Politik Amerika Kian Panas Jelang Pilpres, Donald Trump: AS Bakal Kacau Jika Dipimpin Joe Biden

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - WASHINGTON, DC - 11 AGUSTUS: Presiden AS Donald Trump berbicara dalam konferensi pers di Ruang Briefing Pers James Brady Gedung Putih 11 Agustus 2020 di Washington, DC. Trump membahas virus corona dan beberapa topik lainnya, termasuk pengumuman calon presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden bahwa ia telah memilih Senator Kamala Harris sebagai cawapresnya dalam pemilihan umum 2020. Alex Wong / Getty Images / AFP

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jelang Pilpres, situasi perpolitikan di Amerika Serikat semakin panas.

Masing-masing kandidat saling serang dengan melontarkan kata-kata pedas.

Presiden Donald Trump, baru-baru ini menyebut AS bisa kacau jika dipimpin Joe Biden.

Klaim itu ia sampaikan dalam sebuah pidato di Gedung Putih, Kamis malam (27/8/2020).

“Pilpres ini menentukan apakah kita akan mempertahankan filosofi hidup Amerika atau membiarkan gerakan radikal menghapus dan menghancurkannya,” kata Trump dikutip Kompas.com.

WASHINGTON, DC - 12 AGUSTUS: Presiden AS Donald Trump meninggalkan acara di Ruang Makan Negara di Gedung Putih di Washington, DC. Acara tersebut berfokus pada praktik terbaik untuk melindungi kesejahteraan anak-anak dan guru yang berpotensi kembali ke sekolah selama pandemi virus corona. Doug Mills / The New York Times-Pool / Getty Images / AFP (POOL / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP)


Baca: Kakak Perempuan Donald Trump Blak-blakan Ungkap Sang Adik Tidak Stabil, Kenapa?

Gerakan radikal yang dimaksud Trump adalah kelompok sayap kiri yang tanpa henti melakukan demo terhadap krisis rasial di negara tersebut.

Klaim Trump, Joe Biden adalah kuda pengintai bagi kaum kiri atau sosialis radikal.

Trump telah berkali-kali melayangkan tuduhan bahwa Biden berencana untuk menghentikan pendanaan terhadap Kepolisian AS yang akan mengakibatkan huru-hara di seluruh penjuru negara adidaya itu.

Biden Didukung Barack Obama dan Michelle Obama

Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama memberikan sindiran pedas pada Donald Trump.

Obama menuding peran Trump sebagai presiden layaknya reality show.

Tudingan tersebut ia sampaikan dalam sebuah pernyataan di hari ketiga Konvensi Partai Demokrat, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (20/8/2020).

Komentar Obama tersebut langsung menjadi sorotan publik.

Umumnya, mantan Presiden AS tidak akan memberikan komentar terhadap kinerja penerusnya.

Namun Obama justru menyebut Presiden ke-45 AS itu tak serius menjalankan tugasnya.

Pengambilan video ini dibuat pada 19 Agustus 2020 dari siaran online Konvensi Nasional Demokrat, yang diadakan secara virtual di tengah pandemi virus korona baru, menunjukkan mantan Presiden AS Barack Obama berbicara dari Philadelphia, Pennsylvania, pada hari ketiga konvensi. (AFP / KONVENSI NASIONAL DEMOKRAT)

Baca: Rutin Jadi Korban Bully Kebijakan Presiden Donald Trump, TikTok Mulai Serang Balik Amerika Serikat

Menurutnya, Trump hanya menjadikan jabatan presiden sebagai reality show.

"Saya tak pernah mempunyai ekspektasi bahwa penerus saya bakal meneruskan kebijakan atau tetap menyebarkan visi saya," kata Obama.

"Tak tertarik melihat nilai kepresidenan lebih dari sekadar reality show yang bisa dia pakai untuk mendapat perhatian," tudingnya.

Akibat tak seriusnya Trump, Obama menyebut reputasi AS terpuruk di mata dunia.

Selain itu, demokrasi di AS tengah mengalami ancaman.

Sindiran Michelle Obama

(FILES) Dalam foto file ini diambil pada tanggal 29 Oktober 2019 Mantan ibu negara Michelle Obama berbicara kepada para tamu di Obama Foundation Summit di Illinois Institute of Technology di Chicago, Illinois. Demokrat AS membuka konvensi pencalonan online mereka yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 17 Agustus 2020 dengan unjuk persatuan di belakang Joe Biden, ketika mantan ibu negara Michelle Obama mengatakan calon presiden partai "tahu apa yang diperlukan" untuk memimpin negara keluar dari krisis. (SCOTT OLSON / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / AFP)

Baca: Kisah Kucing Gli yang Tinggal di Hagia Sophia selama 14 Tahun, Pernah Dielus Presiden Obama

Sebelumnya, Michelle Obama juga memberikan komentar pedas terhadap Donald Trump.

Dengan tegas ia mengajak warga AS untuk memilih Joe Biden.

Joe Biden sendirisempat menjabat sebagai wakil presiden di era Obama.

Hingga kini, namanya masih mendapatkan simpati positif dari masyarakat.

Dalam videonya, Michelle Obama mengatakan Biden akan selalu percaya pada kebenaran dan ilmu pengetahuan.

Pernyataan ini seolah menyindir Donald Trump.

Baca: 20.000 Kali Bohong sejak Jadi Presiden, Trump Terdiam saat Ditanya Jurnalis soal Terbiasa Berbohong

Pasalnya, selama ini dirinya sering mengabaikan saran ilmuwan soal Covid-19.

Belum lagi kebiasaannya menyampaikan klaim palsu atau bohong.

Tak berhenti di situ, Michelle menganggap Trump sebagai pria yang tidak memiliki kompetensi, akrakter, dan kesopanan sebagai seorang presiden.

"Setiap kali kita mengharapkan kepemimpinan dari Gedung Putih, apa yang kita dapatkan adalah kekacauan, perpecahan, dan kurangnya empati secara total. Donal Trump adalah presiden yang salah untuk negara kita," ungkap Michelle.

Ini adalah pertama kalinya mantan ibu negara itu menyampaikan kritik secara terbuka kepada Donald Trump.

Baca: Satu Perwira Positif Covid-19, Latihan Militer Gabungan Korsel dan Amerika Serikat Ditunda Sementara

Hal ini langsung menjadi perhatian publik.

Setelah ini Barack Obama kabarnya juga akan menyampaikan pidato bersama dengan Hillary Clinton dan pasangan Biden di pemilu, Kamala Harris.

Rangkaian konvensi Partai Demokrat ini akan mencapai puncaknya pada hari Kamis (20/8) ketika Biden akan secara resmi menerima pencalonan dari Partai Demokrat dan menyampaikan pidato penerimaan.

Pembelaan Donald Trump

YUMA, AZ - 18 AGUSTUS: Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat umum kampanye di The Defense Contractor Complex pada 18 Agustus 2020 di Yuma, Arizona. Trump mengecam calon calon dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden karena bersikap lunak terhadap imigrasi ilegal ketika Demokrat mengadakan konvensi mereka minggu ini dari jarak jauh dari Milwaukee. Ratusan orang mengantre dalam suhu 104 derajat untuk melihat presiden, banyak yang tanpa topeng atau menjaga jarak dari yang lain, menurut laporan yang diterbitkan. Ukuran kerumunan di dalam hanggar terbatas untuk mengangguk pada pandemi yang sedang berlangsung yang telah melanda Kabupaten Yuma dengan sangat keras. Sandy Huffaker / Getty Images / AFP (Sandy Huffaker / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP)

Meski dapat kritikan pedas, Donald Trump tetap punya pembelaan.

Menurutnya pemerintahan Obama lah yang tidak efektif.

Dia mengatakan alasannya menjadi presiden lantaran pemerintahan Obama dan Joe Biden sangat buruk.

Ia menuding pemerintahan Obama mewariskan hal yang buruk.

"Lihat betapa tidak becusnya dia sebagai presiden. Dia sangat tak mampu, sangat buruk. Alasan saya jadi presiden adalah karena Presiden Obama dan Joe Biden," klaimnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer