Baru-baru ini, Pemkot Surabaya telah melakukan penandatanganan (MoU) dengan puluhan lembaga untuk CSR (Corporate Social Responsibility), Senin (7/9/2020).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo mengungkapkan, CSR untuk beasiswa pendidikan bagi siswa dari keluarga MBR ini diberikan untuk jenjang SMP.
"Intervensi ini untuk anak-anak yang masuk ke SMP. Kemudian yang kedua melalui sekolah mitra warga. Jadi kalau dari mereka ada yang bersekolah di swasta mereka sudah tidak perlu bayar lagi," kata Supomo.
Dana CSR yang diterima Pemkot itu, berjumlah sekitar Rp 4.364.000.000.
Baca: Mengenal Eri Cahyadi, Bakal Calon Wali Kota Surabaya, Dapat Restu PDIP Teruskan Program Risma
Menurut Supomo, berdasarkan data MBR, ada sekitar 13 ribu anak yang menerima intervensi bantuan berupa beasiswa. Data tersebut merupakan siswa MBR di jenjang SMP.
"Kalau untuk buku sudah dicover oleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bopda itu masih ada kekurangan. Kekurangan ini lah yang tercover oleh CSR tadi," ujar Supomo.
Sementara itu Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berharap tak ada lagi alasan anak Surabaya tak bersekolah.
Sebab, dari dana tersebut bisa juga untuk keperluan lain guna menunjang siswa bersekolah. Apalagi, biaya operasional sekolah juga sudah ditanggung.
"Itulah termasuk uang saku untuk anak-anak. Jadi tidak ada alasan lagi anak-anak tidak sekolah," ujar dia.
Baca: RESMI, PDIP Ajukan Pasangan Eri Cahyadi - Armuji, Penerus Risma di Pilwali Surabaya 2020
Nantinya masing-masing anak dari keluarga MBR itu bakal menerima kurang lebih sebesar Rp 250 ribu per bulan.
Menurut Risma, bantuan beasiswa itu bakal disalurkan secara langsung untuk siswa.
"Langsung ke anaknya nanti, tidak lewat sekolah. Jadi kami bukakan rekening, terus nanti anak-anak kami transfer dana ke rekeningnya dia," ucap Risma.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pamitan pada warga Surabaya.
Hal itu disampaikannya tepat para perayaan di Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-727, Minggu (31/5/2020).
Di tahun ini, pagelaran HJKS ini juga disebut menjadi tahun terakhir Risma sebagai Wali Kota.
Risma tak akan lagi menjabat wali kota Surabaya, karena telah menjabat selama dua periode.
Melalui media sosial (medsos) milik Pemkot Surabaya, Risma pun pamit.
Risma memiliki mimpi besar supaya anak Surabaya dapat terus meningkatkan prestasi.