane sama gubernur," tegasnya.

Tak hanya SMA/SMK atau SLB negeri, siswa dari sekolah swasta atau SMP juga sering menahan ijazah.

"Yang swasta ini sulit, kalau negeri misalnya SMP saya minta kabupaten/kota menyelesaikan, kalau tidak bisa baru saya bantu,"

"Yang sulit itu swasta, saya berkali-kali berhadapan dengan sekolah swasta, tetap tidak bisa, dan harus bayar. Ini perlu negosiasi dengan mereka," terangnya.

Ganjar mengatakan, ia beberapa kali mengambil ijazah siswa dari sekolah swasta yang benar-benar tidak mampu.

"Tapi yang mampu ya jangan. Saya juga minta sekolah swasta, tolong perhatikan pada mereka yang tidak mampu. Kita tunjukkan keberpihakan kita. Kalau tetap saja tidak bisa, nanti saya yang bantu. Tak golekke coro moso ora iso (saya carikan cara masa tidak bisa)," katanya

Wali Kota Magelang belum berani buka sekolah tatap muka

Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, belum akan membuka kembali pembelajaran tatap muka di sekolah.

Ia tak mau mengambil risiko karena pandemi masih berlangsung dan kasus Covid-19 di Kota Magelang masih ada.

Meskipun kajian terkait pembelajaran tatap muka sudah dibuat dengan baik, tetapi tidak bisa menjamin tidak terjadinya penyebaran Covid-19.

Baca: Bantuan 4,3 Miliar Siap Masuk Rekening Siswa Keluarga MBR di Surabaya

Baca: Ibu Guru Muda Berhubungan Seks dengan Murid di Lapangan Sekolah: Rayu Murid dan Kirimi Foto Seksi

"Pembelajaran tatap muka, kajian sudah masuk. Sudah bagus teorinya, tapi siapa yang menjamin tidak rangkul-rangkulan siapa," tutur Sigit, saat diwawancarai di sela peninjauan lokasi kebakaran di Magelang Tengah, Kota Magelang, Senin (7/9/2020).

Sigit melihat dari wilayah lain yang telah mengadakan pembelajaran tatap muka dan terjadi korban.

Ia tak ingin para pendidik di Kota Magelang yang malah menjadi korban.

"Saya tak mau risiko. Maaf para pendidik sekolah jadi korban. Kita belajar dari kota wilayah lain yang sudah mengadakan tatap muka dan jadi korban. Daripada kecewa belakang," ujarnya.

Sigit masih merekomendasikan pembelajaran dilaksanakan dengan daring atau online.

Bahkan Pemkot Magelang melalui Diskominsta juga membuat pembelajaran melalui siaran radio.

(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com/Riska Farasonalia)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Orangtua Mengadu Ijazah Anak Ditahan, Ganjar: Urusane Sama Gubernur "



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer