Wanita yang diketahui bernama Lisa Scopes (36) tersebut dengan sengaja batuk untuk menulari virus corona kepada polisi.
Atas aksi nekatnya itu, Lisa Scopes harus berakhir di penjara.
Menurut keterangan dari Pengadilan Lewes, Lisa Scopes menyerang dua penegak hukum.
Penyerangan tersebut terjadi saat merespons terkait laporan adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Lisa Scopes tiba-tiba batuk ke muka dua orang polisi.
Baca: Disebut untuk Tujuan Politik, Rencana Tes Covid-19 Massal di Hong Kong Ditolak Nakes dan Aktivis
Baca: Pengendara Bisa Didenda Rp1 Juta Bila Berulang Kali Tak Gunakan Masker saat Pandemi Covid-19
Diketahui dia menyemburkan udara dari hidungnya.
Polisi Sussex mengatakan, wanita asal Wick tersebut mengaku ingin kedua polisi tersebut terpapar Covid-19.
Wanita berumur 36 tahun itu memberikan keterangan, dirinya menderita temperatur yang sama dengan gejala terpapar virus corona, dan dilaporkan sudah mengisolasi diri.
Dikutip Tribunnewswiki dari The Sun, tidak dijelaskan apakah Lisa Scopes benar-benar terpapar Covid-19.
Namun, diberitakan, dua polisi yang kena sembur batuk Lisa Scopes negatif Covid-19.
Lisa Scopes juga mengakui atas dakwaan telah melakukan tindakan mengancam dan penyerangan ketika di pengadilan.
Atas tindakannya tersebut, Lisa Scopes harus mendekam di penjara selama enam bulan.
Baca: Ambisi WHO dalam Program Vaksin Covid-19 untuk Seluruh Dunia Mulai Redup, Ini Penjelasannya
Baca: Ambisi Program Vaksin Covid-19 untuk Seluruh Dunia yang Digagas WHO Mulai Redup, Ini Penjelasannya
Dilansir dari The Sun, Minggu (30/8/2020), Inspektur Kepala Jon Carter menuturkan, dia tidak akan membiarkan anggotanya diserang seperti itu.
"Dalam kasus ini, petugas kami hanya berusaha untuk menolongnya dari kesulitan sekaligus memastikan keselamatan sejumlah anak," ujar Jon Carter.
Jon Carter mengungkapkan, tindakan Lisa Scopes jelas-jelas ingin menularkan Covid-19 pada anggotanya.
Jon merasa, hal yang adil jika pengadilan memberikan hukuman penjara atas apa yang sudah dilakukan oleh Lisa Scopes.
Kasus Covid-19 dunia melewati angka 25 juta pada hari ini, Minggu (30/8/2020).
Data terbaru menunjukkan ada kenaikan yang stabil dan pusat penyakit kembali bergeser.