Data tersebut menunjukkan pembalap Monster Energy Yamaha Maverick Vinales memiliki angka detak jantung yang jauh lebih rendah daripada pembalap MotoGP lainnya.
Dilansir dari Crash.net, detak jantung Maverick Vinales ketika sedang santai sekitar 40 bpm (beat per minute atau denyut per menit).
Namun, hal yang mengejutkan adalah ketika Vinales berada dalam tekanan fisik dan mental saat membalap dengan kecepatan penuh, detak jantungnya hanya 110-125 bpm.
Angka ini berbeda jauh dari para pembalap MotoGP lainnya.
Pada MotoGP Styria lalu, angka detak jantung Vinales dibandingkan dengan milik pembalap Pramac Racing, Jack Miller.
Baca: Maverick Vinales
Baca: Rem Maverick Vinales Blong, Mantan Mekanik MotoGP Juan Martinez: Ada Banyak Kekacauan di Tim Yamaha
Saat membalap, angka detak jantung Vinales 122 bpm, sedangkan Miller 162.
Miller kemudian berkomentar dengan nada bercanda mengenai perbedaan yang jauh ini.
"Aku tak tahu Vinales ini apa, seekor ular atau semacamnya, atau jantungnya tak bekerja!" kata Miller.
"Aku baru saja melihat membuat perbandingan dan aku mencapai 160 dan Vinales 120-an.
Dia bahkan meyakini bahwa angka itu belum yang tertinggi ketika dia membalap.
"Aku tak pernah mencapai 200-an, kupikir angka tertinggi yang kucapai dalam tes, ini tiga tahun lalu, adalah 199. Jika aku sedang berlatih di atas sepeda, angkanya 175-180. Kupikir yang tertinggi yang pernah kucapai di atas sepeda adalah 188."
Baca: Maverick Vinales Jelaskan Soal Insiden Rem Motor Meledak dan Blong di MotoGP Styria
Lalu, ketika membalap di MotoGP, kapan angka detak jantung Miller berada di titik tertinggi?
"Aku pikir pada start balapan, saat lampu menyala, akan menjadi yang tertinggi bagiku," kata dia.
Dia mengatakan angkanya bisa naik ketika sedang bertarung pada lap-lap awal.
Ketika sedang berada di atas motorcross, angkanya sekitar 172.
"Vinales seperti 'ular'. Jantungnya tidak bekerja dengan cara yang sama seperti jantungku."
MotoGP tidak memperlihatkan detak jantung Vinales ketika remnya rusak selama membalap.
Namun, dia terlihat sangat tenang ketika terpaksa harus melompat dari motornya yang saat itu melaju 230 km/jam.
Baca: Pecah Telur, Maverick Vinales Jadi Polesitter Yamaha Pertama di MotoGP Austria sejak 1988
Vinales mengalami insiden rem motor blong pada MotoGP Styria 2020, Minggu (23/8/2020).
Pada MotoGP Styria, Maverick Vinales memulai balapan dari posisi keenam.
Namun, pada lap awal, Maverick Vinales disalip pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, dan kemudian melorot di posisi ke-10 pada lap ke-10.
Saat itu, Maverick Vinales mulai kehilangan tekanan remnya.
Masalah itu tampak teratasi dengan sendirinya sebelum kembali memburuk.
Pembalap Spanyol itu mengangkat tangan pada lap ke-13 untuk memberi tahu bahwa ada masalah.
Pada lap ke-17 saat akan memasuki Tikungan 1, rem depannya "meledak".
Dia memilih opsi "paling aman", yakni melompat dari motor YZR-M1.
Baca: Mantan Pembalap MotoGP Carlos Checa Ingin Valentino Rossi Juarai Musim 2020
Motor itu kemudian menabrak pembatas dan terbakar, dan bendera merah dikibarkan.
Rekan setim Valentino Rossi itu buka suara mengenai insiden yang dialaminya di Red Bull Ring.
"Aku cukup cepat, aku merasa fantastis pada lap-lap awal, aku menekan Dovi, tetapi karena kami tidak memiliki top speed, kamu dapat melihatku tak bisa menyalip," kata Vinales.
"Aku menyalip sekali dan berkata 'oke, sekarang aku nisa melaju di depan', tetapi dia dia menyalipku di lintasan lurus dengan sangat mudah."
"Aku hanya menunggu untuk mendapat waktu, tetapi kemudian aku mulai kehilangan tekanan rem depan, aku sekali keluar [dari lintasan]."
Baca: Pertama Kali dalam 38 Tahun, Pembalap Honda Tak Mampu Raih Podium di 5 Seri MotoGP
Vinales mengatakan dirinya membuat tiga lap time yang sangat lambat, 1 menit 26 detik, kemudian bisa mencapai 1 menit 24 detik.
Remnya kemudian tidak bekerja dan Quartararo, Valentino, dan Petrucci menyalipnya.
"Tiba-tiba remnya menjadi baik. Jadi, aku bisa mendapat 1 menit 22 detik, rata-rata 1 menit 24 detik," katanya.
Namun, dia mengatakan pada saat memasuki Tikungan 1 remnya meledak dan tak bisa melakukan apa pun.
Vinales mengaku ini kali pertama dia mendapat masalah rem selama kariernya di MotoGP.
"Mungkin [tekanan remnya] sedikit menurun."
"Aku memainkan tuas [untuk mengaturnya], tetapi aku harus mengaturnya di tikungan demi tikungan sehingga aku tak bisa melakukan apa pun."
Meski Sirkuit Red Bull Ring terkena dengan zona hard braking-nya, Vinales merasa ini bukan penyebab remnya blong.