Pada festival yang diselenggarakan pada Minggu (30/8/2020) tersebut, terlihat seorang balita umur 3 tahun tersangkut ke salah satu layangan besar.
Balita tersebut pun terbang ke atas langit terbawa angin sejauh 10 meter.
Gadis cilik tersebut terbelit ekor layang-layang raksasa sekitar pukul 15:40 waktu setempat.
Baca: Pria di Bali Ditangkap Karena Layang-Layangnya Sebabkan Listrik Padam 5 Jam
Bagian ekor layang-layang membelit tubuh balita itu karena angin kencang sebagaimana dilansir dari Taiwan English News.
Setelah terbelit, gadis kecil itu terangkat ke udara oleh layang-layang tersebut.
Layang-layang itu mengombang-ambingkan tubuh balita itu dengan cukup keras di udara.
Para saksi berteriak histeris dan berkumpul di bawah gadis itu untuk bersiap menangkapnya.
Baca: Berikut Kronologi Gardu PLN di Denpasar Padam Akibat Layangan Nyangkut, Pemilik Ditangkap Polisi
Dilansir dari Associated Press, layang-layang itu memutar balita beberapa kali di atas kerumunan orang dewasa.
Mereka lantas berjuang untuk menarik layang-layang kembali ke tanah.
Gadis itu terombang-ambing selama lebih dari 30 detik sampai akhirnya layang-layang itu turun dan orang-orang berhasil menangkap gadis itu.
Dilaporkan Apple Daily, balita itu menderita luka ringan di lehernya dan wajahnya memar.
Kendati demikian, gadis cilik itu tidak mengalami cidera serius selain luka ringan dan memar di wajah.
Pemerintah Kota Hsinchu segera menangguhkan festival layang-layang tersebut, dan berjanji akan melaksanakan peninjauan keamanan.
Dalam rangka menyemarakkan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 Tahun, pemuda di Kecamatan Mambi, Mamasa, menggelar festival perlombaan layang-layang, Senin (17/8/2020).
Puluhan peserta dari berbagai daerah di wilayah Kecamatan Mambi memadati lapangan sepakbola Mambi untuk mengikuti perlombaan tersebut.
Ketua panitia penyelenggara festifal layang-layang , Rahmat mengatakan, sebanyak 50 tim mengikuti lomba layang-layang. Dalam satu tim ada tiga orang.
Layang-layang yang diperlombaan yakni layang-layang Marra' dan beberapa ragam jenis layang-layang lainnya dengan ukuran minimal, Marra' 2 meter dan layangan lainnya 1 meter.
Rahmat mengatakan, kriteria penilaiannya dilihat dari motif layangan, kerapian dan tingkat kemiringan benang.
Baca: Terjerat Benang Layangan, Pengendara Motor di Bali Tewas, Ada Luka Robek di Bagian Leher
Baca: Hanya Gegara Tali Layangan, Leher Wanita Ini Terluka dan Butuh 30 Jahitan, Kondisinya Mengenaskan
"Kami bersyukur, karena antusias masyarakat mengikuti perlombaan ini sangat banyak,"kata Rahmat via telepon.
"Awalnya, festival rencananya satu mingu, cuman mengingat banyaknya peserta yang mendaftar, jadi blum bisa dipastikan kapan waktu selesai penyelenggaraan festival ini," lanjutnya.
Rahmat yang juga Ketua Karang Taruna Mambi ini menuturkan, pihaknya juga telah menyampaikan kepada para peserta yang mengikuti perlombaan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan meskipun Mambi masih dalam zona hijau.
Dia juga berharap dengan adanya festival layang-layang ini dapat meningkatkan silaturahmi serta membangun kreativitas masyarakat di Kecamatan Mambi.
"Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar. Dan semoga kedepaannya banyak kegiatan-kegiatan yang akan kami lakukan untuk memeriahkan kampung kami Mambi," tutur Rahmat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Balita 3 Tahun Terseret Layang-layang dan Terbang, Saksi Berteriak Histeris"