Bila seri Qatar tidak dihitung, MotoGP San Marino seri keenam musim ini.
Para pembalap akan kembali bertanding setelah ada jeda hampir tiga pekan semenjak MotoGP Styria pekan lalu (23/8/2020).
Sesi latihan bebas pertama dan kedua berlangsung pada Jumat, (11/9/2020).
Sementara latihan bebas ketiga dan keempat serta kualifikasi 1 dan 2 digelar hari berikutnya.
Dikutip dari website resmi MotoGP, pembalap Petronas Yamaha SRT Fabio Quartararo masih menjadi pemuncak klasemen dengan torehan 70 poin.
Baca: Rem Maverick Vinales Blong, Mantan Mekanik MotoGP Juan Martinez: Ada Banyak Kekacauan di Tim Yamaha
Posisi kedua ditempati pembalap Ducati Team Andrea Dovizioso dengan selisih tiga poin dari Quartararo.
Di belakang Dovizioso ada pembalap Pramac Racing Jack Miller yang meraih 65 poin.
Memiliki panjang 4,2 km, Sirkuit Misano dapat dikatakan tidak bersahabat dengan Yamaha dalam lima musim tr
Pasalnya, tidak ada pembalap Yamaha yang menang di Misano dalam lima musim terakhir.
Yamaha terakhir menang di Misano pada musim 2014 lalu melalui pembalap andalannya, Valentino Rossi.
Dalam lima musim terakhir, pembalap Honda menang empat kali melalui Marc Marquez (2019, 2017, dan 2015) dan Dani Pedrosa (2016).
Baca: MotoGP 2020 Penuh Kejutan dan Performa KTM Meningkat, Andrea Dovizioso: Tak Ada yang Mengira
Baca: Maverick Vinales Jelaskan Soal Insiden Rem Motor Meledak dan Blong di MotoGP Styria
Dovizioso sempat "mencuri" pada musim 2018 silam.
Pada musim lalu, meskipun gagal menang, Yamaha masih bisa membawa dua Quartararo ke podium dua dan Maverick Vinales ke podium tiga.
Vinales juga menjadi polesitter dengan lap time 1 menit 32,265 detik.
Namun, pada musim yang penuh kejutan ini bisa saja catatan baik Honda di Misano berakhir.
Hal ini karena pembalap utama mereka masih absen karena cedera.
Sementara Alex Marquez dan Stefan Bradl yang menggantikan Marquez belum bisa tampil gemilang.
Di sisi lain, Yamaha berpeluang mengakhiri catatan buruknya.
Baca: Pertama Kali dalam 38 Tahun, Pembalap Honda Tak Mampu Raih Podium di 5 Seri MotoGP
Hanya saja, pabrikan Iwata itu juga mengalami beberapa masalah pada beberapa seri terakhir.
Yamaha masih harus berjuang menyelesaikan masalah teknis motor YZR-M1.
Pada MotoGP Styria lalu, rem Vinales bahkan blong dan pembalap Spanyol itu harus melompat dari motornya.
Juan Martinez berkata kepada media olahraga Spanyol, Marca, bahwa dirinya terkejut dengan banyaknya masalah yang dihadapi Yamaha saat ini.
Juan Martinez adalah salah satu mantan mekanik MotoGP yang paling berpengalaman dan pernah menangani Sete Gibernau dan Nicky Hayden.
Dikutip dari GPOne, dia saat ini melakoni peran sebagai komentator di DAZN Spanyol.
Yamaha sangat menderita di Red Bull Ring dan bahkan salah satu pembalap utamanya, Maverick Vinales, mengalami rem blong di seri kedua.
"Itu benar, dari luar terlihat aneh karena ada banyak masalah yang terjadi di tim seperti Yamaha. Itu adalah detail atau masalah kecil. Namun, itu adalah indikasi adanya banyak kekacauan di dalamnya," kata Martinez, dikutip dari GPOne.
Mekanik itu memfokuskan pada kerusakan rem yang aneh yang diderita Maverick Vinales.
"Kita tidak tahu apakah rem itu mengalami proses oksidasi karena suhu."
"Tampaknya para mekanik telah mendeteksinya setelah balapan pertama (dan untuk alasan ini mereka menyarankan sistem baru kepada Maverick."
"Namun, tampaknya tak ada sirkuit lain yang bisa menguji rem itu. Misano tidak, Barcelona mungkin, tetapi tak sebanyak di Red Bull Ring."
Juan Martinez juga tidak yakin masalah mesin, yang muncul pada seri-seri awal musim, telah benar-benar teratasi.
"Dengan jumlah mesin mereka yang tidak mencukupi, saya tidak akan terkejut jika dalam beberapa balapan [mereka] akan memulainya dari pit lane. Mereka mungkin bisa menggunakan mesin paling berisiko hanya untuk tes."
Pada MotoGP Styria, Vinales memulai balapan dari posisi keenam.
Namun, pada lap awal, Vinales disalip pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, dan kemudian melorot di posisi ke-10 pada lap ke-10.
Saat itu, Vinales mulai kehilangan tekanan remnya.
Masalah itu tampak teratasi dengan sendirinya sebelum kembali memburuk.
Pembalap Spanyol itu mengangkat tangan pada lap ke-13 untuk memberi tahu bahwa ada masalah.
Pada lap ke-17 saat akan memasuki Tikungan 1, rem depannya "meledak".
Dia memilih opsi "paling aman", yakni melompat dari motor YZR-M1.
Motor itu kemudian menabrak pembatas dan terbakar, dan bendera merah dikibarkan.
Rekan setim Valentino Rossi itu buka suara mengenai insiden yang dialaminya di Red Bull Ring.
"Aku cukup cepat, aku merasa fantastis pada lap-lap awal, aku menekan Dovi, tetapi karena kami tidak memiliki top speed, kamu dapat melihatku tak bisa menyalip," kata Vinales.
"Aku menyalip sekali dan berkata 'oke, sekarang aku bisa melaju di depan', tetapi dia menyalipku di lintasan lurus dengan sangat mudah."
"Aku hanya menunggu untuk mendapat waktu, tetapi kemudian aku mulai kehilangan tekanan rem depan, aku sekali keluar [dari lintasan]."
Vinales mengatakan dirinya membuat tiga lap time yang sangat lambat, 1 menit 26 detik, kemudian bisa mencapai 1 menit 24 detik.
Remnya kemudian tidak bekerja dan Quartararo, Valentino, dan Petrucci menyalipnya.
"Tiba-tiba remnya menjadi baik. Jadi, aku bisa mendapat 1 menit 22 detik, rata-rata 1 menit 24 detik," katanya.
Namun, dia mengatakan pada saat memasuki Tikungan 1 remnya meledak dan tak bisa melakukan apa pun.
Vinales mengaku ini kali pertama dia mendapat masalah rem selama kariernya di MotoGP.
"Mungkin [tekanan remnya] sedikit menurun."
"Aku memainkan tuas [untuk mengaturnya], tetapi aku harus mengaturnya di tikungan demi tikungan sehingga aku tak bisa melakukan apa pun."
Meski Sirkuit Red Bull Ring terkena dengan zona hard braking-nya, Vinales merasa ini bukan penyebab remnya blong.