Masing-masing kandidat saling serang dengan melontarkan kata-kata pedas.
Presiden Donald Trump, baru-baru ini menyebut AS bisa kacau jika dipimpin Joe Biden.
Klaim itu ia sampaikan dalam sebuah pidato di Gedung Putih, Kamis malam (27/8/2020).
“Pilpres ini menentukan apakah kita akan mempertahankan filosofi hidup Amerika atau membiarkan gerakan radikal menghapus dan menghancurkannya,” kata Trump dikutip Kompas.com.
Baca: Kakak Perempuan Donald Trump Blak-blakan Ungkap Sang Adik Tidak Stabil, Kenapa?
Gerakan radikal yang dimaksud Trump adalah kelompok sayap kiri yang tanpa henti melakukan demo terhadap krisis rasial di negara tersebut.
Klaim Trump, Joe Biden adalah kuda pengintai bagi kaum kiri atau sosialis radikal.
Trump telah berkali-kali melayangkan tuduhan bahwa Biden berencana untuk menghentikan pendanaan terhadap Kepolisian AS yang akan mengakibatkan huru-hara di seluruh penjuru negara adidaya itu.
Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama memberikan sindiran pedas pada Donald Trump.
Obama menuding peran Trump sebagai presiden layaknya reality show.
Tudingan tersebut ia sampaikan dalam sebuah pernyataan di hari ketiga Konvensi Partai Demokrat, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (20/8/2020).
Komentar Obama tersebut langsung menjadi sorotan publik.
Umumnya, mantan Presiden AS tidak akan memberikan komentar terhadap kinerja penerusnya.
Namun Obama justru menyebut Presiden ke-45 AS itu tak serius menjalankan tugasnya.
Baca: Rutin Jadi Korban Bully Kebijakan Presiden Donald Trump, TikTok Mulai Serang Balik Amerika Serikat
Menurutnya, Trump hanya menjadikan jabatan presiden sebagai reality show.
"Saya tak pernah mempunyai ekspektasi bahwa penerus saya bakal meneruskan kebijakan atau tetap menyebarkan visi saya," kata Obama.
"Tak tertarik melihat nilai kepresidenan lebih dari sekadar reality show yang bisa dia pakai untuk mendapat perhatian," tudingnya.
Akibat tak seriusnya Trump, Obama menyebut reputasi AS terpuruk di mata dunia.
Selain itu, demokrasi di AS tengah mengalami ancaman.
Sindiran Michelle Obama
Baca: Kisah Kucing Gli yang Tinggal di Hagia Sophia selama 14 Tahun, Pernah Dielus Presiden Obama
Sebelumnya, Michelle Obama juga memberikan komentar pedas terhadap Donald Trump.
Dengan tegas ia mengajak warga AS untuk memilih Joe Biden.
Joe Biden sendirisempat menjabat sebagai wakil presiden di era Obama.
Hingga kini, namanya masih mendapatkan simpati positif dari masyarakat.
Dalam videonya, Michelle Obama mengatakan Biden akan selalu percaya pada kebenaran dan ilmu pengetahuan.
Pernyataan ini seolah menyindir Donald Trump.
Baca: 20.000 Kali Bohong sejak Jadi Presiden, Trump Terdiam saat Ditanya Jurnalis soal Terbiasa Berbohong
Pasalnya, selama ini dirinya sering mengabaikan saran ilmuwan soal Covid-19.
Belum lagi kebiasaannya menyampaikan klaim palsu atau bohong.
Tak berhenti di situ, Michelle menganggap Trump sebagai pria yang tidak memiliki kompetensi, akrakter, dan kesopanan sebagai seorang presiden.
"Setiap kali kita mengharapkan kepemimpinan dari Gedung Putih, apa yang kita dapatkan adalah kekacauan, perpecahan, dan kurangnya empati secara total. Donal Trump adalah presiden yang salah untuk negara kita," ungkap Michelle.
Ini adalah pertama kalinya mantan ibu negara itu menyampaikan kritik secara terbuka kepada Donald Trump.
Baca: Satu Perwira Positif Covid-19, Latihan Militer Gabungan Korsel dan Amerika Serikat Ditunda Sementara
Hal ini langsung menjadi perhatian publik.
Setelah ini Barack Obama kabarnya juga akan menyampaikan pidato bersama dengan Hillary Clinton dan pasangan Biden di pemilu, Kamala Harris.
Rangkaian konvensi Partai Demokrat ini akan mencapai puncaknya pada hari Kamis (20/8) ketika Biden akan secara resmi menerima pencalonan dari Partai Demokrat dan menyampaikan pidato penerimaan.
Pembelaan Donald Trump
Meski dapat kritikan pedas, Donald Trump tetap punya pembelaan.
Menurutnya pemerintahan Obama lah yang tidak efektif.
Dia mengatakan alasannya menjadi presiden lantaran pemerintahan Obama dan Joe Biden sangat buruk.
Ia menuding pemerintahan Obama mewariskan hal yang buruk.
"Lihat betapa tidak becusnya dia sebagai presiden. Dia sangat tak mampu, sangat buruk. Alasan saya jadi presiden adalah karena Presiden Obama dan Joe Biden," klaimnya.