Persaingan antara dua kubu, Donald Trump vs Joe Biden semakin sengit.
Kedua kubu saling lempar opini yang mendiskreditkan atau bahkan saling menjelekkan kekurangan rival lain.
Isu untuk saling serang pun beragam mulai dari isu hankam, kesehatan terkait Covid-19 hingga ekonomi dan persoalan pengangguran.
Calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, memberi serangan balik terhadap pesaingnya Donald Trump dari Partai Republik.
Joe Biden menyatakan, dia ingin agari Amerika Serikat (AS) aman dari cengkraman seorang Donald Trump.
Baca: Donald Trump Sarankan Korban Badai Laura Jual Tanda Tangannya Seharga Rp 145 Juta di eBay
Dalam kampanyenya, Biden mengkritik sang petahana yang dianggap tak becus menangani pandemi Covid-19, aksi protes, pengangguran, hingga kebrutalan polisi.
"Petahana tidak becus memberikan kita kebenaran, tak becus menawarkan kesembuhan, maupun menghadapi fakta," kata Biden dalam kampanye di Pittsburgh, Pennsylvania.
Joe Biden mengatakan, sudah jelas bahwa Trump tidak ingin memberikan kedamaian bagi negeri Paman Sam.
Masih menurut Bidan, Donald Trump justru terus membakar api permusuhan di rakyat AS dan menyulut kekerasan.
"Tanya diri kalian. Apa saya seperti sosialis radikal yang lembut kepada pengacau?"
"Benarkah? Saya ingin menyelamatkan AS, menyelamatkan dari virus corona," paparnya.
Baca: Donald Trump Jr Khawatir Ayahnya Kalah dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat November 2020
Joe Biden menegaskan, dia ingin menyelamatkan AS baik dari kejahatan dan penjarahan, kebrutalan polisi, maupun kekerasan yang direncanakan.
"Biarkan saya menegaskannya. Saya ingin AS aman dari Donald Trump agar tak berkuasa empat tahun lagi," ujar dia dikutip Sky News Senin (31/8/2020).
Kandidat presiden berusia 77 tahun itu berujar, tidak seperti calon saingannya, dia tidak sekadar memikirkan ambisinya semata.
Dalam kampanyenya di Pittsburgh, dia menyerang Trump dari berbagai isu setelah sebelumnya dia hanya fokus kepada cara petahana menangani wabah.
"Apakah kalian semua percaya bahwa Amerika akan menjadi lebih nyaman jika saja Donald Trump kembali terpilih?" tanya mantan Senator Delaware tersebut.
Dia kemudian mengklaim bahwa presiden dari Partai Republik itu terus menakuti publik, dan nyaman dengan keberadaan sayap kanan garis keras yang mempersenjatai diri mereka.
Baca: Politik Amerika Kian Panas Jelang Pilpres, Donald Trump: AS Bakal Kacau Jika Dipimpin Joe Biden
Biden menyebut presiden 74 tahun itu tak tertarik menghentikan kekerasan karena itu justru menguatkan posisinya, dan terus memupuknya selama bertahun-tahun.
Dia kemudian menanggapi tudingan Trump bahwa dia tidak akan mengutuk kekerasan. Dia berkata setiap pelanggaran tentu harus diusut dan dihukum.
Biden kemudian dengan tegas menyatakan bahwa keberadaan Trump "begitu beracun" dan "meracuni" setiap publik AS, dalam perkataan dan pandangan mereka.
"Apakah kita akan menyingkirkan racun ini, atau malah semakin mematenkannya sebagai bagian dari karakter bangsa ini?" tanya Biden.
Dia kemudian menutup pidatonya dengan mengutip kalimat mendiang Paus Yohanes Paulus II: "Jangan takut. Ketakutan tak akan pernah membangun masa depan. Harapan yang membangunnya".
Baca: Kakak Perempuan Donald Trump Blak-blakan Ungkap Sang Adik Tidak Stabil, Kenapa?
Namun dalam kicauannya di Twitter, petahana menyatakan bahwa mantan wakil presiden periode 2009-2017 itu selalu menyalahkan polisi.
"Dia menyalahkan mereka lebih dari dia menyalahkan perusuh, penjahat, pelaku anarki. Dia mendapatkan dukungan juga dari radikal sayap kiri Bernie (Sanders)," koarnya.
Serangan Donald Trump
Trump, baru-baru ini juga menyebut AS bisa kacau jika dipimpin Joe Biden.
Klaim itu ia sampaikan dalam sebuah pidato di Gedung Putih, Kamis malam (27/8/2020).
“Pilpres ini menentukan apakah kita akan mempertahankan filosofi hidup Amerika atau membiarkan gerakan radikal menghapus dan menghancurkannya,” kata Trump dikutip Kompas.com.
Gerakan radikal yang dimaksud Trump adalah kelompok sayap kiri yang tanpa henti melakukan demo terhadap krisis rasial di negara tersebut.
Klaim Trump, Joe Biden adalah kuda pengintai bagi kaum kiri atau sosialis radikal.
Trump telah berkali-kali melayangkan tuduhan bahwa Biden berencana untuk menghentikan pendanaan terhadap Kepolisian AS yang akan mengakibatkan huru-hara di seluruh penjuru negara adidaya itu.
Sebagian artikel tayang di Kontan.co.id berjudul Serangan Joe Biden: Saya ingin Amerika aman dari Donald Trump