Kembali Masuk Islam Tanpa Paksaan, Ini Cerita Keluarga di Aceh yang Sempat Pindah Agama

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO: Satu keluarga asal Sumatera Utara, menyatakan diri memeluk Islam, proses pensyahadatan yang dipandu oleh Tgk Ibnu Khaidir (Abi Khaidir) pimpinan dayah Darussa’adah, berlangsung usai shalat Jumat di Masjid Al-Kubra, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Jumat (4/9/2020).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Satu keluarga resmi memeluk kembali agama Islam setelah sempat keluar dari agama yang pernah diyakininya tersebut.

Mereka membaca syahadat di Masjid Al-Kubra, Kecamatan Julok, Aceh Timur, bakda Jumat (4/9/2020) kemarin.

Keluarga ini sebelumnya ternyata pernah memeluk agama Islam.

Bagaimana cerita mereka berpindah agama dan kemudian kembali ke dalam Islam?

Shalat Jumat (4/9/2020) di Masjid Al-Kubra, Kecamatan Julok, Aceh Timur, baru saja selesai.

Baca: 160.563 Mahasiswa Islam Terima Bantuan Keringanan Uang Kuliah, Ada Juga Bantuan Kuota Internet

FOTO: Ilustrasi sejumlah orang beribadah di dalam masjid (Unsplash - David Monje @davidmonje)

Sejumlah jamaah memilih tetap bertahan di dalam masjid. Mereka menunggu detik-detik pensyahadatan satu keluarga asal Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Ucapan “Alhamdulillah” menggema saat pasangan suami istri yang datang bersama 3 putrinya itu lancar mengucapkan dua kalimat syahadat.

Proses pensyahadatan yang dipandu oleh Tgk Ibnu Khaidir (Abi Khaidir) pimpinan Dayah Darussa’adah, disaksikan langsung oleh Ketua MPU Aceh Timur, Tgk M Nur, Imum Chik Masjid, Ketua BKM, dan para jamaah lainnya.

Ketua Remaja Masjid Al Kubra, Tgk Nurchalis SH, mengatakan satu keluarga yang masuk Islam tersebut adalah pasangan suami istri Muhammad Ajadi Syahputra Tarigan dan Hikmah Damayanti BR Sembiring, beserta tiga anaknya yang masih kecil.

“Mereka menyatakan diri memeluk Islam, berdasarkan kemauan sendiri tanpa ada paksaan dari siapapun,” ungkap Tgk Nurchalis.

Baca: Inilah Amalan Sunnah di Awal Muharram untuk Menyambut Tahun Baru Islam 1442 H, Ada 2 Puasa

Ribuan umat muslim melaksanakan Salat Idul Adha di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Minggu (11/8/2019). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Awalnya, kata Nurchalis, Muhammad Ajadi Syahputra Tarigan, datang ke Aceh Timur, menemui saudaranya yang berdomisili di Desa Blang Pauh Sa, Kecamatan Julok, Aceh Timur.

“Setelah bertemu saudaranya di Julok, lalu Muhammad Ajadi Syahputra Tarigan, berniat untuk memeluk Islam. Dia kemudian pulang ke Sumut menjemput istri dan anaknya, dan Jumat hari ini mereka sekeluarga mengucapkan syahadat di Masjid Al-Kubra Julok,” ungkap Nurkhalis.

Nurkhalis mengatakan, setelah mengucapkan syahadat, tidak ada nama yang berubah.

Karena menurut Imum Chik Majis Al-Kubra, Tgk Alimin, bahwa nama keluarga yang memeluk Islam ini sudah bagus.

Imum Chik Masjid Al Kubra, Tgk Alimin, mengajak masyarakat untuk membantu mereka menjadi muslim yang baik, karena untuk sementara waktu mereka akan tetap di Aceh untuk belajar dan mendalami ilmu agama.

Baca: Pemerintah Pakistan Minta Warga Muslim Beli Hewan Kurban secara Online demi Cegah Penularan Covid-19

Warga muslim Lebanon melakukan ibadah di masjid Sunni Mohammed Al-Amin Lebanon pada 13 Maret 2020 di Beirut. (STR / AFP)

Awalnya beragama Islam

Hikmah Damayanti BR Sembiring, istri dari Muhammad Ajadi Syahputra Tarigan yang dihubungi Serambi via telepon mengatakan, Islam bukanlah agama yang asing bagi dia dan suaminya. Karena pada awalnya, dia dan suaminya memang memeluk Islam.

“Pada dasarnya kami berdua beragama Islam. Kami (dia dan suami-red) bertemu saat di perantauan, lalu kami mau menikah tapi tidak direstui orang tua. Lalu kami merantau ke Kabanjahe, Tanah Karo, di sana kami bertemu orang tua angkat, dan dinikahkan di gereja dalam agama Kristen," ungkap Hikmah Damayanti BR Sembiring, via sambungan telepon, karena suaminya sedang di masjid.

Hikmah Damayanti, mengaku kedua orang tuanya beragama Islam, ayahnya suku Karo beragama Islam, dan ibunya suku Sunda, yang tinggal di Desa Sampak Kuning, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang.

Kini kedua orang tua Damayanti telah almarhum. Sedangkan suaminya berdarah Jawa dari ayah dan Aceh dari ibu.

Baca: Pengadilan Tinggi Malaysia Bebaskan 27 Pengungsi Muslim Rohingya dari Hukuman Cambuk

Keluarga Muhammad Ajadi dan Hikmah Damayanti, selama ini tinggal di Tanjung Balai Karimun, Sumatera Utara.

Hikmah bercerita, dua minggu lalu, suaminya pulang ke Aceh untuk menjenguk ibunya di Desa Blang Paoh Sah, Kecamatan Julok, Aceh Timur.

"Setelah suami jumpa ibunya di Aceh, terbuka hatinya untuk kembali ke Islam. Karena saya juga sejak lama ingin kembali memeluk Islam, keluarga juga mendukung. Sehingga kami menyatakan diri kembali memeluk Islam tanpa paksaan dari siapapun," ungkap Damayanti.

Damayanti bercerita, dia dan Muhammad Ajadi Syahputra Tarigan tak mendapat restu kedua orang tua, saat hendak menikah pada tahun 2011 lalu.

Persoalannya hanya kkarena ayah Damayanti meminta agar proses pernikahan Damayanti dengan suaminya sesuai dengan adat Karo.

Baca: Tradisi Perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H, Ada Kirab Kebo Bule hingga Upacara Tabot

"Karena orang tua saya suku Karo, maka ayah saya minta kami nikah sesuai adat Karo. Tapi keluarga suami tidak setuju, sehingga orang tua saya minta kami tidak melanjutkan ke pernikahan. Sejak itu, kami berdua merantau ke Tanah Karo, hingga akhirnya dinikahkan oleh orang tua angkat di gereja," ungkap Damayanti.

Kini, ungkap Damayanti, ia dan suami telah mantap dengan Islam dan akan menetap di Aceh.

Rencananya suaminya akan bekerja sebagai sopir truk sawit, sambil terus belajar memperdalam ilmu agama.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Sempat Pindah Agama, Kini Kembali Jadi Muslim

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/DINAR, Serambi)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer