Sama seperti gelombang sebelumnya, kuota peserta Kartu Prakerja gelombang 6 ini sebanyak 800.000 peserta.
Dengan demikian, sejak awal pendaftaran gelombang 1 dibuka pada 11 April 2020 lalu, kini jumlah peserta Kartu Prakerja sudah mencapai 3,08 juta orang.
Angka tersebut setara dengan 55 persen dari keseluruhan kuota program Kartu Prakerja yang sebanyak 5,6 juta orang.
"Pendaftaran gelombang 6 siang ini pukul 12.00 WIB akan ditutup dengan kuota yang diterima sebesar 800.000. Dengan demikian total peserta dari gelombang 1 sampai 6 akan mencapai 3 juta orang," jelas Head of Communications Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Louisa Tuhatu kepada Kompas.com, Senin (31/8/2020).
Artinya, sisa kuota peserta program Kartu Prakerja sebanyak 2,6 juta orang lagi.
Baca: Bakal Diumumkan Minggu Ini, Simak Cara Cek Lolos atau Tidak Program Kartu Prakerja Gelombang 5
Louisa mengatakan, untuk memenuhi jumlah kuota tersebut, manajemen pelaksana program atau PMO bakal membuka empat gelombang pendaftaran lagi.
Jumlah peserta yang tersaring di setiap gelonbang ditargetkan sebanyak 800.000 peserta.
"Kalau kami bisa konsisten dengan 800.000 per gelombang, maka betul dalam 4 gelombang lagi kuota 5,6 juta peserta akan terpenuhi," jelas Louisa.
Sementara itu, untuk pendaftar yang tidak lolos dalam proses pendaftaran gelombang 6 bisa kembali mencoba di gelombang berikutnya, yakni gelombang 7.
Untuk pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 7 akan dibuka pekan ini.
"Pengumuman pendaftaran gelombang 7 akan segera kami umumkan dalam pekan ini," ujar Louisa.
Baca: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 4 Dibuka Hari Ini, Bisa Daftar secara Offline, Begini Caranya
Namun demikian, pihaknya tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai waktu dan hari dari pembukaan pendaftaran gelombang 7 program Kartu Prakerja.
Untuk diketahui, peserta Kartu Prakerja akan mendapatkan insentif berupa bantuan dari pemerintah sebesar Rp 3,55 juta.
Rinciannya, peserta akan mendapatkan uang bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif pasca-pelatihan Rp 600.000 per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp 50.000 untuk tiga kali.
Secara keseluruhan, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 20 triliun untuk program tersebut.
Namun demikian, Louisa masih enggan memberikan rincian mengenai realisasi insentif yang sudah dicairkan kepada peserta.
Baca: Pencairan Subsidi Gaji Tahap I Paling Lambat 30 September 2020, Bagaimana dengan Tahap II?
Sebab, hingga saat ini data insentif masih dalam proses konsolidasi.
"Untuk data insentif belum bisa saya sampaikan sekarang karena masih dalam tahap konsolidasi data. Setiap hari ada peserta yang menyelesaikan pelatihan pertamanya dan mendapat insentif pertamanya," ujar dia.
Dari total anggaran pelaksanaan Rp 20 triliun, rinciannya sebesar Rp 5,6 triliun untuk biaya pelatihan, insentif sebesar Rp 13,45 triliun, dana survei Rp 840 miliar, PMO Rp 100 juta.